everyday is yoshi.

keempat belas, garis senyuman

junghwan dan yoshi pulang ke rumah sambil senyum bahagia. ternyata keinginan keduanya buat merajut tali asmara akhirnya kesampaian. hyunsuk aja yang lagi nunggu kartu tarot pilihannya diramal oleh asahi ikut keheranan sama dua manusia yang asik banget sama dunianya.

selain jadi penari di desa kkn, asahi ini emang spesialis dukun. sebenernya bukan dukun juga sih, cuma sedikit menguasai beberapa ilmu, contohnya bisa baca kartu tarot.

"sa, itu dua anak kenapa? lo bisa baca pikiran mereka gak?" tanya hyunsuk dan dijawab gelengan oleh asahi.

"ilmuku tidak setinggi itu, kak. lagi pula, aku tidak benar-benar seorang dukun. kalau dilihat dari sisi pengamat ekspresi, garis senyuman di wajah mereka terlihat begitu jelas. mereka sepertinya baru saja mendapatkan hal yang paling membahagiakan. kalau aku tebak, mungkin mereka baru saja jadian," tebak asahi dan diangguki excited oleh hyunsuk.

"wah, bener banget tuh. ntar gue coba tanya si bungsu," sahut hyunsuk dan diangguki asahi.

dari pulang sampe sekarang selesai makan malem, junghwan dan yoshi gak berhenti senyum-senyum sendiri. banyak yang gak nyadar sih sama perubahan ekspresi mereka, kecuali mama hyunsuk dan nyonya kanjeng ratu asahoy melehoy pastinya.

selesai semuanya belajar dan bersiap tidur, hyunsuk terlebih dahulu mengajak junghwan membagi kebahagiaan padanya. junghwan bercerita banyak ke hyunsuk tentang hari jadiannya dengan yoshi.

"mama mendukung saja, pastinya papa juga ikut mendukung. asalkan tidak sampai mengganggu waktu belajar," nasihat hyunsuk dan diangguki semangat oleh junghwan.

"gak akan, ma. junghwan malah jadi tambah semangat belajar kalau udah jadian sama kak yoshi," sahut junghwan yang membuat hyunsuk terkekeh.

"bisa aja," gumam hyunsuk mengusap rambut junghwan.

sama halnya dengan hyunsuk, asahi pun menuju kamar yoshi untuk berbincang sedikit dengan sang calon pendekar. bukan wajah bahagia yang ia lihat, malah yang didapatinya yoshi yang sedang terdiam.

"tadi ibu lihat, yoshi bahagia sekali. mau membagi kebahagiaan yoshi dengan ibu?" tanya asahi dan dibalas gelengan oleh yoshi.

"yoshi tidak mau membagi cerita ke ibu ya?" tanya asahi lagi tapi yoshi hanya diam.

"b-bukan tidak mau membagi cerita ke ibu, tapi yoshi takut kalau ibu marah," cicit yoshi akhirnya bersuara.

"loh, emangnya ibu marah kenapa, hm? ayah sama ibu gak bisa marah ke kamu di luar waktu latihan, kami cuma pengen yoshi bicara jujur saja," sahut asahi dan dibenarkan oleh yoshi.

"sebenernya yoshi baru aja jadian sama junghwan karena yoshi punya perasaan lebih ke junghwan dan begitu juga sebaliknya. ibu gak bakal minta aku putus dari junghwan kan?" tanya yoshi takut namun dijawab senyuman manis dari asahi.

"tidak, yoshi. itu pilihan kamu, itu kebahagiaan kamu, mana mungkin ayah dan ibu menghalangi kebahagiaan yoshi? ayah dan ibu akan selalu mendukung yoshi," ujar asahi yang membuat senyuman yoshi kembali lagi.

"makasih banyak, ibu nyonya..." tulus yoshi sambil meluk asahi erat.

"iya, sayang..."

seusai berbincang malam dengan yoshi, asahi kembali ke kamarnya. di atas ranjang kamarnya sudah ada jaehyuk yang sedang menunggunya.

"jae..." panggil asahi yang kini ikut berbaring di samping jaehyuk.

"mereka baru aja jadian dan lagi masa bahagia. semuanya keliatan jelas dari mata yoshi yang berbinar ketika cerita tentang hari istimewanya. kita juga gak bisa libatin junghwan karena dia gak tau apa-apa. lagi pula, kita gak bisa terus-terusan kayak begini, jae. kita harus bisa keluar," curhat asahi sembari memeluk jaehyuk.

"kamu tenang aja ya, sa. aku juga masih pikirin jalan keluarnya. sebisa mungkin, junghwan tidak akan terlibat dan yoshi tetap aman."

"tapi... apa mungkin? lagi pula, kemungkinannya kecil, jaehyuk... y-yoshi––"

"––pasti bisa, asahi. karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya," kata jaehyuk dan diangguki oleh asahi.

"jaehyuk, aku kangen anak-anak," sahut asahi yang kini memperdalam pelukannya kepada jaehyuk.

"aku juga, asahi. semoga kita cepet dapet jalan keluar dan secepatnya kita bisa kumpul lagi sama anak-anak," ujar jaehyuk memenangkan asahi.

ya, semoga saja.

tbc.

220708

mohon maaf kalau tata bahasanya sedikit berubah, semoga tetap nyaman dibaca. makin ke sini makin aneh aja ceritanya. pengen bikin alur yang rumit sih sebenernya, tapi jadinya malah aneh kayak gini. ahahah ayo berteori ><

kayaknya gue emang lagi butuh ruang rehabilitasi biar bisa napas lagi. kalau tiba-tiba cerita ini ataupun cerita di akun ini gue takedown, maaf banget buat semuanya. gue orangnya labil dan sesuka hati pub - unpub cerita. makasih banyak udah ngasih dukungan baik ke cerita ini ataupun cerita lainnya di akun ini, semoga selalu bahagia ^^