Itu.. Suara Siapa?

2.9K 560 46
                                    

Raka membuang nafasnya kesal. Ia masih memegang keningnya yang terasa sakit akibat disundul oleh Ale. Bahkan, keningnya sampai berwarna merah dan sedikit benjol akibat sundulan maut itu.

"Barbar!" Desis Raka sambil melihat Ale.

Sementara yang dilihat, hanya menampilkan senyum lima jarinya saat melihat Raka. Tentu saja, senyuman itu membuat Raka berdecih dan diiringi irama jantungnya yang berdegupkencang.

"Berdegup kencang?" Beo Raka.

Raka langsung memegang dada sebelah kirinya karena mengingat kata berdegup kencang. Ia langsung panik saat merasakan irama jantungnya yang bekerja dua kali lebih cepat saat bersama gadis barbar ini.

"Gue gak sakitkan?" Gumam Raka bertanya-tanya sendiri.

Melihat itu, Ale langsung mengernyitkan keningnya saat wajah Raka tiba-tiba berubah menjadi pucat. Ia langsung berdiri dan berjalan mendekati Raka yang masih duduk ditempatnya sambil memegangi dadanya.

"Ganteng kenapa?" Tanya Ale.

"Gue.." Jawab Raka gantung.

"Gue apa?"

"Cempreng.."

"Hah?! Lo Cempreng?!"

Ale berteriak histeris saat mendengar kata cempreng. Ia langsung menarik tangan Raka untuk berdiri dan memegang kedua lengannya. "Lo cempreng?!"

"Lepas!" Teriak Raka.

"Gak mau! Lo Raka! Ganteng! Bukan Cempreng!" Balas Ale berteriak.

"Apaan sih lo!"

"Lo manusia Ganteng! Bukan makanan!"

"Hah?"

Raka langsung kebingungan mendengar perkataan Ale. Ia menatap Ale dengan pandangan bertanya.

"Manusia? Makanan?" Tanya Raka bingung.

"Ck, lo itu manusia Ganteng! Bukan Cempreng yang ada digorengan!" Jawab Ale.

Mendengar jawaban Ale, Raka langsung melepaskan lengannya yang dipegang oleh gadis itu. Ia menatap datar Ale yang masih menampilkan wajah mengesalkannya.

"Itu cireng, bukan cempreng." Jawab Raka dengan sangat teramat datar.

"Oh, salah." Jawab Ale dengan santainya.

Lalu, Ale langsung tertawa terbahak-bahak yang membuat Raka semakin bingung.

"Lo gila?" Tanya Raka.

"Ih! Kok Ganteng tau? Gue emang gila, gila karena kamu. Eeaakk! Cihuy!" Jawab Ale sambil berteriak heboh dan bertepuk tangan.

Raka langsung menutup matanya mendengar perkataan Ale. Ia bahkan menutup sebagian wajahnya karena merasa malu ditertawakan orang-orang yang lewat dan mendengar perkataan aneh gadis barbar ini.

"Pulang." Desis Raka.

"Yah.. kok pulang sih Ganteng?" Tanya Ale tak bersemangat.

"Pulang."

"Mau main ATV."

"ATV?"

Raka bertanya dengan raut wajah aneh. Ia melihat Ale dengan ekspresi yang benar-benar sangat aneh.

"Iya, kuy Ganteng! Kita pindah kesebelah biar bisa main ATV." Ucap Ale sambil menarik tangan Raka.

"Kita masih kecil, mana boleh!" Jawab Raka panik.

"Boleh Ganteng, kan kita tinggal masukin gigi terus gas. Abis gas, di rem. Kalo nyungsep, itung-itung perkenalan aja."

"Gila."

My Ale! (Side Story Of Raka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang