Ale Sakit?

2.4K 450 65
                                    

Raka mengerutkan keningnya bingung karena hari ini tidak melihat keberadaan Ale. Ia merasa aneh karena tidak diganggu seperti biasanya oleh gadis Cempreng itu.

"Kemana dia?" Gumam Raka.

Membuka buku pelajaran, Raka memilih mengerjakan soal-soal yang ada disana. Ia tidak perduli jika sedari tadi, Tari melihatnya dan mulai berjalan mendekatinya.

"Lagi ngerjain apa, Ka?" Tanya Tari.

"Soal." Jawab Raka.

"Boleh ajarin aku?"

"Belajar sendiri."

"Tapi, aku belum ngerti."

Tari membuat wajah cemberut. Ia melihat Raka yang masih fokus mengerjakan soal-soal daripada berbicara dengan dirinya.

"Ajarin aku ya, Ka." Bujuk Tari.

"Ambil buku lo."

Tari tersenyum senang mendengar perkataan Raka. Ia langsung berlari ke mejanya dan mengambil buku dari dalam tas. Lalu, ia kembali menghampiri Raka dan duduk disebelahnya.

"Bagian mana yang lo gak ngerti?" Tanya Raka.

"Semuanya." Jawab Tari.

"Semuanya?"

"Iya, semuanya."

"Jadi, lo sekolah setiap hari untuk apa? Kalo semua materi yang udah dijelaskan sama guru, lo gak ngerti semua?"

Mendengar perkataan Raka, Tari langsung terdiam. Ia memasang wajah sedih dan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Ka, aku-"

"Suruh Bu Yuli ajarin lo lagi."

Setelah mengatakan itu, Raka menutup bukunya. Ia berdiri dan berjalan keluar kelas meninggalkan Tari yang sudah memasang wajah penuh amarah.

"Kamu harus dekat sama aku, Ka." Ucap Tari dengan mata berkaca-kaca.

"Tari." Panggil Manda.

"Ah, iya Man." Jawab Tari sambil tersenyum dan mengusap matanya.

"Lo kenapa?"

"Aku gapapa, Man. Cuma, tadi Raka gak mau ajarin aku materi yang lagi dia kerjakan."

"Sombong banget sih dia Mentang-mentang pinter!"

"Gapapa, Man. Mungkin dia gak punya waktu."

"Lo kok baik banget sih, Ri?! Jangan terlalu baik sama orang lain!"

"Terus, aku harus gimana, Manda?"

"Buat dia suka sama lo, Ri! Jangan biarin dia dekat sama si kasar Ale! Dia itu bawa pengaruh buruk untuk Raka!"

"Kamu gak boleh ngomong gitu, Man."

"Emang kenyataannya kayak gitu, Ri! Gue gedek banget sama itu cewek sok kecantikan!"

Tari tersenyum mendengar perkataan Manda. Ia mendekati temannya itu dan membisikkan sesuatu.

"Kamu mau bantuin aku?" Tanya Tari.

"Bantuin apa?" Jawab Manda bingung.

"Buat Raka jadi benci sama dia."

Manda langsung menoleh melihat Tari. Ia tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. "Gue bakal bantuin lo. Gue juga benci sama dia karena udah buat gue malu didepan umum karena ulah kedua temannya itu."

"Kalo gitu, lebih baik kita ke kantin dulu. Aku udah laper nih." Ajak Tari.

"Yuk!"

Tari dan Manda berjalan keluar dari dalam kelas. Mereka berdua bergandengan tangan dan tertawa bersama sambil membicarakan Ale dan kedua temannya.

My Ale! (Side Story Of Raka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang