"Ganteng!" Panggil Ale berteriak ketika melihat Raka.
Ia langsung berlari mengejar Raka yang baru datang dan berjalan dikoridor. Lalu, ia mengapit lengan laki-laki itu dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari empunya.
"Lepas." Desis Raka sambil menarik lengannya yang diapit oleh Ale.
"Oh, tidak bisa." Jawab Ale.
Raka menghentakkan tangannya. Ia langsung menatap Ale dengan tatapan mengintimidasi. Namun, bukannya takut, gadis itu malah cengengesan tidak jelas.
"Jangan kejam gitu lihatin gue. Nanti lo jadi suka sama gue."
"Mimpi."
"Gak ada yang salah punya mimpi. Mana tahu dari mimpi, bisa jadi kenyataan."
Mendengar itu, Raka langsung menatap Ale dari atas sampai bawah. Ia langsung tersenyum remeh, begitu melihat kepercayaan diri gadis itu yang sangat luar biasa tinggi.
"Jangankan untuk membuatnya menjadi nyata. Untuk sekedar berkhayal aja, itu gak akan pernah mungkin terjadi." Ucap Raka.
"Jiah! Anggap remeh dia!" Balas Ale sambil tertawa renyah.
Senyum remeh dibibir Raka langsung luntur. Ia menatap gadis itu dengan tak percaya. Apa kata-katanya tadi kurang bisa dimengerti dan membuat gadis itu sadar akan posisinya? Atau, memang otaknya yang lambat hingga tidak bisa mencerna dengan baik perkataannya.
" Bodoh." Ucap Raka.
Setelah mengatakan itu, Raka langsung pergi meninggalkan Ale yang masih melihatnya dengan cengiran bodoh khas dirinya.
"Iya! Gue emang bodoh! Tapi dibagian tertentu!" Teriak Ale.
Ale tidak memperdulikan tatapan aneh dari murid-murid yang ada dikoridor. Ia mengibaskan rambutnya kebelakang dan berjalan dengan santai. Bahkan, ia menjulurkan lidahnya ketika melihat Alice yang sedang menatapnya dengan tatapan sinis.
"Gatel." Ucap Alice.
Mendengar perkataan Alice, Ale langsung menghentikan langkahnya. Ia membalikkan tubuhnya kebelakang dan melihat kakak kelasnya itu dengan tatapan mengejek. "Ngomongin diri sendiri?"
"Maksud lo apa?!" Tanya Alice dengan emosi.
"Wah! Selain pintar ngomongin diri sendiri, ternyata.. lo juga budeg ya."
"Gak sopan, lo sama senior!"
"Uuuu.. atut."
Ale langsung tertawa ngakak setelah mengatakan itu. Ia langsung menyingkir kesamping dan menghindar ketika Alice langsung menyerangnya.
"Gak kena!" Ejek Ale.
"Sini lo!" Berang Alice.
Alice kembali menyerang Ale. Namun, lagi-lagi, ia gagal meraih rambut gadis itu.
"Gak kena! Gak kena! Wlek!"
"Ada apa ini?" Tanya Juna yang baru datang bersama Nando.
Ale langsung melihat Juna. Ia juga melirik Nando yang kini sudah menggelengkan kepalanya melihat tingkah dirinya.
"Ini anak baru gak sopan sama senior, jun!" Adu Alice.
"Wiiih! Cepu nya salah alamat Tante." Jawab Ale.
"Keruang OSIS semuanya." Ucap Juna melerai keduanya.
Ale langsung memutar kedua bola matanya. Ia berdecak dan mengikuti langkah Juna dari belakang dengan ogah-ogahan. Sedangkan Alice, ia tersenyum puas ketika mendengar perkataan Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ale! (Side Story Of Raka)
Fiksi RemajaAle! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suatu hari nanti akan bisa meluluhkan hatinya. Akankah Ale bisa menggapai sang pujaan hati dan meluluhka...