"Ngapain gue kesini?" Gumam Raka bertanya pada dirinya sendiri.
Raka menggelengkan kepalanya saat pertanyaan itu terucap dari bibirnya. Ia menutup kembali kaca mobilnya dan duduk berdiam diri didalam sana.
"Den, gak mau turun?" Tanya Anto.
"Nanti, Pak." Jawab Raka.
"Baik, Den."
Setelah itu, Raka kembali diam dan terus melihat sebuah rumah yang sedari tadi ia perhatikan. Ia sengaja menyuruh Anto untuk menghentikan mobilnya didepan rumah itu tanpa mau turun. Didalam hati, ia berharap akan ada seseorang yang keluar dari rumah itu dan menyadari keberadaannya.
Sedangkan dari dalam rumah, Ale melihat dari layar TV ruang tengah yang menghubungkan CCTV yang ada di rumahnya. Ia menatap santai layar itu dan segera berjalan keluar untuk menghampiri mobil yang sudah terparkir lama didepan rumahnya.
"Non, mau kemana?" Tanya Susi yang melihat Ale berjalan keluar rumah.
"Mau keluar, Bi. Mau nyamperin mata-mata." Jawab Ale.
"Jangan Non, bahaya. Biar Pak Dadang aja yang samperin."
"Gak usah, Bi. Biar Ale aja."
"Tapi Non-"
"Ale kenal kok sama yang punya mobil itu."
Ale melanjutkan langkahnya keluar dari rumah setelah meyakinkan Susi. Ia berjalan dengan santai sambil tersenyum sumringah. Lalu, ia membuka pagar rumahnya dan menghampiri mobil berwarna hitam yang selalu ia perhatikan sejak masuk ke SMP Cakrawala.
Tok.. tok.. tok..
Ale langsung mengetuk kaca mobil itu dan menempelkan wajahnya disana. Mendengar suara ketukan itu, Raka langsung terkesiap saat menoleh kesamping dan melihat wajah Ale disana.
"Selalu aneh." Gumam Raka.
Raka langsung membuka kaca mobilnya dan memasang wajah datar andalannya saat kaca itu sudah terbuka lebar.
"Ganteng!" Teriak Ale.
Mendengar teriakkan itu, Anto yang sedari tadi diam langsung tersenyum. Ia akhirnya paham, kenapa anak majikannya ini betah berlama-lama diam didalam mobil dan berhenti didepan rumah yang tidak ia ketahui.
"Berisik." Ucap Raka.
"Ganteng! Ganteng ngapain didepan rumah gue?" Tanya Ale.
"Nyasar." Jawab Raka asal.
"Lah? Nyasar kok bisa kebetulan begitu."
"Cempreng."
Anto terkekeh mendengar perkataan dari gadis kecil yang dipanggil cempreng itu oleh Raka.
"Pak, emang bener kalo Bapak nyasar bawa mobilnya kesini?" Tanya Ale melihat Anto.
"Iya Non, saya tadi mau antar Den Raka kerumah temennya. Tapi saya dan Den Raka lupa jalan rumahnya." Jawab Anto sambil melirik Raka dari kaca spion.
"Ooo, gitu. Oh ya Pak, kenalin! Nama saya Ale!" Ucap Ale bersemangat.
"Saya Anto. Non bisa panggil saya Pak Anto." Jawab Anto.
Raka berdecak mendengar perkataan Anto. Ia menatap datar Anto saat laki-laki paruh baya itu tersenyum melihatnya sambil melirik Ale. Ia yakin, pasti Anto mengerti dengan apa yang ia pikirkan sedari tadi.
"Mampir dulu Ganteng! Tungguin gue ganti baju bentar ya!"
"Hah?"
Raka langsung dibuat bingung dengan perkataan Ale. Ia langsung panik saat pintu mobilnya dibuka dari luar dan ia ditarik paksa untuk turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ale! (Side Story Of Raka)
أدب المراهقينAle! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suatu hari nanti akan bisa meluluhkan hatinya. Akankah Ale bisa menggapai sang pujaan hati dan meluluhka...