Keluarga Prik

2.4K 465 24
                                    

"Mau ngapain lo dirumah gue?!" Tanya Azka sambil berteriak histeris.

"Budeg kuping gue, Bro." Ucap Adit santai.

"Biarin! Bodong amat!"

"Bodong itu, buah yang ada didalam rujak kan? Yang asem-asem manis gitu."

"Itu kedondong!"

"Kedondong yang suka bawain anak-anak sama ibu-ibu keliling kompleks kan?"

"Itu odong-odong!"

Ale meringis melihat kelakuan Adit. Ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal karena merasa kelakuan Adit sudah diluar batas normal.

"Psstt, Pi." Panggil Ale.

"What?" Jawab Adit.

"Tahan."

"Apanya yang ditahan?"

"Gilanya, Papi."

Adit melototkan matanya mendengar perkataan Ale. Ia langsung mengapit leher anaknya itu. "Sayang banget gue!"

"Aaa! Papi, lepas!" Teriak Ale.

"Tidak akan! Jahat kamu, Dek!"

"Ada siapa pa-astaga!" Teriak Widya.

Widya terkejut begitu melihat sebuah pemandangan yang sangat mengejutkan dirinya saat keluar dari dalam rumah. Ia dengan cepat berlari mendekati Adit dan mencoba melepaskan tangan laki-laki itu dari leher Ale.

"Dit! Gila lo! Lepas!" Panik Widya.

"Awas, Wid. Ini bukti cinta gue ke bibit unggul kesayangan gue ini!"

"Ya tapi gak gini juga caranya!"

"TANTE ALIN!"

Mendengar nama Alin, Adit langsung melepaskan kepitannya. Ia merapikan bajunya dan membalikkan tubuhnya kebelakang.

"Sayang-"

Adit menganga begitu melihat kebelakang. Ia hanya melihat dedaunan yang lewat karena tertiup angin. Lalu, ia kembali membalikkan tubuhnya dan melihat Ratu.

"Bener-bener lo bocah!" Kesal Adit.

"Paul, SSTI." Ucap Ratu.

"Apaan tuh?"

"Suami-suami takut istri."

Ratu langsung tertawa terbahak-bahak setelah mengatakan itu. Ia dengan cepat berlari masuk kedalam rumah untuk menghindari teriakan maut dari Adit. Tak lupa, Azka juga sudah tertawa terbahak-bahak melihat wajah merah Adit karena baru saja dikasih label baru oleh anak perempuannya.

"SSTI." Ejek Azka.

"Diem lo, Azkamping!"

Widya menggelengkan kepalanya melihat keributan ini. Ia mendekati Ale dan membawa gadis itu masuk kedalam rumah. "Gak usah dipeduliin dua manusia prik itu ya sayang."

"Siap, Mamer!" Jawab Ale semangat.

"Mami kamu mana sayang?"

"Mami dirumah. Tadi katanya ada kerjaan dikit."

"Liburan ini kamu mau kemana?"

"Gak tau, Mamer. Papi sama Mami sibuk sendiri mau buat adek bayi katanya. Jadi, gak bisa ajak Ale liburan jauh-jauh."

Uhuk.. uhuk..

Widya tersedak ludahnya sendiri mendengar perkataan Ale dan menatap gadis itu dengan tidak percaya. "Siapa yang bilang gitu?"

"Papi, Mamer. Katanya, dia mau buat sibuk Mami bikin adek bayi. Emang adek bayi bikinnya gimana, Mamer?" Tanya Ale.

"Hah? Anu, itu. Duh, gimana ya? Ale, nanti kamu tau sendiri kalo udah besar. Jangan dipikirkan perkataan Papi kamu ya sayang. Kamu belum cukup umur untuk tau dan dengar yang kayak gitu." Jawab Widya.

My Ale! (Side Story Of Raka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang