Sisi Lain Ale

3.2K 504 38
                                    

Juna tersenyum ketika matanya menangkap sosok Ale yang baru datang kesekolah naik sepeda. Ia memandang gadis itu dari jauh dan terkekeh saat melihat kelakuannya yang sangat menarik perhatian.

"Beda dari yang lain." Ucap Juna.

Ia hanya diam dari kejauhan memandang adik kelasnya itu. Cukup memperhatikannya dari tempat ini sudah membuatnya senang. Apalagi, dirinya bebas memandangi wajah dan senyum ceria gadis yang sudah menarik perhatiannya itu dari pertama kali ikut MOS.

Merasa diperhatikan, Ale memegang leher belakangnya. Ia menjadi merasa diawasi dan diperhatikan oleh seseorang.

"Kok gue merinding ya?" Ucap Ale bertanya kepada dirinya sendiri.

Ale melihat ke kiri dan ke kanan. Ia hanya melihat motor guru yang terparkir rapi disampingnya diparkiran. Lalu, ia menggosok kedua telapak tangannya dan merapikan rambutnya saat matanya melihat Raka yang baru datang dari arah gerbang sekolah.

"Jodoh gue." Ucap Ale kegirangan.

Dengan langkah lebar, Ale berjalan mendekati Raka. Ia memutari tubuh Raka yang terus berjalan tanpa memperdulikan dirinya.

"Ku awali hariku dengan mendoakanmu
Agar kau selalu sehat dan bahagia di sana
Sebelum kau melupakanku lebih jauh
Sebelum kau meninggalkanku lebih jauh."

Ale bernyanyi sambil sesekali menyenggol lengan Raka. Ia terus berjalan memutari tubuh Raka yang masih terus berjalan tanpa mencoba menghadangi jalannya, meskipun ia sesekali harus berhenti karena Raka terus berjalan dan tidak terganggu dengan dirinya yang memutari tubuh laki-laki itu.

"Bila ku mati, kau juga mati
Walau tak ada cinta, sehidup semati
Jadilah engkau milikku, selalu utuh
Tanpa tersentuh, cuma aku."

Ale kembali bernyanyi lagu lain untuk menarik perhatian Raka. Ia sesekali tertawa karena suaranya fals. Namun, ia tetap saja bernyanyi tanpa perduli jika beberapa murid yang melewati mereka berdua tertawa karena mendengar suaranya yang fals.

Saat ingin menyayikan lagu lain, Ale melihat Juna yang sedang menatapnya dari kejauhan. Ia tersenyum, lalu menghentikan langkahnya dan bernyanyi dengan penuh kekuatan ekstra.

"AKULAH ARJUNA... AAAAAA!!!!"

Mendengar teriakkan Ale yang bernyanyi, Raka langsung berhenti. Ia menggeram karena si cempreng ini mengucapkan nama yang membuatnya kesal. Terlebih, gadis itu tidak memanggilnya seperti biasa sedari tadi dan malah menyebut nama laki-laki lain dengan begitu lantang.

Hei, Raka! Cemburu lo?!!!

Raka seketika merinding mendengar kalimat itu. Ia melirik kanan dan kirinya mencari suara tak kasat mata itu yang tidak memiliki rupa saat kalimat itu terdengar ditelinganya.

"Sembarangan!" Batin Raka kesal.

Ia mendengus karena mungkin saja itu hanya halusinasinya semata. Dengan kesal, ia kembali berjalan dan meninggalkan Ale yang menatapnya dengan bingung.

"Eh, Ganteng!! Kok gue ditinggal!!" Teriak Ale mengejar Raka.

Raka tidak memperdulikan teriakkan Ale. Ia terus berjalan dan menatap tajam Juna yang berjalan mendekat kearah mereka berdua.

"Sok keren." Ucap Raka tanpa sadar.

"Siapa yang sok keren ganteng?" Tanya Ale.

"Kepala ikan!" Jawab Raka ngegas.

"Kepala ikan?" Beo Ale.

Ale menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia berusaha membayangkan kepala ikan yang sok keren seperti kata Raka. Namun, ia malah terbayang kepala ikan gulai yang biasa dimasak oleh Susi.

My Ale! (Side Story Of Raka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang