part 6| menyambar jantungku

125 18 5
                                    

Setelah kepergian pria berbaju hitam itu, tak berselang lama terdengar suara hentakan kaki berjalan mendekat ke arah kamar Raya.

Suara hentakan kaki itu semakin terdengar jelas.

"Astagaa, apalagi ituu."ucap Raya panik.

Tokk!!!Tokk!!Tok!!!

Kemudian langkah kaki itu terhenti dan berganti dengan suara ketukan pintu, Raya mencoba untuk berpikir positif dan memberanikan nyalinya untuk membukakan pintu kamarnya.

Kreeekkkk.

Tangan kanan Raya membuka gagang pintu kamarnya itu dan satu tangannya lagi memegang mukena ditangan kiri.

Setelah pintu terbuka dengan lebar Raya menolehkan pandangannya ke kiri, terlihat tidak ada satu orang pun disana.

"Lohh kok ga adaaa." Raya semakin merasa panik, dengan tambahan bumbu gelisah dan merinding.

Kini seseorang menepuk bahu kanan Raya, yang sontak membuat mata Raya melotot sejadi jadinya.

"Mbaa Raya, saya disini."ucap pegawai staff villa yang ternyata berada di sisi kanan pintu.

Raya dengan spontan menolehkan pandangannya ke lawan arah,"ngagetin aja sih mba, Ada apa kesini.?"

"Hehehe maaf mba, ini ada gofood pesanan mba Raya." Balas Staff villa itu dengan tangan menyodorkan sebuah bingkisan

"Hemm makasih ya mba, oiya ini mukena nya dan nanti saya bilang ke mama kalo staff atas nam__aaaa Vania berhak dinaikan gajinya."

Wajah dari staff wanita itu seketika berbinar binar,"makasihhh, makasihhh,makasihh banyak mba Raya."

Raya hanya membalasnya dengan senyum tulus dibibirnya,"saya tinggal dulu ya, saya bawa makanan ini ke temen temen saya."

Kemudian Raya meninggalkan obrolannya dengan staff villa itu dan melangkahkan kaki ke bagian belakang Villa.

Disana Raya menemukan ke empat temannya di pinggir kolam dengan perbincangan yang terlihat cukup berat, seberat beban Totok sebagai photografer dari Maura Sauffa.

"Hellooo guysss, gofood nya udah dateng nihhh." Ucap Raya mengagetkan ke empat teman nya.

Dengan cepat Fara menyambut bingkisan ditangan Raya dan segera membuka bingkisan yang telah dirinya nanti itu.

"Lama bangett sih Raya lo sholatnya, gue kan udah laper." Fara

"Lagian tu gofood juga batu dateng Far."

Carisza memberikan raut wajah sumringah setelah mencium aroma dari nasi goreng pesanannya dan teman temannya itu, "gila aromanyaa beuhhhhh, Totok Maura lo mau ga nih. Kalo ga gue juga mau doble"

"Gue ambil garbu dulu deh didapur." Ucap Raya pada teman temannya.

Maura yang mendekat kearah teman temannya kemudian mengeluarkan celetukannya pada Raya, "lah si Raya masih aja ga bisa makan tanpa garbu."

Sekarang posisi Raya menuju dapur dimana garbu yang dirinya butuhkan ada disana, namun setelah berada didapur Raya mengalami sedikit cobaan dalam hidupnya.

Garbu yang dirinya butuhkan disimpan cukup tinggi di lemari atas, dengan tinggi badannya yang hanya 150 cm tentu saja itu menyulitkan dirinya untuk menggapai tempat garbu itu.

Jangan panggil Raya kalo dirinya kehabisan akal, lantas Raya memilih untuk menggeser sebuah peti yang biasa sebagai tempat menyimpan telur kini menjadi alat untuknya meraih garbu itu.
"Uhhhh susahhh sihhh."keluh Raya mendapati tingginya masih kurang beberapa centi saja untuk meraihnya.

JAKA TA'ARUF  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang