Cringgggg.....
Cringgggg...
Criingggg.........
Dering alarm mengganggu kenyenyakan siluman kerbau itu, sialnya bunyi sekeras itu tak membuat Rayana segera bangun.
Mentang-mentang ga ada kelas di kampus jadi se-enaknya aja kalo tidur.
Tingg. Tunggg!!!
Suara bel rumah membuat pria yang tengah asyik menikmati kopinya diruang makan harus beranjak dari tempat duduknya.
"Assalamualaikum Om,"ucap pria dari ambang pintu setelah dibukakan pintu untuk-nya.
"Ohhh, waalaikumsalam. Wah wahh kamu ini Raden yang tempo hari mengajak Rayana ya?"ucap ayah Rayana setelah sedikit mengingat-ngingat.
Raden pun lantas langsung mengganggukkan kepalanya diikuti dengan senyum tanda membenarkan ucapan pria dewasa didepannya itu.
"Sini-sini masuk nak Raden."dengan gerakan tangan mempersilahkan Raden duduk, lalu menyambung ucapannya,"ada gerangan apa kedatanga nak Raden kesini."
"Hmm kalo boleh saya mau ngajak Rayana pergi beli buku om, saya dengar Rayana suka membaca wattpad pasti putri om juga menyukai novel. Mungkin bisa bersama-sama dengan saya, soalnya hobi kita hampir sama."balas Raden
Pria paruh baya itu tertawa kecil,"heheheh,iya benar nak Raden. Om itu sampai cape Rayana itu minta uang Mulu buat beli novel. Harga-nya itu loh bikin geleng kepala, memang tidak ada yang obral gitu."
"Heheheh,om bisa aja. Kalo beli baru sensasi-nya berbeda om lebih bangga om."
Lalu pria paruh baya itu berdiri dengan meninggalkan sebait kalimat,"sebentar saya panggilkan Rayana-nya dulu." Lalu melanjutkannya dengan suara pelan,"anak-nya pemalas belom bangun."
Jalan menaiki anak tangga menuju kamar putrinya sembari memegangi sebuah kunci, terbesit akal bulus pria paruh baya itu untuk mengerjai putrinya.
'kalau tidak seperti ini mana mungkin anak kerbau itu akan bukakan pintu bukakan bangun pun tidak'gumamnya
Membuka pintu kamar putrinya dan kemudian berjalan perlahan. Lalu menang paksa selimut yang menutupi seluruh tubuh putrinya itu.
Sontak tubuh kaget jadi-jadinya sampai tak kuasa mengontrol tubuhnya dan berakhir jatuh dari atas ranjang.
Aaawwwwwhhhhh...
Keluh-nya sembari memegangi pantat yang terasa nyeri.
"Papa kenapa sih?"
"Ada Raden dibawah," dengan ekspresi menggoda putrinya.
"Bo.ong ah, masa bangunin orang alesannya ituh."
"Kalo ga percaya biar papa aja yang keluar cari buku novel sama Raden kamu papa kirim ke pesantren keluarganya Jaka, biar belajar ngaji lagi."
"Serius pahh?"
Pria didepannya itu hanya mengangkat satu alisnya, kemudian berkata,"ingat kau sudah bertunangan meskipun masih rahasia. Kali ini km boleh keluar sama Raden tapi nikah tetep sama Jaka."
Raut wajah kesal mulai mewarnai wajah Rayana,"iya iya, yaudah papa turun Rayana mau mandi."
Selepas memastikan papa-nya turun,bergegas Rayana mempersiapkan diri dengan cepat dengan sesekali diselingi celoteh celotehannya.
"Percuma juga seneng seneng sama Raden. Ujung-ujungnya nikah sama Joko kendil itu."
"Ini mah kaya kambing, kasih makan yang banyak bikin seneng seneng, abis itu dikurbanin. Busettt dah".
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKA TA'ARUF (ON GOING)
Teen FictionApakah kalian percaya dengan sebuah kalimat, "jodoh adalah cerminan dari diri?" Mungkin, sebagian orang akan mempercayainya. Lalu bagaimana setelah kalian tahu jalan hidup Rayana Kanza Zeneffa, apakah kalian masih percaya.? Gadis tempramental,dengan...