"AaaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaAAaaaaa"
Raya menuruni motor besar milik Jaka dengan berlari kecil mendekat menghampiri Jaka. Tatapannya terlihat begitu berbinar tertuju pada sebuah helm di tangan Jaka
"Aaaaaaa Lucuuuuu." Ucap Raya Seraya menggerakan kedua tangannya menyentuh setiap objek yang ada pada helm itu, dan melihatnya satu persatu detail nya. Dirinya sangat mengagumi bentuk dari helm itu yang sangat lucu dan gemoy
"AaaaaAaaaa Jaka lihat kupingnya, ini lucu sekali. Bagaimana kamu bisa menemukan helm selucu ini dari toko yang tidak terlalu besar"
Respon yang diberikan Rayana sangat tidak terduga bahkan ini semua di luar dari dugaan Jaka
Saat ini apakah kalian tahu kondisi dari jantung Jaka? Rasanya hanya menunggu Sedetik Saja jantungnya ingin meletup. Ini sangat-sangat membuatnya meleyot rasanya sekujur tubuh kini mencair melihat respon yang diberikan Raya.
Jaka memberikan senyum malu," itu Hal mudah. Apakah kau menyukainya?"
"HAHHH!!! ENGGAAAAAA." Ucap Raya setelah menyadari tindakan spontan dengan refleks memuji helm itu di depan hadapan Jaka, sangat malu terasa. Bagaimana bisa dirinya memuji helm itu! Itu pasti akan menambah Jaka menjadi Di Atas Awan
Gelagatnya seketika berubah, matanya mengalihkan pandangan kesana kemari, " ngapain lo liat gue kayak gitu! Jangan terlalu kesenangan dulu, gue cuma menghargai effort yang lo lakukan aja." Jelas Raya
Tidak mau pusing ucapan dari Rayana Jaka memilih untuk kembali memegang stand motornya lalu meminta Raya untuk kembali menaiki motornya
Bagi Jaka itu sudah lebih dari cukup, melihat respon dari wanita di depannya itu sudah cukup membuktikan kepada Jaka bahwa apa yang dirinya lakukan memberikan kebahagiaan pada Rayana
Menjalankan motornya dengan wanita yang akan menjadi istrinya kelak dengan jarak duduk yang mungkin saat ini masih berjauhan, ini merupakan awal dirinya untuk lebih mengenal wanita yang Dipilihkan ayahnya itu
" aduh! Malu-maluin banget sih Ray. Pasti nih bocah udah kepedean aja nih" grutu Raya dalam hati
Sepanjang jalan rasa malu itu kian terasa dalam benak Rayana, rasa ingin sekali merobek-robek wajahnya hanya untuk menyembunyikan rasa malu itu bagaimana tidak tingkat spontannya tadi pasti akan menambah rasa kepedean Jaka
Motor besar yang mereka tunggangi itu terus melaju dengan kecepatan sedang menempuh jarak meter demi meter hingga kilometer menuju ke rumah Rayana
Tak disangka mereka sebentar lagi sampai di depan gerbang rumah Rayana, di dalam rumah nya terlihat Om Bara menguntit kedatangan dari anaknya itu melalui hordeng yang sengaja dibuka sedikit dari jendelanya
Melihat kedatangan Rayana dengan Jaka, Om Bara seketika memasang muka lesu. Dengan meminta bantuan dari mama Yana untuk untuk memijat punggungnya
Kemudian setelah sampai di kediaman om bara memberhentikan memperbesarnya. " perlu bantuan melepasnya?" Tawar Jaka melihat Rayana kesulitan melepaskan helm dikepalanya.
"Ga! GA USAH."
Wanita bertubuh mungil itu memanglah sangat keras kepala dan memiliki gengsi yang sangat tinggi,
Jaka yang menatapnya lekat kini harus teralihkan karena Raya memberikan balasan menatap manik mata Jaka dengan tatapan menekan.
"KENAPAA.? Gue cape tau ga sama perjodohan ini, kenapa juga sih lo mau dijodohin sama cewek kaya gue. Harusnya lo nolak dong" Raya
"Pertama karna saya menghormati ayah saya, namun sejauh ini saya semakin yakin setelah melihatmu tetap bertahan memakai kalung itu dilehermu."jawaban dari Jaka
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKA TA'ARUF (ON GOING)
Teen FictionApakah kalian percaya dengan sebuah kalimat, "jodoh adalah cerminan dari diri?" Mungkin, sebagian orang akan mempercayainya. Lalu bagaimana setelah kalian tahu jalan hidup Rayana Kanza Zeneffa, apakah kalian masih percaya.? Gadis tempramental,dengan...