Hari yang mulai menggelap,dengan suasana jalan yang tidak terlalu ramai. Carisza memutuskan untuk mempercepat laju mobilnya.
Jam menunjukan pukul 19.30, dengan keadaan jalan yang tak banyak kendaraan lalu lalang membuat suasana di sekitar cukup mencekap.
Sesekali Carisza menatap kembali sepion mobilnya yang mengarah kebelakang, "masih ada, lo yakin Ray montor dibelakang bukan suruhan bokap lo.?"
"Sejujurnya gue juga ga yakin yakin bangettttt,"ujar Raya sedikit gelisah lalu melanjutkan kalimatnya,"memang nya montor itu masih ngikutin Sza." Tambah Raya dengan gerakan memutar tubuh kebelakang.
Seluruh mata kini mengarah pada pemilik montor besar itu.
"Anjirrrrr, iya loh Ray montor itu masih ada. Gimana dong gue takut banget lagi kalo begal gimana.?"ucap Maura
"Ini Bandung Mau.! Bukan Lampung, jangan nambah panik deh," Fara
Maura mendecis,"memangnya kalo Bandung ga mungkin ada begal.?"
"Husssstttttttt, biar gue cek lagi."Totok kembali memalingkan pandangannya kebelakang untuk memastikan keberadaan pemilik montor besar tadi.
Mata Totok mencari-cari dari segala arah,dirinya tidak menemukan keberadaan montor itu lagi. Tak bisa aku langsung percaya ini, Totok kembali mencari-cari keberadaannya namun benar benar tidak ada.
Seketika Totok menghembuskan nafas legas, "Udah gak ada, liat dibelakang tidak ada siapa siapa."
Maura diikuti dengan Fara dan Raya dengan cepat melihat kearah belakang, mencari kebenaran dari ucapan Totok,
"Bener, gak ada." Maura
"Udah deh Sza, jangan su'udzon buktinya udah ga ada berati tuh cowok cuma lewat biasa."kata Totok
Carisza membelokkan arah kemudinya ke kiri, mengarahkan mobilnya kearah bangunan dengan dominasi kayu ukiran dengan desain modern yang dikelilingi pohon rimbun yang memberikan sentuhan rasa nyaman.
Belum sampai Carisza memarkirkan mobilnya, bola mata Carisza mengarah pada montor besar dengan pria yang tengah berada diatasnya.
Carisza seketika menginjak rem mobilnya, "montor tadi, itu montor tadiii."
"Askaskskak, Anjirr iyaaa." Maura.
"Ya trussss.? Mau lo apain Sza, udah jelas banget ini dia mau sewa villa juga. Lo tadi liatkan plat montornya dia bukan orang bandung, dia pasti butuh penginapan."tutur Totok
Carisza mengatur detak jantungnya dan menormalkan nafasnya, kembali berfikir dengan logika. "Ya bener kata lo, mungkin gue masih kebawa perasaan takut tadi."
Tiba-tiba pria itu menuruni montornya dengan gerakan tangan merogoh saku celananya, kemudian menuju ke arah lobby.
"Ehh ehhh liat tuh, dia kearah lobby. Dia juga mau menginap disini, udah ah ayokk kita kedalem juga kalo dia sewa kita ga bisa disini malem ini" Pinta Fara
Mereka satu persatu turun dari mobil Carisza, mengarah pada lobby dengan terburu buru,
Rayana dengan cepat meminta untuk malam ini villa mama nya akan ditempatinya, dengan ekor mata melihat kearah pria yang tengah duduk di kursi tunggu dekat lobby.
"Tapi mba Raya, mas ini sudah lebih dulu." Jawab staff Villa
Pria itu berdiri dari duduknya kemudian mendekat kearah lobby.
Dengan pakaian serba hitam dan jaket yang membalut tubuhnya disertai masker yang menutupi sebagian wajahnya.
"Biarkanlah, saya hanya memakai satu kamar disini. Biarkan mereka juga memakainya jika membutuhkan,"ucap pria itu kepada staff lobby
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKA TA'ARUF (ON GOING)
Novela JuvenilApakah kalian percaya dengan sebuah kalimat, "jodoh adalah cerminan dari diri?" Mungkin, sebagian orang akan mempercayainya. Lalu bagaimana setelah kalian tahu jalan hidup Rayana Kanza Zeneffa, apakah kalian masih percaya.? Gadis tempramental,dengan...