"Pria di samping kyai Hadid adalah jodohmu Ray." Jawab mama yana mengagetkan Raya
"Hukssss uhukkk uhukkk."Raya kaget disemburkannya air didalam mulutnya,dirinya tersedak hingga batuk batuk
raut wajah Raya sontak tercengang,matanya melotot tak percaya. ,"ini ga mungkin kan."
"Hustttttttt." Mama Yana membungkam mulut putrinya. "Diem mereka sebentar lagi pulang,mama akan jelaskan." Timpa mama yana
Raya terduduk dikursi makan menunggu mereka tamu ayahnya berpamitan dan mendengarkan penjelasan mama nya,yang jelas ini tidak akan dirinya terima.
Mungkin saja dirinya tengah terlihat duduk berdiam, namun jantungnya rasanya sudah malas untuk berdetak. Jantungnya membeku layaknya berhenti beroperasi setelah mendengar ucapan mamanya itu
Tak lama Kyai Hadid berpamitan,terdengar suara ayah berkata, "senang sekali kyai Hadid mau bersilahturahmi di kediaman saya dan istri".
Langsung saja dengan rasa ingin tau nya,"Mom,buruan mama panggil papa dan jelasin ini semua ke Raya ma.!"ucap Raya sedetik setelah mendengar kyai Hadid telah berpamitan.
"Jadi gini Ray,mama dan papa baru aja tau kalo ternyata kakek kamu kakek hartanto telah berjanji pada kyai Hadid jika cucu pertamanya perempuan akan dijodohkan pada anak beliau,wasiat dari kakek mu tertulis dalam surat yang disimpan pak kyai Hadid,dan kedatangan pak kyai kesini untuk melaksanakan amanah dari kakekmu."jelas mama Yana
"Ternyata kalung liontin yang kakekmu dulu kasih padamu adalah kalung dari pak kyai Hadid sebagai simbolis saja,anak beliau pun memiliki kalung yang sama.!dan sekarang tugas papa mencari lagi kalung yang papa buang ke atap rumah 12 tahun lalu.jadi papa naik sekarang.!" Terang papa Bara
"Whatttttt,mommm."Raya merengek
"Kamu tau kan Ray keluarga kita tidak pernah ingkar janji,ingat itu."tegas mama Yana
"Come on mom. This is crazy,really crazy mom! its not fair to me."kepala Raya terasa begitu pusing,mana mungkin dirinya harus berjodoh dengan pria itu.
"What this is mom.?ini ga make sanse banget loh ma,Raya itu udah gede Raya punya pilihan Raya sendiri ya walaupun sekarang belom ada sih."timpa Raya
Dari sudut pandang Raya ini semua akan sulit untuk dirinya terima dan jalani namun berbeda dengan mama Yana ia cenderung mengarahkan Raya untuk mencobanya terlebih dahulu dan mengenal pria yang dipilihkan kakeknya.
"Raya,tapi kamu mengenal dahulu nak Jaka,nak Jaka ganteng juga loh,lagi pula nak Jaka lulusan Qairo,nak jaka juga tengah menempuh S2 di Universitas Indonesia, Bentar lagi nak Jaka juga wisuda." mama Yana
"Whatt Jaka.? Fix jelek pasti jelek, Tua banget lagi udah mau lukus S2 mana dari namanya aja udah jelek ma, Jaka!kuno bangett. lagi pula dari mana mama tau kalo dia ganteng dari tadi dia pakai masker mana nunduk mulu sepanjang obrolan,"
Mendengar jawaban dari putrinya seketika wajah mama Yana mulai bersedih,ia tak yakin bahwa putri nya akan menyetujui perjodohan ini namun dirinya sangat ingin menjalankan wasiat dari alm.ayah mertuanya itu.
"Ray,mama mohon sekali ini aja izinin mama mewujudkan kemauan kakekmu,semasa hidupnya kakekmu tak pernah meminta apapun pada anaknya."ucap mama Yana dengan suara yang berat
Raya menghela nafas kasar,"Its okey,Raya coba."ketus Raya.
"Tapi Raya ga janji ya ma."sambung RayaJawabnya berpasrah diri, selang beberapa menit Imajinasi Raya datang....
.
.ia membayangkan dirinya berjalan berdua dengan pria dengan penutup kepala/peci argaharagh,lagi pula kenapa sih.? pakai kalung nya pun Raya sudah mimpi buruk ini sudah pertanda tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKA TA'ARUF (ON GOING)
Novela JuvenilApakah kalian percaya dengan sebuah kalimat, "jodoh adalah cerminan dari diri?" Mungkin, sebagian orang akan mempercayainya. Lalu bagaimana setelah kalian tahu jalan hidup Rayana Kanza Zeneffa, apakah kalian masih percaya.? Gadis tempramental,dengan...