PART 21 |Semakin Rumit

67 1 0
                                    

Seseorang terasa menepuk bahuku,aku mulai tersadar. Ternyata semalaman aku masih menunggu Raden di kursi tunggu hingga terlelap.

"Sarapan dulu."pinta Dewa dengan membawakan kotak nasi ditangannya.

Rayana mengusap matanya,"bagaimana dengan keadaan kak Raden?"

"Tenang saja dia baik-baik saja, makan dulu nih baru jengukin dia dikamarnya. Lo dari semalem belom makan kan"ucap Dewa yang sekarang disambut dengan uluran tangan Raya mengambil kotak nasi dari nya

Huffftttt, rasanya udah kaya ga makan satu bulan. Laper banget...

Dewa memilih untuk duduk bersandingan dan menemani Rayana untuk menikmati santap pagi nya.

"Lo yang dibawa Raden ke party anak anak Hima ya?"

Rayana hanya mengganggukan kepalanya,..

"Raden ga pernah salah pilih,cihh" ucap dewa lirih.

Kakk!

Dewa menatap seketika Rayana memanggilnya.

"Carizsa kemana?"

"Ohh pel*c*r itu, ada didalam ruangan Raden."

Jatung Rayana seketika kaget bak tersambar petir di pagi hari,

'Maksud perkataan ka dewa apa? Pel*c*r!?'

"Maksud kak Dewa apaan!?"

Raut wajah Dewa acuh seketika dan tak memperdulikan Rayana dirinya pergi dengan meninggalkan satu kalimat,"nanti lo juga tau."

'Apaan sih kating satu ini ga jelas banget'

Ehhh...

'Carizsa di ruangan Raden lebih dulu,sejak kapan hubungannya sedekat ini.'

Carizsa datang menghampirinya yang tengah memangku sekotak nasi di pangkuannya."Ray,kak Raden udah sadar. Dia nyariin elo"

"Perasaan kok lo deket banget sama Raden sampai ke ruangan nya lebih dulu"

"Hemm, gue kan ngikutin kak Ardhan."

Rayana menggangguk paham, kemudian dirinya melangkahkan kaki untuk keruangan Raden.

Ruangan yang sangat sepi hanya ada seorang pria berbaring tak berdaya di sana. Suasana ruangan itu pun terlihat sangat membosankan.

Jika saja Rayana yang disana mungkin sudah tidak tahan dengan situasinya. Selalu ada rasa bersalah atas kejadian Raden menyelamatkannya dari Mauren.

"Kak Raden gimana keadaannya sekarang?"tanya-nya lirih

"Enggak kok,"Raden meraih tangan milik Rayana.kemudian melanjutkan ucapannya,"maafin gue udah nglibatin lo sama ......"

Rayana memotong ucapan Raden,"Iya. Kak Raden ga usah dipikirin, ga papa kok."

"Makasih ya Ray,"ucapnya saat ini diikuti gerakan mengusap pipi Rayana.

*****

Kampus seperti biasanya ramai namun sibuk dengan urusannya masing masing.

"Astaghfirullahh Ray, sadar Ray lo udah punya tunangan."grutu Rayana dalam hati sembari berjalan nunduk.

Ray!!

Teriaki seorang wanita dari balik badan Rayana,

"Gimana kak Raden?"ucap Maura ditemani Totok dan Fara

Rayana menarik nafas berat,"kak Raden sekarang sudah baik-baik saja, hanya saja kemaren ada peluru bersarang di rongga dada-nya tapi udah diangkat kok.

"Trus Carizsa sekarang dimana?"spontan Totok

JAKA TA'ARUF  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang