"mau alasan apalagi. Ikut gua!" paksa Lazjaka dengan tangan kanan memegang erat pergelangan tangan Rayana.
Dengan terus menarik pergelangan tangan Rayana, Jaka mengarahkan gadis yang telah melakukan kebohongan itu pada sebuah mobil yang telah terparkir di tepi jalan di samping gedung tempatnya berparty
" masuk!" Suruh Jaka dengan tatapan tajam setajam mata elang
Tak ada pilihan lain. Kali ini memang harus Raya ikuti semua perkataan dari pria sialan itu, sebab dirinya takut ancaman dari Jaka benar-benar menyampaikannya pada ayahnya
Jauh di dalam lubuk Rayana sejujurnya sempat bertanya-tanya, Kenapa bisa pria sialan itu setegas ini di hadapannya tapi hal itu sangat berbalik ketika pria yang kerap kali dipanggil Lazjaka Tengah berhadapan dengan ayahnya.
Namun apa boleh buat.
Muak!
Raya memasang wajah masam dengan aliran darah yang meninggi mengalir ke otak, jiwanya kini seolah-olah telah berubah wujud dirinya bak singa. Ingin sekali diriku menerkam pria sialan itu namun aku harus bersabar dan mencoba untuk merayunya.
" Lo beneran mau bilang ke bokap gue?" Perlahan Rayana mulai bertanya dengan berhati-hati
" Lo pikir gue bercanda dengan ucapan gue! " tegas Jaka yang kali ini memberikan sengatan pada jantung Rayana
" kok lu nyolot sih. " Rayana begitu kesal mendapati jawaban dari pertanyaannya yang telah diperhalusnya dijawab dengan nada meninggi oleh Jaka
"E-nggaaaa Rayanaaaaaaaaa, Kalau lo nggak bohongin bokap lo demi untuk Party sama Raden gue juga nggak bakal sebegininya." Ini nada bicara Jaka mulai sengaja diturunkan
"Ya tapi lu nyolot!"
Kini Rayana memalingkan wajahnya menghadap kaca pintu mobil Jaka dan memfokuskan pandangannya pada spion.
Jaka yang mengetahui gerak-gerik Rayana Tengah mencoba untuk merajuk mau tidak mau harus mengucapkan kata minta maaf
" Ya udah lazjaka minta maaf."
Segera Raya menjawabnya, " tapi jangan laporin ke Papa. "
" ya kalau itu tetap. "
Tunggu sebentar sepertinya ada kejanggalan yang terjadi, Bagaimana Jaka bisa tahu aku Tengah berada di gedung itu?
Bukankah jika Jaka disuruh oleh ayahnya, Jaka tidak perlu bertanya Mengapa dirinya di sana bersama pria lain.
Satu lagi kejanggalan Bagaimana jaga bisa masuk ke dalam gedung itu padahal dirinya tidak memiliki akses masuk gedung itu. Bukankah Jaka bukan bagian dari party itu
" sebentar. lo tahu dari mana gue berada di gedung itu" kecurigaan Rayana akan hadirnya Jaka di tengah-tengah party segera dirinya tanyakan langsung
" nggak penting lo tau dari mana Yang jelas seseorang kasih tahu gue. "
Jawaban dari Jaka menggiringku pada suatu pemikiran. Jika seseorang telah memberitahukan pada Jaka bisa dipastikan seseorang itu mengenal Jaka.
Dan bisa dipastikan pula seseorang itu mengetahui keterlibatan hubunganku dengan Jaka. Dan tentu saja orang itulah yang memberikan akses untuk Jaka masuk.
Carizsaa.
Ah Mana mungkin Carizsa. Lagian dia kan sahabatku bahkan sejak kita masih kecil.
" aku harus berhati-hati, kalau tidak orang yang sama akan menyebarkan gosip tentang perjodohanku dengan Jaka." Dalam keheningan Rayana memikirkan sebab-sebab yang akan terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKA TA'ARUF (ON GOING)
Teen FictionApakah kalian percaya dengan sebuah kalimat, "jodoh adalah cerminan dari diri?" Mungkin, sebagian orang akan mempercayainya. Lalu bagaimana setelah kalian tahu jalan hidup Rayana Kanza Zeneffa, apakah kalian masih percaya.? Gadis tempramental,dengan...