part 14 | AJAKAN SENIOR

85 4 0
                                    

"Haaahhh!"jawab spontan Raya seraya mata melotot kaget sejadi-jadinya

" gue jemput lo besok malam sabtu jam 19.00 WIB Rayana! " ucap Raden mengulangi perkataannya

Begitu tidak karuannya Perasaan Rayana sampai-sampai dirinya tidak sadar dirinya saat ini tengah meloncat-loncat di atas ranjang tempat tidurnya

Layaknya diajak terbang ke atas awan yang saat ini dirinya rasakan hanyalah melayang terus melayang dan akan terus melayang bersama bayangan Raden

Braagggggg!!! Gubrakkkk!!klontangg

Tubuhnya terjatuh bersamaan dengan reruntuhan dari ranjangnya yang patah, terlalu asik dirinya melompat-lompat hingga kini ranjang tempat tidurnya ambruk dibuatnya

" aduh! Astaga. " keluh Rayana

Suara patahnya ranjang rayana terdengar hingga lantai bawah, ayahnya seketika kebingungan dengan suara reruntuhan yang mengagetkan nya dengan Jaka

Dengan larian kecil serta menduga-duga Berasal dari mana suara itu, justru yang mengkhawatirkan terlintas dalam pikirannya bahwa gadisnya Tengah berusaha melarikan diri atau bahkan BUNUH DIRI

Larinya kemudian menaiki anak tangga diikuti dengan Jaka di belakangnya dengan tergesa-gesa, tertuju pada kamar Rayana.

Diketuknya pintu perlahan sembari memanggil-manggil nama anaknya
" Ray! Rayaaaa." Panggil Ayahnya itu dari depan pintu

Tak ada jawaban dari dalam kamar, sebab kini Raya memilih diam di dalam kamar karena takut mau dapat amukan dari ayahnya itu.

Panggilan demi panggilan terus dilontarkan oleh ayahnya dari balik pintu, hingga hanya ada satu pilihan untuk membuka pintu itu tidak ada pilihan lain. MENDOBRAKNYA.

Ya! Mendobraknya hanyalah jalan satu-satunya untuk membuka pintu itu, sebelum melakukan tindakan itu pria paruh baya itu kemudian mengingatkan anaknya yang berada di dalam kamar untuk segera membukakan pintu atau memilih untuk pintunya di dobrak paksa

" Raya! Buka pintunya atau papa dobrak. " ucapnya dengan nada lantang dan keras

Mendengar ancaman dari ayahnya itu kemudian Raya beranjak berdiri dari reruntuhan ranjangnya untuk mendekat ke arah pintu dan kemudian membukanya

" nak Jaka! Tolong nak Jaka dobrakkan pintu ini ya, nak Jaka kan masih muda,kekar, kalo seperti om ini sudah tidak ada tenaga." Ujar lirih Pak Bara dengan sedikit tawa.

Dengan tergesa-gesa Jaka kemudian memegang gagang pintu kamar Rayana sembari menghitung mundur satu sampai tiga untuk mengumpulkan kekuatan yang seimbang dengan ancang-ancang.

Satuuuu.....

Duaaaaaa.....

Tigaaaaa...

Krekkkkk!!!!

Raya membuka pintunya bertepatan dengan Jaka yang ingin mendobrak pintu kamarnya.

Akibat dari tindakannya itu kini Jaka kehilangan keseimbangannya dan kesulitan untuk menghentikan tubuhnya agar tidak terjatuhhh

Brugggg!

Jaka terjatuh dengan posisi badan menimpa tubuh mungil Rayana.

"JAAAKKKAAAAAAAAAA!!!!!"Teriakk Rayana sekuat tenaga seketika menyadari tubuhnya tertimba badan besar dan kekar Jaka

Papa Bara yang melihat kejadian itu pun ikut mengaga terpatung didepan pintung dengan kedua tangan menutup matanya.

"Ini ada bapak loh anak-anak."ujar Pak Bara dengan malu-malu.

JAKA TA'ARUF  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang