Sambil melangkahkan kakinya, Rafael berusaha menghapus air mata yang justru semakin derasnya turun.
"Liat aja kak Gavin keliatan bahagia banget pas Keno narik tangan dia... sampe-sampe kak Gavin lupa sama keberadaan lo Raf, miris banget sih lu jadi nyamuk di sini."
.
.
.
.Gavin yang di tarik oleh Keno ke dalam mall tak bisa berkutik.
Tentu saja ia juga tak ingin Keno pergi sendirian ke dalam mall, terlebih usia Keno yang masih 14 tahun itu membuat dirinya was-was akan para kriminal seksual yang kerap kali mengincar para omega muda sepertinya.
Gavin mengira Rafael akan mengikuti mereka ke timezone, namun hingga lima belas menit berlalu, Gavin tentu menyadari jika Rafael tak kunjung mendatangi mereka ke timezone.
Pandangan Gavin terus mengedar, sorot matanya jelas memancarkan kekhawatiran di sana.
"Ck! Rafael mana sih..."
Gumaman Gavin itu membuat Keno yang sedang asyik bermain capit boneka menoleh ke arahnya.
"Nanti aja kak Rafa ke sini kak." ucap Keno lalu kembali fokus dengan permainan di depannya.
Dua menit berlalu...
Gavin kini sudah tak tahan. Kakinya sudah gatal ingin berlari keluar dari kawasan bermain yang didominasi oleh anak-anak di sekitarnya itu.
"Dek, gue mau ke toilet bentar. Lo lanjut main aja, jangan kemana-mana."
Keno lalu mengangguk, masih fokus bermain dengan permainan di depannya.
Gavin pun dengan cepat berlari keluar dari timezone yang tengah ramai itu.
Gavin segera meraih ponselnya dan langsung mendial nomor telpon Rafael.
"Oiy kak, halo?"
Saat panggilan tersambung dan suara Rafael terdengar, namun sedikit bergetar. Gavin pun dapat bernafas lega, masih belum sadar jika suara Rafael di seberang terdengar bergetar.
"Rafa! Lo kemana aja?! kenapa lo kaga dateng-dateng ke timezone?"
"Gue tadi ke toilet, terus
sekarang lagi duduk
di bench depan mall."Gavin mengerutkan dahinya, "Lah? ngapain di sana? ayo sini ke timezone."
"Eeeeh, gimana ya... sendal gue
putus kak, jadi mending gue
diem di sini aja dah—""Anjing, kenapa gak bilang dari tadi!"
*Tutt...
Panggilan mereka dengan cepat Gavin putus, tanpa pikir panjang Gavin segera berlari menuju lantai bawah. Ia segera menuju bench yang tersedia di depan mall untuk mencari keberadaan Rafael.
"Rafa." gumam Gavin saat pandangannya menangkap sosok seorang remaja dengan kaos berwarna hitamnya tengah duduk sendirian di bench.
Gavin pun segera mendekati Rafael di sana, dan benar saja, salah satu tali sandal jepit milih Rafael ternyata putus.
Gavin langsung berjongkok dan menyentuh pergelangan kaki Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate - BxB
Teen Fiction[ BL LOKAL x OMEGAVERSE ] [Apha x Beta] Rafael Karana, seorang remaja laki-laki Beta yang harus menelan pil pahit dalam kisah asmaranya. Rafael selalu ditolak mentah-mentah oleh pria yang ia sukai karena alasan, 'Rafael tak bisa mengandung.' Hal i...