18 - Kepala Keluarga

1.9K 225 14
                                    

*Srettt...

Saat kaca helm pria di depan Rafael terbuka, seketika Rafael langsung melepas genggaman tangannya dari lengan pria itu.

Ternyata Rafael salah orang! Itu bukan Gavin!
.
.
.
.
Pria tadi lalu memasang wajah bingungnya sambil mengangkat salah satu alisnya.

'ANJIR, bukan kak Gavin!!'

"M-Maaf, gue salah orang." gugup Rafael saat melihat wajah pria itu yang menurutnya sedikit menakutkan.

Rafael dengan cepat beralih ke satu pria lainnya yang juga memakai helm full face.

Sebelum Rafael menyapa pria itu, terlihat ia sudah lebih dahulu membuka kaca helmnya. Dan kali ini benar-benar Gavin yang Rafael lihat.

"Rafa?" gumam Gavin tak percaya.

*GREP...

Tangan Rafael menggenggam kuat lengan Gavin.

"KAK!! LO JANGAN BALAPAN!!!"

Wajah Rafael sudah ia tekuk yang justru terlihat gemas di mata Gavin.

Gavin lalu membuka helmnya serta mematikan mesin motornya.

"Dek... Kenapa lo bisa ke sini?"  tanya Gavin heran.

"Gak usah banyak nanya! Sekarang lo turun. Jangan balap-balapan kek gini kak!!"  ucap Rafael sambil terus menarik lengan Gavin.

"Tapi Rafa, balapannya udah mau mulai. Kakak gak bisa batalin gitu aja."

Rafael terlihat kecewa, ia lantas melepas genggaman tangannya dari Gavin. Kedua manik Rafael kini sudah berkaca-kaca.

"Oh gitu... Okay, sekarang lo mulai balapannya. Bawa nih motor sekenceng-kencengnya sampe lo jatuh terus nyium aspal lagi!! CEPET!!" bentak Rafael penuh emosi serta air matanya yang mulai turun.

Hati Gavin terasa sakit. Ia telah membuat Rafaelnya menangis kali ini.

Jemari Gavin yang masih tertutupi sarung tangan lalu terangkat untuk menghapus air mata yang mengalir di kedua pipi Rafael.

"Sayang, okay kakak batalin... Tapi kakak perlu ngomong sama orang itu. Lo keluar dulu dari sini ya. Bahaya, nanti lo kenapa-kenapa."   ucap Gavin dengan lembut, sambil menunjuk seseorang yang Rafael kira Gavin tadi.

Rafael menggeleng tak setuju, ia takut Gavin berbohong dan melanjutkan balapan ini.

"Gak mau! Nanti lo boong, terus lanjut balapan."

"Ya udah, lo diem di sini aja. Jangan ke mana-mana ya, dek?"

Nah sekarang barulah Rafael mau mengangguk.

Gavin turun dari motornya, lalu berjalan ke arah lawan balapnya kali ini. Seorang pria yang masih duduk di atas motor berwarna birunya.

Sadar akan kehadiran Gavin, pria itu lantas mematikan motornya serta membuka helmnya.

Pria itu mengangkat salah satu alisnya seolah-olah bertanya apa alasan Gavin menghampirinya.

Mate - BxB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang