23 - Pulang

1.5K 167 8
                                    

Sudah dua hari lamanya Gavin menjalani rawat inap di rumah sakit setelah insiden kecelakaannya.

Dan hari ini adalah hari di mana Gavin sudah diizinkam untuk pulang dan menjalankan perawatannya di rumah.

Gavin beserta kedua orang tuanya sudah dalam perjalanan pulang ke rumah.

Pada seat belakang mobil, Gavin terlihat sudah tertidur pulas mungkin karena pengaruh obat yang ia konsumsi.

Sedangkan Dirga dan Rani di depan tengah berbincang mengenai kasus kecelakaan yang dialami putra mereka.

"Kasus Gavin ini kena pidana ma, karena termasuk balap liar tapi untungnya enggak di jalan raya."

Rani menoleh ke arah suaminya dengan wajah yang terlihat panik, "Apa pidananya pa? Anak kita gak masuk penjara kan?"

Dirga menggeleng, "Untungnya enggak sih ma, cuma denda sama motornya ditahan... Tapi Hendra lebih parah sih, karena dia pelaku di sini."

Kedua alis Rani mengkerut, "Kasian juga Hendra... Apa pihak dia gak ngajuin mediasi pah?"

Di seat belakang, Gavin perlahan bangun dari tidur nyenyaknya. Ia mylai mendengar obrolan kedua orang tuanya.

"Iya, katanya mereka ngajuin mediasi. Terus, tadi papa liat omnya Hendra di rumah sakit dan dia mohon ke papa untuk berdamai lewat jalur mediasinya."  kata Dirga sambil terus menyetir mobilnya.

"Loh omnya aja? Orang tuanya kemana?"  tanya Rani penasaran.

"Dari dulu orang tuanya emang kayak ga ngurus dia ma. Bahkan om dan tantenya yang lebih sering keliatan sama dia, tapi ya gitu rumah om tantenya agak jauh dari dia."  itu Gavin yang menjawab pertanyaan Rani.

Rani pun menoleh ke arah seat belakang, mendapati putranya yang ternyata telah bangun dari tidurnya, "Loh, kamu udah bangun ternyata nak." 

Gavin mengangguk.

"Pa, ma... Kalo mereka ngajuin permintaan damai, setuju aja ya."

Kedua orang tua Gavin terdiam.

"Mama juga setuju sama yang dibilang Gavin... Memang si Hendra bersalah dalam kasus ini, dan mama ikutan sedih karena Gavin celaka, tapi kasian juga Hendra kan pa?"

Dirga terlihat mengangguk, "Iya... Kata omnya, Hendra juga baru sadar kemarin malam, karena sempet koma setelah amputasi kakinya."

"Gavin jadi kasian banget dengernya. Walaupun dia lumayan kaya, tapi orang tuanya bodo amat."

Dirga kembali mengangguk, "Okey, nanti papa diskusiin sama pihak Hendra."

•••

Gavin dan kedua orang tuanya akhirnya telah sampai di rumah dan ia langsung diantar ke kamar tidurnya oleh sang mama.

"Nanti kalo Gavin laper, panggil mama aja ya... Kamu tiduran dulu, jangan banyak gerak."

Gavin yang sudah rebahan di kasurnya pun mengangguk.

"Iya ma... Oiya, kalo Rafa dateng, suruh masuk aja kesini ya ma."

Rani tersenyum sambil memajukan bibirnya.

"Baru juga kemarin dijenguk sama Rafa."

"Ntar Gavin gak sembuh-sembuh kalo gak ketemu Rafa mahhh..."

Rani hanya bisa geleng-geleng menanggapi ucapan anak bujangnya itu.

"Ck, ck... dasar bucin."

Rani pun melenggang pergi dari kamar putranya.

Mate - BxB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang