🌻AWAL

135K 3.7K 41
                                    

Disclaimer buat pembaca baru:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disclaimer buat pembaca baru:

-Tulisan di story ini masih acak adul.

-Tanda baca di story ini tidak jelas.

-Banyaknya Typo berserakan.

-Ini book Pertama yang ditulis, yang pasti belum ada pengetahuan apapun saat nulis dan belum di revisi sama sekali.

-kalau ada yang tidak cocok ketika mulai membaca, tolong tinggalkan.

-jangan menjatuhkan komentar buruk yang tanpa kalian sadari berdampak bagi Ana, selaku penulis.

-Mohon pengertiannya🙏


Happy reading


.

.
.
.
.

AZDHIYATUL HAFSAH. Seorang gadis sederhana yang lahir dari keluarga yang taat beragama. Memiliki tubuh kecil sedikit berisi, berhidung mancung, bermata coklat terang serta senyum yang manis yang selalu menghiasi menambah kesan cantik pada wajahnya.

Sifatnya yang ceria, ramah, sengaja dibentuk untuk menutupi sejuta luka di hatinya. Rasa sakit dari masa lalu nya itu membuat Hafsah harus menyembunyikan setiap lukanya. Hingga kini hatinya masih terasa nyeri jika sekelebat ingatan tentang kejadian itu lewat di kepalanya.

Sebuah kejadian yang membuatnya harus diasingkan keluarga, menetap di Pesantren tanpa pernah dikunjungi. Kehilangan sosok hangat yang seharusnya jadi penyemangat, jadi tempat perlindungan dan tempat ternyaman, hingga ... Allah memberikannya cahaya melalui perantara makhluknya.


Beberapa waktu berlalu, Hafsah kini sudah selesai dalam menimba pendidikan ilmu agamanya. Perasaan senang dan bangga sedang menghinggapi hatinya, Apalagi dengan rencana yang dia telah buat, sepertinya menghela nafas saja tidak akan cukup menginterupsi kebahagiaannya saat ini.

Namun, seakan takdir tidak berpihak pada keinginannya, Pemilik Pondok Pesantren yang saat ini tempatnya menimba ilmu secara tiba-tiba memintanya untuk berkhidmat di pondok pesantren yang dimiliki oleh sahabatnya.

"Bapak arep ngaturaken, pengin Hafsah lan Nafisah khusyuk ing pondok pesantren kanca-kancane Bapak." (Ini, bapak mau menyampaikan, pengen Hafsah dan Nafisah khidmat di pondok pesantren teman seperguruan Bapak.)

Pada awalnya ada keinginan gadis itu untuk menolaknya, tapi dikarenakan Pak Kyai sendiri yang memintanya mau tidak mau Hafsah harus melakukannya. Bersyukurnya beliau tidak memintanya pergi sendiri, karena dia ditugaskan bersama sahabatnya NAFISAH AZZAHRA

AL & HA (Gus Duda) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang