4. choco mint

7.5K 632 23
                                    

Jaehyun terdiam menatap seonggok manusia di hadapannya ini. Mata sembab, rambut berantakan, dan jejak air mata yang mulai kering di pipinya.

"Boleh kan om?" Jaehyun menatap pemuda itu dari atas sampai bawah. Tidak ada yang mencurigakan. Pemuda itu hanya membawa tas punggung yang mungkin hanya berisi barang seadanya.

"Liat keadaan kamu saya jadi nggak tega" Jaehyun menghela nafasnya. Lalu menatap Mark yang terlihat bingung.

"Mark bawa dia ke kamar tamu lalu ajak makan malam" Mark menuruti ucapan Jaehyun. Ia membawa temannya itu ke kamar tamu. Jaehyun melangkah mendekati Renjun yang berada di ruang makan.

"Kasian banget Yeonjun"  lirihnya yang saat ini sedang menata meja makan. Yupp... pemuda tadi adalah Yeonjun.

"Gitu tuh anak kalo orang tuanya sibuk kerja, pulang cuman buat ribut" ucap Jaehyun yang kini sudah duduk dan meminum segelas air. Renjun hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang suami. Kasihan ia melihat Yeonjun yang datang dengan keadaan kacau seperti tadi.

Renjun naik ke lantai dua untuk menghampiri Mark dan Yeonjun. Awalnya ia hanya mengetuk pintu bercat hitam itu pelan. Namun merasa tidak ada sahutan Renjun pun memanggil mereka.

"Yeonjun, Mark, ayo makan dulu" panggilnya.

Ceklekk....

"Ayo Jun, kita makan dulu" ajak Mark. Yeonjun keluar dari kamar dengan keadaan yang lebih baik. Renjun pun berjalan mendahului mereka.

"Makan dulu, tenang ini gratis kok" ucap Jaehyun ketika ketiga orang itu sampai di meja makan. Renjun hanya menggeleng. Kalaupun makanan di rumah ini dijual, ia akan dengan senang hati membayarkan makanan yang dimakan Yeonjun.

"Makasih om, tan, udah bolehin Yeonjun nginep" Renjun tersenyum lalu mengangguk. Jaehyun hanya melihat ke arah Renjun dengan tatapan tidak suka. Sok manis sekali batinnya.

"Ya udah sekarang makan ya? Yeonjun sama Mark mau makan apa?"

"Mark mau ayam mom" pinta Mark. Renjun pun mengambilkan ayam untuk Mark lalu beralih menatap Yeonjun.

"Yeonjun mau makan apa?" tanya Renjun sekali lagi.

"Aku pake sayur aja tan" Renjun mengernyit heran. Dari sekian banyak lauk Yeonjun hanya menginginkan sayur.

"Yeonjun nggak mau telor atau ayamnya? Apa Yeonjun nggak suka?" tanya Renjun lagi. Yeonjun menggeleng. Dari aromanya saja ia sudah yakin akan menyukai makanan buatan Renjun. Tapi ia cukup tau diri, ia hanya menumpang disini, tidak sepatutnya ia meminta hal semacam itu.

"Ambil yang kamu mau, saya nggak akan jatuh miskin karena kamu makan ayam" akhirnya Jaehyun angkat bicara. Ia bisa menilai dari sorot mata Yeonjun yang terlihat menginginkan ayam itu tapi ia tidak berani mengatakannya. Persis sekali seperti Jeno ketika menginginkan sesuatu. Omong-omong Jaehyun jadi merindukan Jeno duduk di tempat yang diduduki oleh Yeonjun.

"Yeonjun mau kan ayamnya?" tanya Renjun lagi. Kali ini Yeonjun menganggukkan kepalanya.

"Makasih tan"

"Hushhh, mulai sekarang panggil mommy ya? Kamu udah mommy anggap anak" ucap Renjun dengan senyum manisnya. Yeonjun hanya membalas senyuman Renjun. Pantas saja Mark begitu bahagia menceritakan sosok Renjun, hatinya benar-benar seperti malaikat. Beruntung sekali Jaehyun mendapatkan Renjun, pikir Yeonjun.

Mereka pun mulai makan malam dengan tenang tanpa gangguan sama sekali.

"Aku sudah selesai, aku ingin semangka mom" pinta Mark. Renjun sudah hapal dengan tabiat sang maniak semangka ini. Ia ingin berdiri tapi ditahan oleh Jaehyun.

My Angel [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang