Renjun melangkah ke sebuah cafe dengan cepat. Sang bunda dan mommy mertuanya sudah menunggu dirinya di sebuah cafe yang berada di mall itu. Awalnya sang bunda yang ingin menjemput dirinya tapi rupanya sang bunda justru pergi langsung menemui besannya yang sudah berada di mall dan akhirnya Renjun dijemput oleh supir sang mertua. Tapi setidaknya orang itu tidak berbuat macam-macam kepada dirinya. Seperti dalam drama-drama yang ia tonton.
"BUNDAA!! MOMMYY!!" seru Renjun yang melihat siluet dua orang yang ia kenal. Ia sedikit berlari menghampiri sang bunda dan mommy mertuanya. Membuat dua pria manis itu sedikit meringis. Apakah Renjun lupa jika ia sedang membawa nyawa lain?
"Hati-hati Injunie, bunda tidak akan meninggalkan mu" omel Winwin ketika melihat Renjun sudah duduk. Renjun hanya terkekeh.
"Injunie hanya tidak suka diperhatikan hehehe"
"Bagaimana tidak diperhatikan? Kau nampak sangat imut sekali" puji Lay. Renjun menunduk malu. Ada semburat merah yang muncul di pipinya.
"Ululu anak bunda satu ini malu rupanya"
"Kau ingin memesan minum?" tawar Lay. Renjun menggeleng. Dia belum haus saat ini. Ditambah ia masih malu dengan pujian Lay.
"Tumben" sindir Winwin. Renjun merengut. Bundanya ini memang menyebalkan. Suka sekali membuat dirinya malu. Apakah Winwin tadi sudah menceritakan kebiasaan buruknya? Oh tidak mau ditaruh dimana muka manis Renjun ini?
"Udah nggak usah malu, sekarang kita mulai belanja gimana? Kita kuras uang suami-suami kita" ajak Lay semangat. Pria itu sudah berniat untuk menghabiskan uang Suho dalam waktu singkat. Tapi sayang ia selalu tidak berhasil melakukan itu, karena nyatanya mereka bertambah kaya bukan menjadi sedikit miskin. Ia bosan kaya.
"Emmm mom tapi Renjun ikutin aja ya?" tanya Renjun ragu-ragu. Masalahnya bajunya itu sudah memenuhi lemari Jaehyun bahkan hanya menyisakan sedikit tempat untuk sang pemilik.
"Kenapa?" tanya Winwin
"Jaehyun nggak kasih kamu uang? Ya ampun anak itu" tuduh Lay. Apapun yang terjadi, Jaehyun lah yang bersalah di matanya. Karena bagi Lay, Renjun tidak pernah salah. Yang selalu salah itu suami dan anaknya. Untuk saat ini keturunan keluarga Jung yang memiliki nasib baik adalah Mark. Karena nasib Suho dan Jaehyun sejak dulu selalu menjadi kambing hitam.
"Nggak gitu mom, lemari di rumah udah penuh jadi kalo Renjun belanja pasti nggak bakal cukup" jelas Renjun. Lay terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya. Winwin hanya menatap ke arah Renjun.
"Bukankah di kamar kalian masih ada satu ruangan? Kenapa kalian tidak gunakan untuk ruang ganti? Nanti kau harus ikut mommy beli lemari, kalian harus menambah lemari apalagi si kembar akan segera lahir" cerocos Lay. Winwin hanya memperhatikan perdebatan antara menantu dan mertua itu tanpa berniat ikut campur. Sepertinya ia mendapat bahan gosip baru. Ia akan bergosip dengan Ten dan juga Doyoung nanti.
"Tapi mom ruangan itu untuk ruang ker-"
"Mommy akan memindahkan ruang kerja Jaehyun, jadi tidak ada bantahan kita beli lemari baru dan membeli pakaian untuk mu, sepertinya kau kekurangan pakaian oversize" paksa Lay. Renjun mengalah, babanya selalu berpesan agar ia tidak membantah perkataan orang tua. Jadi ia tidak bisa terlalu banyak protes juga.
Beda Renjun beda juga Winwin. Pria manis yang berstatus sebagai bunda Renjun itu lebih memilih diam sembari menatap kedua orang itu secara bergantian. Ia harus memastikan jika ia tidak terlewat satupun perkataan dan hal yang terjadi di antara kedua orang itu. Ia harus bisa menjelaskan secara rinci. Karena jika sudah bergosip mereka itu suka menanyakan hal apapun, sampai hal yang terkadang tidak ada sangkut pautnya sama sekali juga mereka tanyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel [JAEREN]
FanfictionRenjun hanya ingin Jaehyun menyayangi anak mereka, itu saja. Dia tidak berharap untuk dicintai oleh lelaki itu. Dia hanya ingin Jaehyun menganggap anaknya saja. WARNING, THIS IS BXB BOOK, SO BUAT HOMOPHOBIC SILAHKAN TINGGALKAN BOOK INI !! mpreg | ja...