27. Friday night

3.3K 328 45
                                    

Buat siapapun yang nemuin typo or salah kata langsung komen aja ya. Karena aku itu suka typo🙏🏻🙏🏻

•••••••

R

enjun sudah siap untuk tidur sekarang. Berbeda dengan Jaehyun yang sedang bermain game. Pria itu diracuni oleh kedua anaknya untuk bermain game. Jaehyun awalnya coba-coba tapi sekarang ia jadi suka bermain game.

"Udah malem hyung"

"Nanti sayang, ini bentar lagi lho" balas Jaehyun lembut. Renjun menghela nafasnya. Jaehyun sekarang suka begini. Ingin rasanya ia melemparkan pria itu dari balkon.

"Nanti, nanti, nanti, tapi apa dari tadi nggak selesai-selesai kan?!" Jaehyun kalah. Ia meletakkan handphonenya di meja. Ia tidam bisa membiarkan istri cantiknya itu cemberut.

"Iya ini udah kok" Renjun langsung mengembangkan senyumnya.

"Besok aku mau cek up, hyung temenin kan?" tanya Renjun. Jaehyun mengangguk. Mana mungkin ia bisa menolak permintaan Renjun? Bisa-bisa ia dibunuh nanti.

"Hyung"

"Kenapa hm?"

"Mau belajar naik mobil" pinta Renjun. Ia bosan di rumah terus. Sesekali ia ingin pergi ke mall menghabiskan uang suami tampannya ini.

"Buat apa? Ada hyung yang bisa anterin kamu kemana-mana"

"Ishhhh!! Aku itu bosen tau, Yeonjun sama Mark kuliah, hyung ke kantor, aku sendirian di rumah, aku pengen main gitu lho, misal ke restoran bunda, atau ke mansion mommy" Jaehyun menghela nafasnya. Ia sebenarnya tidak keberatan untuk membeli mobil untuk Renjun. Tapi masalahnya adalah kondisi Renjun saat ini sedang hamil apalagi anak kembar. Membayangkan Renjun menyetir saja sudah membuatnya bergidik ngeri.

"Nggak usah ya, nanti kalo twins udah lahir kamu mau belajar naik helikopter juga hyung bolehin deh, sekarang jangan dulu ya?" tanya Jaehyun. Renjun paham, ia mengangguk lesu. Sebenarnya ia kesal tapi itu demi kebaikannya juga kan? Itu artinya Jaehyun sayang dengannya.

"Udah yuk tidur" ajak Jaehyun. Renjun menggeleng.

"Elus perut ku dulu, mereka nggak mau bobo karena nggak di elus sama hyung" manja Renjun. Jaehyun terkekeh. Renjun sedikit menggeser tubuhnya agar bisa bersandar di headboard kasur.

Tangan Jaehyun terulur untuk mengelus perut buncit itu. Senang rasanya. Seharian bekerja keras, lalu pulang menemui istrinya dan berinteraksi dengan anak yang berada di kandungan Renjun membuat lelahnya langsung hilang begitu saja. Apalagi anaknya sesekali menendang ketika Jaehyun mengelus perut Renjun.

"Oh iya hyung, kemaren aku diajakin sama mommy buat belanja barang-barang buat twins, boleh nggak?" tanya Renjun. Jaehyun sedikit menimang.

"Kapan mau pergi?"

"Besok lusa sih, besok mommy baru pulang dari Jeju katanya, jadi nggak bisa besok" jawab Renjun. Jaehyun mengangguk paham.

"Nanti hyung temani" Renjun tersenyum senang. Bahagia sekali rasanya diperhatikan oleh Jaehyun seperti ini.

••••••

"Lu nyadar nggak sih kalo Haechan merhatiin lu terus?" tanya Mark iseng. Ia ingin mengtest sahabatnya ini.

"Oh ya? Sayangnya gue nggak tau, and ngga peduli karena gue udah suka orang lain" jawab Yeonjun acuh. Ia kini tengah mempersiapkan keperluannya untuk presentasi besok. Meskipun libur kuliah, tapi ia tidak libur bekerja. Mau jadi apa perusahaan papanya jika ia tidak mengurusnya? Bisa-bisa perusahaan itu krisis.

My Angel [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang