13. stay overnight

5.4K 446 19
                                    

Seharian ini Chenle tidak mau lepas dari Jaehyun sama sekali. Bahkan saat pria itu ingin membantu Johnny mengangkat panggangan untuk barbeque pun Chenle tetap tidak mau lepas darinya. Hendery sebagai daddy Chenle hanya bisa menghela nafas. Sedikit tidak enak dengan Jaehyun. Ya walaupun waktu itu Jaehyun sudah berbuat tidak mengenakkan tapi dia masih ada sedikit sopan santun.

"Chenle sama daddy ya?" bujuk Hendery ketika Chenle sibuk bermain dengan Jaehyun. Nampak balita itu merengut tidak suka lalu melempar mainannya ke arah Hendery.

"Tuu liat, cucu kita dipelet ama Jaehyun, dia kan habis balik dari makam, pasti bawa hawa negatif" ucap Yuta yang kini tengah berada sedikit jauh dari Jaehyun. Di sampingnya terdapat Johnny yang santai meminum kopi.

"Anak lu juga bawa hawa negatif dong?"

"Renjun maksud lu?" Johnny menganggukkan kepalanya. Dengan cepat Yuta memukul kepala pria bermarga Seo itu.

"Ya kagak lah, Jaehyun doang, soalnya dia lemah iman"

"Ya harusnya sama aja dong, adil gitu lho, nggak boleh beda-bedain mantu ama anak, nanti anak lu dibedain sama mertuanya mampus" balas Johnny.

"Lah Jaehyun kan anak tunggal mana mungkin dibedain" Yuta tidak terima.

"Lho kan si Jaehyun duda, sapa tau dibedain sama mantan istrinya yang dulu" sahut Johnny. Yuta termenung, bagaimana jika itu terjadi? Tapi dengan cepat ia menepis fikiran negatif itu. Karena ia dapat melihat pancaran mata yang tulus di mata kedua orangtua Jaehyun. Dan selama ini hubungan keluarganya memang baik dengan keluarga Jung.

"Duh gege jadi nggak enak sama suami kamu njun, dia seharian jagain Chenle mulu" ucap Xiaojun yang memperhatikan Chenle dan Jaehyun dari jauh. Awalnya ia menyuruh sang suami untuk menjaga anak mereka. Tapi entah kenapa jadi Jaehyun yang menjaga balita itu. Ia ingin mengambil Chenle tapi pekerjaan yang diberikan Winwin belum selesai. Bisa-bisa pria manis itu marah jika anak-anaknya tidak menyelesaikan pekerjaan yang ia berikan.

"Udah ge, keliatannya Jaehyun hyung juga seneng kok" jawab Renjun. Ia jarang sekali melihat Jaehyun tertawa lepas seperti ini. Dan dengan kehadiran Chenle pria itu menjadi sering tertawa.

'apa jika anak-anak kita lahir kau akan seperti ini hyung?' tanya Renjun dalam hati. Jujur ia takut Jaehyun akan membedakan anak yang ia kandung dengan Mark. Dulu saja Jaehyun bisa membedakan Mark dengan Jeno. Bagaimana dengan anak mereka nanti? Akankah Jaehyun mengulangi kesalahannya yang dulu?

"Ren"

"Ahh iya ge kenapa?" Renjun menengok ke arah Xiaojun.

"Tolong bantu gege bawa ini ke sana" pinta Xiaojun. Renjun mengangguk membawa nampan itu kepada Mark dan Yeonjun yang kini tengah memanaskan panggangan.

"Ntyyy!!!" Chenle mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Ia ingin digendong oleh aunty kesayangannya. Renjun meletakkan nampan yang ia bawa ke meja lalu berjalan menghampiri Chenle.

"Kenapa hm?" Bukan Renjun tidak paham. Ia paham maksud Chenle, tapi ia ingin sedikit menggoda sang keponakan sekalian ia ingin melihat reaksi Jaehyun bagaimana.

"Ndong ntyy njun!!"

"Chenle nggak boleh gendong sama aunty" larang Xiaojun. Terlihat balita itu merengut sedih. Jaehyun yang posisinya sedang menggendong Chenle pun mengelus pipi balita itu.

"Sekarang Chenle gendong uncle dulu ya? Jangan gendong aunty, disini ada adek bayi nanti adek bayinya sakit kalo Chenle minta gendong aunty, Chenle mau adek bayinya sakit?" jelas Jaehyun. Mata sipit Chenle melirik ke arah tunjuk Jaehyun. Balita itu menggeleng ribut.

"Ndaa Lele au ade"

"Nah Chenle gendong uncle aja ya? Jangan gendong aunty, nggak boleh" Chenle mengangguk. Xiaojun pun mengambil alih Chenle dari gendongan Jaehyun.

My Angel [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang