Sudah 5 hari sejak kejadian Yeonjun kabur ke rumah Jaehyun. Renjun sih terima-terima saja keberadaan pemuda itu tapi rupanya Jaehyun sedikit tidak suka dengan kehadiran pemuda itu. Yeonjun memang baik, meskipun terkadang menggoda Renjun tapi ia tetaplah pemuda yang baik. Yang Jaehyun tidak suka adalah, Renjun menjadi lebih suka membantah ucapannya semenjak kehadiran Yeonjun. Jaehyun tidak suka dibantah sekalipun itu Renjun atau mantan istrinya dulu.
Pagi ini cukup cerah. Hari ini Jaehyun akan pergi bekerja setelah cuti menikahnya berakhir. Sebenarnya Suho sudah menawarkan tiket bulan madu tapi Jaehyun menolak, ia belum bisa menerima Renjun seutuhnya, ia akan melakukannya ketika ia sudah bisa menerima Renjun nanti.
"REN, RENJUN!" panggil Jaehyun. Saat ini ia sedang kebingungan mencari letak dasi-dasi miliknya.
"Ada apa hyung?" tanya Renjun yang masih menggunakan apron berwarna baby blue dengan gambar moomin besar di bagian dada.
"Dimana dasiku? Dimana kaos kaki ku? Dimana dompetku? Kau meletakkan semua barang itu dimana?" tanya Jaehyun beruntun.
"Itu dompetmu" tunjuk Renjun. Sepertinya semalam Jaehyun yang meletakkan dompet itu di nakas tapi kenapa pria itu juga yang lupa.
"Pegang ini" titah Renjun. Jaehyun hanya menurut saja. Tangan Renjun beralih membuka dua laci yang berada di tengah.
"Lain kali kau harus mencarinya dengan mata, berusaha jangan meminta tolong terus" geram Renjun. Ia pun mengambil spatula yang Jaehyun pegang lalu beranjak keluar kamar. Jaehyun yang mendapat omelan sayang dari sang istri hanya terdiam.
Tangan berurat itu terulur mengambil sebuah dasi dan sepasang kaos kaki. Lalu mengenakannya dengan cepat. Ia sudah cukup terlambat saat ini. Padahal ini masih pukul setengah 7 pagi. Masih bisa dibilang pagi untuk berangkat ke kantor. Tapi itu tidak berlaku untuk Jaehyun. Pria itu selalu tiba di kantor pukul 7 tepat.
Tinggg....
Jaehyun ingin mengabaikan hal itu. Ia pikir juga asistennya yang mungkin bertanya apakah ia jadi pergi ke kantor hari ini atau tidak. Tapi entah kenapa notifikasi itu tidak berhenti berbunyi. Tangan Jaehyun pun beralih untuk mengambil handphone miliknya.
"Menyebalkan" umpatnya. Ia membuka pesan dari orang itu dan mengernyitkan dahinya.
+82 ** ***** **
Sudah lama tidak bertemu Jae
Selamat atas pernikahan mu
Aku ada sedikit kejutan untuk mu dan istri mu itu
Sampai jumpa lagiJaehyun langsung melemparkan handphone miliknya ke kasur lalu bergegas menuju ke dapur menemui Renjun mungkin(?) Hatinya tidak tenang ketika mendapat pesan seperti itu. Apalagi keadaan Renjun yang sekarang sangat memungkinkan untuk dilukai.
"REN RENJUN, KAU DIMANA?" tanya pria itu sembari berjalan tergesa-gesa menuju dapur. Jaehyun panik, ia tidak menemukan Renjun di dapur.
"REN JANGAN BEGINI, HEY JAWAB HYUNG, KAU DIMANA?!"
"Kenapa daddy cari-cari mommy?" tanya Mark yang baru turun dari lantai 2. Ada Yeonjun juga dibelakangnya.
"Nanti kau juga tau"
Jaehyun melangkah menuju pintu utama. Dapat ia lihat jika pintu rumahnya terbuka. Tidak mungkin bukan jika bukan Renjun yang membukanya? Pria itu berjalan ke arah pintu dan melihat Renjun yang terduduk di kursi teras dengan wajah ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel [JAEREN]
FanficRenjun hanya ingin Jaehyun menyayangi anak mereka, itu saja. Dia tidak berharap untuk dicintai oleh lelaki itu. Dia hanya ingin Jaehyun menganggap anaknya saja. WARNING, THIS IS BXB BOOK, SO BUAT HOMOPHOBIC SILAHKAN TINGGALKAN BOOK INI !! mpreg | ja...