Bagi siapapun yang nemuin typo or salah kata langsung komen aja ya soalnya aku sering males koreksi ulang🙏🏻
Happy reading guys ~
•••••
Jaehyun menyipitkan matanya melihat ruangan yang memang dikhususkan untuk Renjun melukis. Lukisan-lukisan milik istrinya ini seperti sebuah cerita yang memiliki satu kesinambungan. Unik sekali bukan?
"Bagus kan? Kalo dijual laku nggak ya?" tanya Renjun. Jaehyun memiringkan kepalanya melihat sang istri.
"Kamu mau jual lukisan?" tanya Jaehyun. Renjun mengangguk. Daripada lukisan-lukisan itu menumpuk dan tidak berguna kan? Lebih baik dijual saja.
"Tapi kamu nggak ada galeri sayang, terus gimana cara orang tertarik?" tanya Jaehyun. Renjun pun menundukkan kepalanya. Kenapa sangat sulit sekali menjual lukisan? Dulu dia hanya melukis dan Jaemin yang menjualnya. Dulu adiknya itu bilang bahwa lukisan Renjun dibeli oleh sahabatnya.
"Jadi nggak bisa dijual dong?" Renjun mengikuti Jaehyun yang berjalan keluar dari ruangan itu.
"Bisa tapi kita harus punya galeri sendiri, dan itu butuh waktu" nawab Jaehyun. Kini mereka sudah duduk di kursi dapur.
"Yahhhhh, kalo gitu nanti lukisannya makin numpuk dong?" Renjun terlihat lesu. Padahal rencananya berbicara dengan Jaehyun itu agar ia bisa dengan cepat menjual lukisan-lukisan miliknya yang sudah menumpuk.
"Tapi..."
"Tapi apa hyung?"
"Kalo nggak salah mommy ada deh galeri seni gitu, coba nanti hyung tanyain" ucap Jaehyun. Renjun berbinar senang. Dapat Jaehyun lihat jika pemuda itu seperti antusias sekali.
"Seneng?" Renjun mengangguk membuat surai kecoklatannya bergerak. Jaehyun terkekeh dan mengusak rambut coklat sang istri.
"MOMM!!" Mark masuk ke dapur dan meletakkan tasnya dengan kasar.
"Kenapa kamu? Yeonjun mana?" tanya Renjun. Mark duduk di dekat Jaehyun dan menyenderkan kepalanya ke tubuh sang daddy.
"Tu lagi kencan sama bocah rambut nenek tapasya" balas Mark lesu. Ia kesal karena harus pulang sendiri. Memang adik tiri biadab Yeonjun itu. Bahagia diatas kejombloan dirinya.
"Siapa rambut nenek tapasya itu?"
"Tu yang kayak foto mommy itu tu" Mark menunjuk ke arah foto Renjun yang terletak di dinding dekat ruang makan.
"Oalah rambut item putih toh"
"Nah iya!! Mana sok yes banget pake meluk terus ngajak ke apartemen, udahlah dad si Yeonjun pasti mau ngewe" ucap Mark memanas-manasi. Tidak tau saja jika Jaehyun sedang menatapnya dengan tatapan julid.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel [JAEREN]
FanfictionRenjun hanya ingin Jaehyun menyayangi anak mereka, itu saja. Dia tidak berharap untuk dicintai oleh lelaki itu. Dia hanya ingin Jaehyun menganggap anaknya saja. WARNING, THIS IS BXB BOOK, SO BUAT HOMOPHOBIC SILAHKAN TINGGALKAN BOOK INI !! mpreg | ja...