Bagi siapapun yang nemuin typo or salah kata, langsung komen aja ya soalnya aku sering males buat koreksi ulang, main publish aja.
••••
"Maldives?"
"Jinjja?! Hyung mengajakku ke sana?!" Renjun membolakan matanya lalu memeluk Jaehyun dengan erat. Jaehyun hanya menerima saja toh dia juga tidak dirugikan.
"Senang?" Renjun melepaskan pelukannya dan mengangguk.
"Maldives adalah tempat impianku, tapi baba selalu punya 1001 alasan untuk tidak mengajakku ke sana, dia lebih suka mengajak kami ke Jepang, aku bosan ke sana terus" adu Renjun. Ia mengerucutkan bibirnya membuat Jaehyun menahan gemas.
"Tapi nggak apa-apa, karena Jaehyun hyung bakal ajak aku ke sana yeayyy" Renjun mengangkat kedua tangannya ke udara. Ia tertawa senang. Jaehyun melihat itu pun tersenyum lebar hingga terlihat lubang cacat di pipinya. Ia bahagia jika Renjun bahagia.
"Tapi kita berangkat setelah masalah kemarin selesai okay? Nggak keberatan kan?" tanya Jaehyun. Renjun mengangguk lucu. Tidak apa-apa ia menunggu daripada tidak sama sekali. Ia yakin betul Jaehyun itu menepati janjinya, tidak seperti Yuta yang tidak pernah menepati janjinya.
"Hyung, ayo pulang" ajak Renjun. Apakah ia bosan? Oh tentu saja, ia ingin segera berkencan dengan alat lukisnya. Jika ia tidak mendapat ide, maka ia akan bermain dengan dua peliharaannya.
"Sebentar ya, hyung menyelesaikan satu dokumen dulu" Jaehyun berharap Renjun bisa sabar menunggunya. Ia paling malas membawa pekerjaan ke rumah sekarang. Bawaannya jika sudah dirumah itu ia ingin bersantai atau bermanja bersama Renjun.
"Kerjain di rumah aja hyung, kalo nggak buat besok aku bosan"
"Nggak bisa ditunda dong, nanti numpuk, sebentar aja ya? 15 menit deh ya?" tawar Jaehyun. Bahu Renjun merosot. Ia sudah malas sekarang.
"Ya udah aku pulang dulu deh" Renjun berjalan pelan ke pintu ruangan Jaehyun. Namun dengan cepat Jaehyun menahan tangannya.
"Nggak! Kamu nggak boleh pulang sendiri" larang Jaehyun. Oh ayolah, dia itu khawatir dengan Renjun yang kini tengah hamil. Semoga saja pemuda itu paham dan mau menuruti kemauannya.
"NGGAK!"
"Aku mau pulang! Lagian ngapain aku di sini kalo cuman buat liatin hyung kerja?! Hyung nyebelin" Renjun melipat tangannya di dada. Ia marah. Ia kesal. Ia ingin menjambak rambut Jaehyun.
"Ya udah ayo kita pulang" ajak Jaehyun. Renjun tersenyum menang. Senangnya memiliki suami yang bulol abis. Bisa ia babuin setiap hari. Dulu dia takut setengah mati dengan Jaehyun. Tapi sekarang dialah ratunya, dia yang berkuasa di sini. Jadi tidak ada istilah takut lagi dalam kamus hidup Renjun.
•••••
"Hey tayo hey tayo, dia bis kecil jahat" gumam Mark. Pemuda itu kini tengah menikmati waktu sorenya dengan ditemani oleh kuaci dan segelas jus semangka favoritnya. Ia seolah melupakan sakit hatinya tadi. Sebenarnya ia hanya ingin menghibur diri saja agar terlupakan oleh masalah tadi.
Untuk Haechan dia bisa membuat pemuda itu menikah dengannya hanya dengan sekali jentik saja. Ia bisa saja menyuruh grandpa Suho mengancam untuk menarik sahamnya dari perusahaan Johnny jika Haechan tidak ingin dengan Mark. Tapi ia tidak sepengecut itu. Dia itu gentleman jadi dia akan menghadapi semua rintangan itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel [JAEREN]
FanfictionRenjun hanya ingin Jaehyun menyayangi anak mereka, itu saja. Dia tidak berharap untuk dicintai oleh lelaki itu. Dia hanya ingin Jaehyun menganggap anaknya saja. WARNING, THIS IS BXB BOOK, SO BUAT HOMOPHOBIC SILAHKAN TINGGALKAN BOOK INI !! mpreg | ja...