18. Hospital II

142 24 63
                                    

Ndak tau ngefeel apa engga nya, maaf banget :((
Aku sudah berusaha.
Please vote nya ya bep, biar aku semangat nulisnya.

       Vyandra ingin sekali mengutuk wanita bernama Chellya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Vyandra ingin sekali mengutuk wanita bernama Chellya. Merasa besar kepala sebab Nenek Kusuma seakan menyambut baik kehadirannya. Bahkan Vyandra tidak habis pikir, bagaimana wanita yang beberapa kali ia sewa itu memberanikan dirinya menghadap Sang Nenek. Bercengkrama seolah-olah bertemu dengan teman lama, berlagak modis layaknya seorang aktris.

Dari arah pandangannya, Vyandra tertawa remeh, baginya Chellya hanya ancaman kutu yang tak ada daya apa-apa. Meski jelas sekali, Vyandra sendiri memiliki firasat buruk setelah kedatangan wanita ular itu.

Kau datang kemari hanya untuk mencari mati!

Ya, Vyandra akhir-akhir ini memang jarang sekali pulang ke rumahnya, tepatnya ketika Chellya memaksakan diri menetap di hunian mewah milik Vyandra. Dengan Alibi calon si jabang bayi di dalam perutnya sering kali meminta diperhatikan oleh pria yang Chellya panggil dengan Calon Ayah. Sangat disayangkan, itu hanya sebuah angan, nyatanya Vyandra memilih enyah dari huniannya sendiri dan menjadikan tempat tinggal Nenek Kusuma sebagai pelariannya.

Dan sekarang tidak lagi. Sebab wanita itu mengikutinya sampai hari ini. Sepertinya wangi parfume Vyandra dapat diendus dengan jarak 100 kilo meter, bagaimana tidak, Chellya dengan mudah menyusulnya, menemukan Pria yang ia dambakan, padahal Vyandra yakin tidak ada yang berani memberitahu alamat Sang Nenek.

Jika dipikir kembali. Yang Chellya lakukan sama persis dengan perbuatannya selama ini. Ia mati-matian melakukan segala cara agar dapat menemukan keberadaan Khanza, sama hal nya seperti Chellya—ia pun mati-matian melakukan segala cara, baik atau buruk, suka atau tidak suka asal ia bisa bersama Vyandra.

"Sudah berapa lama mengenal cucuku?"

Chellya tersenyum seraya menyampirkan helaian rambut yang menggantung ke belakang telinga. "Cukup lama, Nyonya."

Jari-jemari Nenek Kusuma refleks mendarat pada punggung tangan kiri Chellya. "Panggil aku Nenek seperti cucuku yang lain. Bukankah kau akan menjadi cucuku juga?"

Seolah sebuah afirmasi yang harus segera Chellya sematkan dengan jelas. Kepalanya lekas mengangguk, "Benar, Nek." Katanya tanpa ragu. Chellya semakin melebarkan senyumannya merasa mendapatkan lampu hijau dari Orang nomor satu dalam keputusan hidup Vyandra.

Untuk sesaat kedua wanita yang terpaut usia cukup jauh itu menoleh ke arah kursi lain, dimana Vyandra menempatkan dirinya di sana sejak awal kedatangan Chellya. Air mukanya datar, kentara sekali ketidakpeduliannya dengan konversasi dihadapannya saat ini.

𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐒𝐇𝐈𝐓 [𝐌]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang