20. Dinner

267 34 53
                                    

     Pernikahan akan dilangsungkan minggu depan, semuanya terlalu cepat dan serba mendadak bagi Khanza, tetapi tidak bagi Juna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Pernikahan akan dilangsungkan minggu depan, semuanya terlalu cepat dan serba mendadak bagi Khanza, tetapi tidak bagi Juna. Ia memang sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Pernikahan akan di adakan secara tertutup, mengingat Khanza masih berstatus Pelajar, hal itu memang tidak boleh dilakukan. Namun dengan kekuatan orang dalam yang Juna kenal, semua rencananya berjalan begitu saja.

Juna bilang pernikahan mereka 'Hanya status' agar Vyandra tidak sampai berbuat sesuatu seperti dulu-dulu lagi. Ada sedikit keraguan—apa iya Vyandra akan melepaskannya? Bukan apa, sebab Khanza sendiri juga tau bagaimana nekadnya seorang Vyandra. Namun,  Khanza harus tetap yakin dan percaya pada Juna. Setidaknya—kalau suatu saat Vyandra hendak melakukan sesuatu diluar batas wajar, ia bisa mengadu pada sosok pria yang menyandang sebagai suaminya.

Khanza harap itu tidak akan terjadi. Ia bahkan mendoakan agar Vyandra secepatnya sadar dan berubah, meninggalkan kebiasaan buruk dan bisa melupakannya. Khanza akan memaafkan Vyandra, sebab bagaimanapun juga mereka sangat dekat seperti saudara kandung.

Siang tadi, Juna mengajaknya fitting gaun pengantin, Khanza pikir pernikahan tertutup itu tidak harus sampai melakukan fitting, ia bisa mengenakan gaun serba putih yang ia punya, lagi pula menurut Khanza sama-sama memiliki motif bling-bling layaknya pengantin. Sayangnya, Juna tidak setuju. Moment tersebut tetap harus dilakukan dengan tidak sembarangan.

Yah, kalau sudah begini membantah pun susah. Khanza memilih diam dan mengikuti perkataan Juna saja.

Malam harinya.

Nenek Kusuma mengadakan jamuan makan malam pada salah satu Hotel berbintang. Hal itu juga berkaitan dengan rencana pernikahan Juna dan Khanza. Terlihat ada beberapa kerabat dekat sang Nenek, mereka tidak heran dengan pernikahan tersebut, sebab Khanza dan Juna bukan saudara satu darah. Malah banyak dari mereka mengucapkan selamat dan ikut berbahagia atas kabar tersebut.

Ibu Juna-Nyonya Lena Kusuma telah kembali dari Kanada, beliau datang bersama adik tiri Juna-Deo. Sedangkan ayah sambungnya tidak ikut hadir, sebab pekerjaan di Kanada tidak bisa ditinggal. Deo pemuda blasteran, usianya empat belas tahun, hari ulang tahunnya selisih satu hari dengan Khanza. Deo begitu manja dengan Juna kendati berbeda ayah, Juna tipe penyayang jadi ia pun tidak keberatan dengan sifat manja Deo kepadanya.

Semua kursi hampir sudah diduduki tamu yang hadir, hanya ada dua kursi kosong yang belum ditempati.

Hidangan pembuka telah disajikan, tepat setelah Lena memberikan sambutan dan maksud atas acara tersebut. Juna dan Khanza diminta berdiri sejenak, dan ikut memberikan satu dua kalimat sebagai calon pengantin.

Khanza cukup lega, sebab kehadirannya seperti masih memiliki harga diri, terlebih lagi dengan Lena, wanita yang sejak dulu Khanza panggil Ibu-sebab ayahnya (ayah Vyandra) mengajarkan anak-anaknya memanggil orang tua Juna sama seperti memanggil orang tuanya. Tidak ada Om/tante atau pun Paman/Bibi.

𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐒𝐇𝐈𝐓 [𝐌]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang