9.Hadiah.

90.9K 7.3K 62
                                    


Semenjak kejadian diuks, rayna gadis itu lebih sering senyum. Disekolah maupun dirumah, apalagi melihat Aksa yang sudah tidak secuek kemarin kemarin.

Seperti saat ini, hari Minggu dan rayna tidak punya kegiatan lain selain bersih bersih,sedangkan Aksa? Cowok itu tengah bermain game diruang tengah.

"Kamu gak niat bantuin aku?"

Aksa menengok sebentar, mendapati rayna yang sedang menyapu, lalu ia menggeleng menolak. Rayna menghela nafas pasrah, tak mau memaksa Aksa, pekerjaan rumahnya juga tinggal sedikit.

"Rayy, ambilin gue air"titah Aksa.

Rayna menurut "kamu mau air putih?atau mau dibuatin kopi?"sahut rayna dari dapur.

"Air bening"balas Aksa tanpa menatap rayna, ia sedikit terkekeh mendengar dengusan kesal dari rayna.

Rayna membawakan air putih untuk Aksa, lalu menatap Aksa "Jangan main game terus sa, kamu belum mandi juga kan? Mandi gih, terus nanti selesainya aku kompresin punggung kamu"

"Emang gue bau?"tanya Aksa, lalu mencium keteknya membuat rayna tertawa "enggak Aksa,kamu emang gak mau mandi pagi?"

Aksa menggeleng "mager, dingin juga"balasnya.

Gadis itu menggeleng kan kepalanya, lalu berjalan kembali kedapur. Mengambil wadah dan menumpahkannya air es, dan juga mengambil kain bersih.

Lalu membawanya keruang tengah "Tengkurap sa, punggung kamu aku kompres dulu"

Aksa berdecak, lalu ia mengangkat kedua tangannya, berarti meminta rayna untuk membuka baju kaos nya, dan rayna yang paham langsung saja mengangkat baju kaos tersebut.

Wajahnya langsung memerah melihat tubuh bagian depan Aksa, dimana ada 4 roti sobek didalamnya.

'Sjsjdkdhwhsjdjjd gmn nih!! Arghhh sexy banget saaaaaa hiks' batin rayna menjerit.

"Lama banget Lo!"ketus Aksa, ia sudah terngkurap, bahkan tangannya tidak lepas dari ponsel.

"Iya iya sabar"balas rayna, ia mulai mengompres punggung aksa yang memar.

Dengan hati hati rayna melakukannya agar aksa tidak merasa kesakitan, sembari melihat Aksa yang sedang fokus bermain game.

"Lauk yang tadi belum habis, nanti siang makannya itu lagi ya Aksa"

"Terserah"

Oke! Jangan besar hati rayna! Walaupun Aksa kemarin diuks berucap sedemikian, tapi sikap cowok itu selalu berubah ubah, jadi sabar.

Kembali hening, hingga suara bel berbunyi membuat rayna mengalihkan perhatiannya. "Aku buka pintu dulu"ujarnya, walau tak digubris oleh Aksa.

Rayna berjalan menuju pintu rumah, dan dengan perlahan ia membuka pintu rumah, ia bingung, kemana perginya orang yang menekan bel? Kok tidak ada.

"Apa gue yang salah dengar?"

"Oh jadi benar ini rumah kamu"

Rayna yang akan kembali menutup pintu rumah terhenti dengan suara yang pernah ia dengar.

Orang itu langsung berdiri dihadapan rayna , dan kedua mata gadis itu membulat. "Ka-kamu"gugup rayna.

Laki laki yang sama disaat ia dimarahi oleh Aksa disaat ia tiba tiba menghilang, kenapa laki laki itu bisa berada dihadapannya sekarang!

Hey,rayna lupa akan ancaman laki laki itu.

"Ka-kamu siapa? Salah orang kali"sahur rayna, tangannya perlahan mencoba menutup pintu, tapi tertahan oleh laki laki itu.

AKSARAYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang