28.Tamu.

67.8K 5.5K 49
                                    


Beberapa minggu ini kehidupan rumah tangga Aksa dan Rayna baik baik saja, bahkan sudah ada kemajuan dari Aksa,yang dulunya cuek sekarang lebih perhatian.

Dan tak lupa juga hari ini, adalah hari pertama ujian bagi anak kelas 12. Masalah Ariel dan Alisa tiba tiba hilang dari kehidupan Aksa, lebih tepatnya mereka menyerahkan nya kepada dua orang itu.

Rayna berjalan sendirian dikoridor kelas, menatap teman teman yang ada disana sembari menyapa mereka.

Tak sengaja ia berpapasan dengan pak Arga, rayna tak mau berurusan dengan gurunya itu, jadilah ia pura pura tidak melihat Arga.

"Saya disini, kalo kamu mau pura pura tidak lihat yasudah, tapi saya tetap akan mencari kamu!"ucap Arga tiba tiba, laki laki itu berhenti tepat dihadapan rayna.

Gadis itu mencebikkan bibirnya "ada apa ya bapak Arga yang terhormat?"tanyanya dengan penuh tekanan.

"Ini tentang tawaran saya bulan lalu untuk kamu" mendengar ucapan Arga, rayna jadi teringat dengan tawaran yang dimaksud Arga itu.

Gadis itu melihat sekeliling,setidaknya tidak ada anak anak lagi yang melihat dirinya dengan pak Arga.

"Sejujurnya saya lupa pak, nanti saya bicarakan lagi dengan keluarga saya"

"Astaga lupa? Kamu ini masih muda, udah suka lupa! Tawaran saya itu khusus untuk kamu tau!"kesal Arga.

Rayna menyerngit,khusus?maksudnya gimana?!

"Yaudah sih, nanti pakkk"

"Besok harus kasih syaa jawabannya!"putus Arga, lalu berjalan kearah yang berlawanan dari arah rayna.

Gadis itu menghela nafas, ia sampai lupa akan hal itu,padahal setelah ujian ini, dirinya akan lulus SMA.

Bagaimana ia bisa membicarakan ini dengan Aksa dan juga keluarganya? Anggap dirinya egois, tapi ia sedari dulu menginginkan hal itu.

Tetapi kenapa perasaan nya yang sekarang tidak terlalu senang dengan hal itu? Malah lebih ke nyesek kalau harus meninggalkan keluarganya disini?

Tuk.

Gadis itu meringis merasakan dahinya dipatuk oleh jari seseorang,kemudian ia mendongak menatap siapa pelakunya, ternyata Aksa.

"Ngapain ngelamun disini?"heran Aksa, cowo itu merangkul bahu rayna, berjalan jalan dikoridor.

Rayna menggeleng, sembari melingkarkan lengannya dipinggang Aksa. Ia kembali mendongak menatap cowok itu "kalau aku kuliah diluar negeri, boleh gak?"tanya rayna hati hati, ia takut Aksa marah.

"Lo mau jadi apa emang?"

Langkah keduanya terhenti, memberikan waktu dan suasana untuk percakapan mereka ini.

"A-aku pengen jadi sekretaris bo-bos"jawab rayna gugup, ia menunduk takut dengan balasan Aksa.

"Gak"

"Maksud gue, Lo bisa kuliah disini, kenapa harus diluar negeri? Lo mau ninggalin keluarga Lo hm?"lanjut Aksa, melihat ekspresi terkejut rayna disaat ia langsung mengatakan tidak tadi.

Rayna fikir, boleh boleh aja kuliah disini,tapi ia mempunyai kesempatan untuk kuliah di Paris dan itupun secara gratis.

Tapi mendengar ucapan Aksa tadi, memang berat rasanya meninggalkan keluarga nya apalagi ada Aksa.

"Maaf"

"Kalau Lo tetep mau kuliah disana, dan nerima tawaran bang Arga, gue terima" Aksa menepuk nepuk kepala rayna, lalu meninggalkan gadis itu sendirian disana.

Baru saja rayna akan bicara, gadis itu menutup kembali mulutnya. Rasanya begitu berat mendengar ucapan Aksa tadi.

.
.
.

AKSARAYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang