33.Really?

78K 5.9K 142
                                    


4 hari sudah berlalu sejak tragedi kolam renang, sejak hari itu kehidupan Aksa kembali suram. Hari harinya kembali seperti semula, sebelum rayna datang ke hidupnya.

Hari ini masih seperti hari kemarin bagi Aksa, tujuan nya sekarang hanya menuju ruangan istrinya. Gadis itu masih belum sadar juga.

"Kamu sudah makan?"tanya Ferdi, kepada putra semata wayangnya itu. Melihat badan Aksa yang lebih kurus.

Aksa mengangguk, ia menunggu kedua orang tua rayna keluar, barulah ia masuk. "Jaga kesehatan, istri kamu juga pasti mau kamu sehat"

"Iya"balas Aksa.

Ferdi menghela nafas, ia memaklumi sikap Aksa yang kembali dingin kepadanya.

"Dokter!"

Aksa dan Ferdi mengalihkan pandangannya kesumber suara, dimana Danang berteriak memanggil dokter.

"Kenapa pak? Rayna kenapa?"tanya Ferdi, sedangkan aksa langsung terobos masuk kedalam.

Danang mengatakan kalau jemari rayna bergerak tadi, dan itu membuatnya panik dengan istrinya.

Dokter segera datang dan masuk kedalam ruangan, memeriksa keadaan rayna. Dokter kembali memeriksa detak jantung gadis itu.

"Kondisinya lebih baik dari kemarin, dan kita berdoa saja semoga pasien bisa secepatnya sadarkan diri"

Setelah mengucapkan itu, dokter kembali undur diri bersama beberapa perawat. Kedua orang tua rayna bernafas kecewa, mereka kira rayna sudah sadar.

"Gausah ngeprank Ray" batin Aksa kesal.

Mata yang tertutup rapat, perlahan lahan terbuka dengan sedikit demi sedikit. Kegelapan yang ia lihat mulai menampakkan sedikit cahaya.

Hal yang pertama ia lihat adalah lampu ruangan, lalu ekor matanya melirik kedua orang tuanya. Lalu dua orang lagi, membuat kening nya menyerngit.

"Ay-ayna? Sayang!" Ibu rayna terkejut karena merasakan tatapan putrinya.

Tatapan mereka langsung mengarah ke arah rayna yang sedang terbaring. Ferdi segera berlari memanggil dokter kembali.

"I-i-i--"

Hanya gumaman yang keluar dari bibir itu, Aksa menatap tak percaya dengan apa yang ia lihat. Gadisnya, istrinya sudah sadar? "Rayy, lo-"

"Ibu"satu ucapan rayna keluar dari mulutnya, ibu langsung memeluk putrinya,mencium seluruh wajah putrinya.

Danang,sang suami hanya menatap terharu karena putrinya sudah bangun.

"Alhamdulillah sayang, ibu seneng kamu udah bangun" ibu tak kuasa menahan tangisnya, sedangkan rayna menatap bingung ibunya.

Ia hendak bangun tapi kepalanya terasa sangat sakit "Sssshhh"

"Lo ngapain?!"panik Aksa, cowok itu mendekat kearah rayna, menatap gadis itu dalam.

Tatapan rayna juga menatap kearah Aksa, alisnya terangkat bingung. "Lo bangun Ray? Lo gak ninggalin gue kayak bunda kan? Jangan tidur lagi, gue gak bisa Ray"ujar Aksa.

"Makasih Ray---"

Aksa terkejut, rayna menepis tangannya saat ia menyentuh pipi gadis itu, hey? Rayna marah dengannya? Apakah rayna merasa kalau ia tidak bisa menjaga gadis itu?

"I-i-ibu, di-dia sia-spa?"

JDERRRRR

"Lo nanyaa gue siapa? Hah?" Aksa tak habis fikir, sebegitu marahkan rayna kepadanya hingga gadis itu pura pura tidak mengenalnya?

AKSARAYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang