16.khawatir.

87.1K 6.4K 85
                                    


Rayna tengah menatap nanar pintu rumah, malam sudah hampir larut dan aksa belum juga kembali. Entah pergi kemana Aksa, cowok itu bahkan belum pamit dengan rayna.

Sedari rayna bangun tidur, Aksa memang sudah tidak terlihat didalam rumah mereka. Sekarang gadis itu tengah sibuk bergelut dengan fikirannya sendiri, ia sudah menghubungi Aksa melalui sambungan telepon Instagram,karena ia tidak punya nomer ponsel Aksa.

Sudah mau 2 bulan pernikahan, tapi belum punya nomer? Hadeh.

"Aksa kamu kemana?"khawatir rayna, ia menyandarkan tubuhnya disofa, sembari kembali berusaha menghubungi Aksa.

Brakk.

Rayna langsung melihat sumber suara,dimana ada 3 orang laki laki yang masuk kedalam rumahnya. Dengan satu laki laki yang sedang dipapah.

"Aksa?!"panik rayna, ia menghampiri Aksa yang sedang dipapah oleh Leon dan juga Arga.

Arga terlihat menyerngit mendapati ada rayna dirumah Aksa, lalu ia meletakkan Aksa diatas sofa.

"I-ini kenapa?"tanya rayna, tatapannya hanya menuju Aksa yang babak belur dengan mata tertutup.

Tangannya terulur untuk menyentuh luka Aksa "kamu kenapa bisa disini?"

Bukannya mendapat jawaban, rayna malah mendapat pertanyaan dari guru barunya itu. Leon menyerngit, oh kakak sepupunya Itu memang tidak tahu kalau rayna istri Aksa.

"Leon?"

Leon mengerti lalu ia "Aksa habis dikeroyok,dan sorry mungkin itu karena gue"ujar Leon.

"Ter-terus kenapa gak kerumah sakit? Aksa kok gak bangun?"

"Orang tua kamu mana memang?"sahut Arga.

"Kamu diem!"tunjuk rayna, tak perduli kalau orang didepannya ini adalah gurunya, ia terlanjur kesal dengan Arga.

Leon terkejut mendengarnya, kenapa rayna bisa berkata ketus kepada Arga? Yang ia tahu rayna sangat sopan kepada orang terlebih kepada gurunya.

"Loh kok nyolot, saya disini udah bantuin sepupu kamu!"balas Arga.

What? Sepupu?

Leon kembali dibuat terkejut, lalu rayna menatap Leon meminta cowok itu mengiyakan aja.

"Yudah kenapa Aksa gak dibawa kerumah sakit!"

"Dia gak suka"jawab Leon.

"Terus ini gimana?" Khawatirnya.

"Mending bawa kekamar aja,ntar juga sadar kok"

"Kamu kenapa belum pulang?"tanya Arga, ia menatap rayna heran.

Leon menghela nafas "kepo banget bang, mending bantu gue bawa si Aksa"ucapnya.

Lalu mereka berdua kembali membawa Aksa masuk kedalam kamar. Saat masuk kedalam kamar, Arga mencium khas wangi rayna didalam kamar itu.

"Kalian beneran sepupu?"tanyanya.
"Pak! Mending bapak pulang! Saya sebagai adik sepupu yang baik harus ngejaga kakak sepupu saya, ngerti!"tegas rayna, ia berjalan meninggalkan Arga dan Leon dikamar.

Lalu ia berjalan keluar untuk mengambil air hangat untuk membersihkan luka Aksa.

Saat ia melangkah kedalam kamar, Leon dan Arga pamit, dan rayna mengangguk.

"Mencurigakan"ujar Arga, saat dirinya keluar dari rumah Aksa.

"Udahlah bang, gak usah kepo gitu, rayna aja sampe kesal sama Lo"balas Leon.

"Ya Lo mikirlah, dia sama Aksa beda jenis kelamin, gak ada yang namanya persepupuan lagi, kalo udah berduaan gitu!"

"Lo positif thinking aja dah bang!"

AKSARAYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang