27.Berdua doang.

70.8K 7.2K 128
                                    

Ting tong Ting tong

Ariel mendengus, cowok itu membuka dengan kasar pintu apartemen "gak bisa Lo nekan bel 1 kali aja!"ketus cowok itu, menatap siapa yang ada dihadapannya saat ini.

"Lo ngotak dong anjing, gue Lo paksa datang ketempat Lo disubuh subuh gini! Gila Lo!"balasnya tak kalah ketus, dengan raut wajah marah.

"Bacot, masuk Lo!"titahnya.

"Ogah! Lo mau apa sih! To the point bisa! Gue mau pulang!"ujarnya penuh penekanan.

"Jadi Lo mau ngomong diluar? Biar semua orang tahu kalo Lo cewe ranjang gue?---"

"Sialan! Jaga omongan Lo jingan!"

Terpaksa Alisa masuk dengan menghentak hentakkan kakinya kedalam apartemen cowok itu. Matanya melihat sekeliling ruangan tersebut "Jorok banget sih Lo!"

Tanpa sadar Alisa mengambil bantal sofa dan menempatkannya ketempat semula dan juga membuang botol botol bekas tersebut ke sampah.

"Jadi pembantu gue, mau gak?"tanya Ariel, cowok itu menghempaskan tubuhnya diatas sofa.

"Najis"

"To the point bisa? Muak gue ketemu sama lo!"lanjut Alisa, bersedekap dada, ia tidak mau duduk disamping cowok itu.

Ariel duduk bersila diatas sofa, menatap serius Alisa dari atas sampai bawah, gadis itu hanya memakai daster bawah lutut dengan cardigan dibadannya.

Ia sengaja menyuruh gadis itu datang subuh,untuk memberinya pelajaran. Tentu saja tidak semudah itu, ia menambahkan sedikit ancaman.

"Gimana reaksi Lo ketika rayna tahu Lo udah tidur sama gue hm?" Ariel tersenyum miring, menatap ekspresi terkejut Alisa.

Alisa menendang kaki Ariel "maksud Lo apa hah?!"sentaknya, ia tidak perduli melihat Ariel meringis.

"Ariell baji mmmphhh---"

Ariel mendekap mulut gadis itu dengan tangannya, menjatuhkan Alisa disofa. "Diem!"kesal Ariel.

Alisa mencebikkan bibirnya kesal, sudah di ancam sekarang dipaksa paksa. Sepertinya ia harus mengeluarkan drama nya.

"Ke-kenapa sih Lo, salah mulu gue"ujar Alisa, gadis itu mengecilkan suaranya, memulai dramanya.

"Salah Lo masuk dikehidupan gue!"

Gadis itu berkaca kaca, Ariel menyerngit biasanya Alisa akan melawannya, tapi kenapa gadis itu malah seperti korban?

"Ra-rayna maksud Lo apa?"

"Semua sahabat gue udah tau, Lo itu udah tidur sama gue, dan otomatis kalo Aksa tahu, rayna juga bakal tahu, paham Lo?!"

Alisa terdiam, gadis itu menggigit bibir bawahnya takut. "Aksa gak serempong itu btw"balas Alisa, ia harus meyakinkan dirinya kalau rayna tidak akan tahu.

Ariel terkekeh, cowok itu mendekati Alisa, menunduk menyamakan tinggi nya dengan gadis itu. Alisa tak mengindar, itu menjadi sebuah tantangan untuk dirinya.

Tangan nya mengelus pipi Alisa, tapi langsung ditepis oleh gadis itu "bodoh,seberusaha apapun Lo sembunyiin hal itu, pasti bakal ketahuan"

"Gue mau pulang"gadis itu mendorong bahu Aksa dengan kasar, tapi itu tak berhasil, karena Ariel langsung mengukung alisa disofa.

"Minggir!" Bentak Alisa, ia menatap tajam Ariel yang ada dihadapannya. Bukannya takut, Ariel tertawa pelan, lalu menarik tengkuk Gadis itu.

Dan mendekatkan bibirnya dengan bibir Alisa. Mata gadis itu membulat, untuk kedua kalinya ia merasakan hal itu.

AKSARAYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang