Haii Readers 👋
Happy Reading yah 🥰
______________________________________Kini malam sudah berganti pagi, mereka sudah bangun sejak subuh tadi, mereka kini sedang duduk di belakang rumah yang banyak sekali macam-macam hewan disana.
"ABANG! ADEK! SARAPAN DULU! NANTI AJA MAINAN HEWANNYA!" Panggil sang Ibu dengan teriak.
"BENTAR IBU MASIH ASIK LIATIN HEWAN" teriak Benny yang memainkan kelinci putih dan hitam itu.
"MAKAN DULU ATAU IBU BUANG SEMUA HEWAN-HEWAN ITU!" teriak Ibu Winda, mereka yang mendengar ya melotot, langsung saja mereka berdiri dan masuk kedalam dengan tergesa-gesa.
"IYAH IYAH INI MAKAN BU" teriak mereka dengan berlari kencang, sedangkan sang Ibu hanya menahan tawanya.
"Hosh hosh capekk" nafas mereka tidak beraturan ketika sampai diruang makan, keringat bercucuran di pelipis dan dahi mereka.
"Ini rumah atau lapangan sih Bu, lari dari belakang rumah sampai ke sini aja capeknya minta ampun" ucap Aidhan dengan mengatur nafasnya.
"Hahaha kasian anak ibu" ucapnya dengan tertawa, lalu ibu melihat mereka entahlah kenapa.
"Bentar, adek kalian mana? Kok ngga ada?" Tanya sang ibu kepada mereka.
"Tuhhhhh" tunjuk mereka kepada Ethan yang sedang duduk santai dimeja makan dengan makanan yang berada didepannya, sedangkan sang ibu hanya melongo.
"Ya Allah mentang-mentang badannya kecil bisa-bisanya makan tanpa ngasih tau" ucapnya dengan menggelengkan kepalanya, sedangkan sang empunya hanya cengengesan melihat mereka.
"Ibu sama Abang lama sih! Kan Ethan udah laper yaudah Ethan makan duluan aja dari pada nungguin kalian lama hehe" ucapnya dengan cengengesan.
"SIAPA YANG MAKAN NGGA AJAK-AJAK AYAH!" teriak sang Ayah dari atas yang sedang menuju ke ruang makan, Ethan yang mendengar itu dia melotot dan berdiri bawa makanannya, lalu dia ngumpet di kolong meja dengan membawa piringnya.
"Mana Bontot?" Tanya Ayah kepada mereka semua yang sedang menahan tawanya.
"Orangnya ngga ada ayah" cicit Ethan dari bawah meja, sedangkan sang Ibu dan Abang-Abangnya menahan tawanya melihat kelakuan Ethan.
Sang Ayah yang mendengar itu menoleh ke kanan kiri untuk mencari asal suara anaknya itu.
"Yah anaknya lagi ngumpet dibawah meja sambil bawa makanan yah" bisik Aziel kepada Ayahnya, sang Ayah yang mendengarnya tersenyum licik, dia pura-pura mencari kesluruh ruang makan, sedangkan Ethan sedang enak-enaknya makan dibawah meja dengan mulut belepotan.
"Nyam nyam masakan Ibu enak" bisiknya agar suaranya tidak terdengar oleh Ayahnya.
Sang Ayah sudah berada dibelakang Ethan lalu dia perlahan berjongkok dan terlihatlah Ethan yang sedang asik makan dibawah meja, dia melihat kelakuan anaknya menggelengkan kepalanya.
"Enak makanannya?' tanya Ayah dari belakang Ethan, Ethan yang belum sadar karena asik makan dia menganggukkan kepalanya.
"Emmmm enwak, mwaswakwan ibwu enwak" ucapnya dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Emmm enak yah sampai ngga ajak-ajak ayah sama Abang" ucapnya dengan menganggukkan kepalanya, seketika Ethan sadar saat mendengar suara yang dia kenali, dia perlahan menoleh kebelakang dengan wajah kagetnya, dan terlihatlah Ayahnya yang sedang tersenyum miring.
"Eh hehehe Ayah, sejak kapan ayah disini?" Tanya Ethan dengan cengengesan dan wajah polosnya.
"Sejak Ethan ngumpet disini" ucapnya dengan senyum yang tidak bisa diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 JAGOAN AYAH
JugendliteraturWarning⚠️ Siapkan tisu dan hati kalian sebelum membaca cerita ini oke👌🏻 "Kebahagiaan memang telah di ganti, namun berakhir menyakitkan terulang kembali." *** Cerita ini menceritakan tentang 5 cowo yang hidup di jalanan tanpa ada kedua orangtua nya...