47. Lahirnya sang bintang

52 4 0
                                    

Happy reading🥰

2 bulan kemudian.....

Waktu telah berjalan dengan semesti nya setelah kehancuran musuh nya yang sudah di penjara akibat perbuatan nya sendiri. Dan Winda pun sudah sadar dari koma nya sejak lama. Kini kehamilan Winda sudah memasuki usia 9 bulan yang dimana sebentar lagi buah hati mereka akan lahir ke dunia.

Kelima jagoan nya pun sudah semakin bertumbuh, ya walaupun sifat mereka masih kekanakan. Dari Ethan yang sudah memasuki kelas 4 SD, benny yang memasuki kelas 6 SD, Aidhan yang memasuki kelas 2 SMP, Zafran yang memasuki kelas 3 SMP dan Aziel yang memasuki kelas 2 SMA. (anggap aja gitu yaa.)

Teknik bela diri yang Valerio dan Valeno ajarin pun telah di kuasai oleh mereka, tapi tidak dengan Ethan dan Benny yang belum sepenuh nya menguasai teknik nya. Dan untuk Aziel dan Zafran akan memasuki tahap penggunaan senjata. Dan untuk Aidhan sendiri dia masih harus mempelajari semua teknik bela diri karena dia akan mempelajari teknik penggunaan senjata nya ketika sudah memasuki kelas 3 SMP.

"Ibu perut nya makin gede, ngga meledak kan Bu?" tanya Ethan dengan lugu nya.

"Awas nanti meledak loh." sahut Aziel yang mengerjai Adek nya.

"Emang bisa meledak Bu?" tanya Ethan yang mengerjap pelan ke arah Winda.

"Coba tanya ke Ayah." pinta nya pada Valerio yang sedari tadi fokus ke tab nya.

"Ayah Ayah." panggil Ethan dengan lantang nya karena posisi Valerio berada di meja makan.

"Kenapa jagoan?" sahut Valerio dengan menyimpan tab nya di meja dan mengangkat tubuh Ethan untuk mendekat ke arah keluarga nya yang berada di ruang santai.

"Emang perut Ibu bisa meledak ya?" tanya Ethan kembali.

"Ummm bisa ngga ya?" jahil Valerio.

"Kata Abang ziel bisa meledak Ayah!" seru Ethan dengan semangat.

"Kalau meledak nasib perut Ibu gimana ya?" gumam nya seolah sedang memikir.

"Kalau meledak nanti kamu di tarik suruh masuk ke dalam perut Ibu loh, hihh serem." sahut Aidhan menakuti.

Ethan yang mendengar nya pun langsung memeluk leher Valerio kencang dan melirik ke arah perut Winda. Mereka yang melihat tingkah Ethan hanya terkekeh pelan.

"Jangan Ethan! Ethan makan nya banyak nanti kamu ngga sanggup nampung nya!" sentak Ethan dengan melihat ke arah perut Winda.

Gelak tawa pun terdengar di penjuru ruang santai mereka saat melihat tingkah lugu dari si bontot nya itu.

"Bang Benny aja tuh, dia suka tidur terus jadi pasti sanggup nampung nya karena tukang tidur." tunjuk Ethan kepada Benny yang sedari tadi menahan kantuk nya.

Benny yang mendengar diri nya di sebut pun seketika membuka mata nya dan menoleh ke sekitar.

"Kenapa? Kok bawa-bawa Beben." ujar nya dengan menguap lebar.

Zafran yang menyadari Adek nya mengantuk pun mengelus surai Benny dengan lembut.

"Ngantuk hm?" tanya Zafran yang di balas anggukan oleh Benny.

"Sini tidur." perintah nya kepada Benny dengan menepuk paha nya.

Benny yang paham pun merebahkan tubuh nya dengan berbantalan paha Zafran. Zafran yang melihat nya pun segera mengelus rambut Benny yang sudah memejamkan mata nya.

"Tuh kan tukang tidur." ujar Ethan terkikik kecil.

"Ayah belum jawab pertanyaan Ethan! Perut ibu bisa meledak ngga? Itu udah besar banget." ujar nya dengan melihat perbandingan perut nya Winda dengan perut dirinya.

5 JAGOAN AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang