40. Anak-anak spesial

91 7 0
                                    

Haii Readers👋🏻

Happy reading yah🥰
______________________________________

"Bentar-bentar bos itu mobil kayaknya gua kenal deh." ujarnya yang mendekatkan wajahnya ke arah laptop tersebut guna memastikan.

"Tuh bener nomor platnya gua kenal nih." lanjutnya dengan menunjukkan jarinya ke arah laptop itu.

"Lo tau pemilik mobil itu siapa?" tanya Valerio.

"Kenal Bos, dari plat sama mobilnya persis kaya milik tetangga gua." ujarnya menoleh ke arah Valerio.

"Yakin Lo? Jangan sampai salah target." balas Valerio memastikan.

"Yakin bos, suerr deh. Setiap hari gua liat tuh mobil ngejogrog di bagasi rumahnya, tapi baru hari ini aja nih gua ngga liat tuh mobil ngejogrog." jelasnya dengan gerakan tangannya.

"Mungkin Lo salah liat kali, siapa tau cuma mirip doang." sahut salah satu temannya.

"Yee dugong ngga percaya banget Lo, jangan mentang-mentang gua belum naik haji Yee." balasnya dengan melemparkan bantal ke arah temannya.

"Bukan gitu setan! Nanti kalau kita sudah datengin tuh rumahnya terus salah orang kita yang malu bego." ujarnya lagi dengan melempar kembali bantalnya.

"Iyah sih, tapi bener kok. Gua kan tetangganya setiap hari gua liat tuh mobil, platnya sama persis kok." ucapnya dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gini aja deh, kita samperin ke rumahnya buat mastiin. Kita interogasi orangnya kalau bener dia pelaku penabrakannya. Yah walaupun dia di suruh, tapi gua mau denger dari mulutnya langsung siapa pelaku sebenarnya." ungkap Valerio memutuskan jalan keluarnya.

"Nahh bener tuh." sahut Irfan dengan suara lantang.

"Setan! Pengang telinga gua." sentak Fathan yang menggosokkan telinganya.

"Lebay Lo." sahutnya dengan cengengesan.

"Mau samperin kapan bos?" tanya Teguh kepada Valerio.

"Tahun monyet." balasnya dengan candaan.

"Emang ada tahun monyet yah?" tanya Teguh dengan raut bingung.

"Tanya aja Sono ke monyetnya ada ngga." perintah Bagas kepada teguh.

"Fan emang tahun monyet ada yah?" tanya Teguh kepada Irfan.

Irfan yang di tanya seperti itu dia melototkan matanya ke arah Teguh.

"Setan! Kenapa Lo tanya Gua, mana gua tau lah." balas Irfan.

"Ya Lo kan saudaranya, makanya gua tanya Lo." ujar Teguh tertawa.

"Sembarangan kalau ngomong, muka ganteng gini di samain sama monyet." balasnya dengan merapihkan rambutnya.

"Gini amat punya anak buah." lirih Valerio dengan memijat pangkal hidungnya.

"Bos pusing yah bos?" tanya Teguh kepada Valerio.

"Gara-gara congor Lo yang berisik nih makanya Bos pusing." lanjut teguh menyalahkan Irfan.

"Sekate-kate nih anak dugong. Gara-gara Lo yah setan!" ujar Irfan dengan melemparkan bantal ke arah Teguh.

"Lo yah babi. Suara Lo itu bikin dunia goyang." balas Teguh dengan melempar balik bantal itu.

Valerio yang lelah mendengar keributan si dua dugong itu, dia mengode ke yang lainnya untuk meninggalkan mereka berdua.

"Hust." kode Valerio kepada mereka untuk segera keluar meninggalkan mereka berdua.

5 JAGOAN AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang