30. Di balik sikap jahatnya

146 9 0
                                    

Haii Readers👋🏻

Happy Reading yahh🥰
______________________________________

Di kediaman Riko

Kini di kediaman Riko, Adik dari seorang Raki yang kini sudah mati tertembak akibat perbuatannya, kini Riko sedang duduk melamun di balkon kamarnya.

"Siapa yang sudah lakuin itu ke Lo kak, siapa pelakunya, gue ngga terima dia hidup bahagia di atas penderitaan orang lain, gue ngga bakal diem aja atas meninggalnya Lo kak." lirih Riko dengan menatap ke arah langit.

"Kenapa Lo ninggalin gue sendirian? Lo tau gue disini cuman ada Lo seorang, setelah Mamah Papah pergi, sekarang giliran Lo nyusul Mamah Papah, kenapa Lo ngga ajak gue aja dari pada gue disini sendirian." ucap Riko dengan tatapan kosongnya.

"Gue ngga bakal diem aja kak, gue bakal cari tau sampai pelakunya dapat di tangan gue." Lirihnya dengan menahan amarah di dalam hatinya.

Dengan amarahnya dia mengambil ponsel di meja yang terletak di depannya untuk menghubungi anak buahnya yang dia perintahkan untuk mencari tahu dalang atas pembunuhan kakaknya itu.

Terhubung....

"Gimana? Kalian sudah dapat informasi tentang kematian kak Raki?" tanya Riko lewat ponselnya yang sudah terhubung di seberang sana.

"Sudah bos, kita sudah dapat informasinya lewat anak buahnya bos Raki." ucap seseorang di seberang sana.

"Kerja bagus, kalian datang ke rumahku sekarang." perintah Riko kepada anak buahnya itu.

"Siap bos kita segera kesana." ucap orang itu.

Lalu sambungan itu di putuskan sepihak oleh Riko, dan ponsel itu dia letakkan kembali di atas meja.

Beberapa saat kemudian....

Dari atas balkon Riko melihat anak buahnya sudah berada di depan rumahnya, tanpa menunggu lama Riko turun dari kamarnya untuk menuju ke ruang tamu.

"Arahkan mereka ke ruang tamu Pak." Perintahnya lewat HT yang tersedia di kamarnya.

Tanpa menunggu lama security di rumahnya membalas lewat HT itu dan dia mengarahkan mereka ke ruang tamu, disana sudah ada Raki yang sedang duduk dengan rokok di tangannya.

"Permisi Pak." ucap Security tersebut dengan sopan.

"Hm, terimakasih Pak." ujar Riko dengan mengucapkan terimakasih kepada security tersebut.

"Iyah pak sama-sama, saya langsung ke pos Pak." ujarnya lalu di angguki oleh Riko, dan security tersebut langsung keluar menuju posnya.

"Duduk." ucap Riko kepada anak buahnya.

"Gimana? ceritain semuanya sekarang." ujar Riko dengan mematikan Putung rokoknya yang masih setengah.

"Jadi gini bos, waktu bos memerintahkan kami untuk mencari tahu dalang dari kematian itu, kami langsung tertuju ke anak buahnya bos Raki, jadi kita mencoba datang ke mereka, karena siapa tahu mereka tau kejadian waktu itu, dan beberapa orang yang waktu itu ikut dengan bos Raki menceritakan kejadian hari itu." ungkap anak buahnya Riko, Riko hanya diam mendengarkan saja, dia tidak akan berbicara sebelum anak buahnya selesai memberitahukan informasi itu.

"Terus kata anak buahnya bos Raki dia bilang waktu itu bos Raki ngrencanain untuk gagalin acara nikahan pacarnya bos Raki dengan menembak beberapa tamu disana alhasil akad di hentikan, disitu ada sedikit perseteruan dengan Valeno adelio dharmendra calon dari cewe bos Raki, niat hati ingin menembak Valeno entah datang darimana tiba-tiba cewe bos Raki datang dengan mendorong Valeno, alhasil yang tertembak itu cewenya bos Raki bukan Valeno calon dari si cewenya, terus bos ngga tau yang bener yang mana kata beberapa orang yang gue denger si cewenya itu mantan pacarnya bos Raki, jadi gue kurang tau yang bener yang mana bos, itu aja sih informasi yang gue dapet." ungkap orang itu dengan sangat jelas, Riko yang mendengar informasi itu sedari tadi menahan amarah di hatinya.

5 JAGOAN AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang