22. Hantu berwujud manusia

256 30 2
                                    

"kepergian orang yang kita sayangi adalah bukanlah keinginan kita, tetapi kita juga tidak bisa melawan sebuah takdir tuhan yang sudah di atur sedemikian rupa"






Happy Reading🥰
______________________________________

New York

Kini orang tua Abel dan tentunya Valeno Valerio sudah berada di New York untuk menemui Abel yang kini bersama Abangnya.

"Yeyyy udah sampai" sorak Ethan dengan meloncat-loncat kecil.

"Ethan jangan loncat-loncat sayang" tegur Winda kepada anaknya.

"Sorry Bu hehe" ucapnya dengan terkekeh pelan

"Yaudah ayo kita pergi dari sini, suruhan dari Zio sudah jemput kita" ucap Papah Abel kepada mereka.

"Ayo kita berangkat, anak-anak jangan jauh-jauh dari kita oke" ucap Valeno kepada ponakannya.

"Siap Om Eno" ucapnya dengan serempak.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di rumah sakit Abel di rawat, mereka segera turun dari mobil lalu berjalan menuju lobi rumah sakit.

"Abang sebenernya kita mau kemana sih? Kok ke rumah sakit" tanya Benny kepada Abangnya.

"Iyah Bang kita kok ngga jalan-jalan sih, bukannya kita kesini mau jalan-jalan yah, kok ke rumah sakit" ucap Ethan dengan cemberut.

"Udah kita tinggal ikut Om Eno aja, Abang juga ngga tau kita mau ngapain kesini" ucap Zafran kepada Adek-adeknya.

Mereka pun lanjut mengikuti Valeno dan kedua orangtua Abel sedangkan di belakang ada Ketiga Abangnya beserta kedua orangtua mereka, mereka segera pergi menuju kamar Abel yang sudah di tunjukkan oleh orang suruhan Zio Abangnya Abel, setelah berjalan di koridor Rumah Sakit, kini mereka sudah sampai di depan ruang rawat Abel.

Tok

Tok

Ceklek

Mereka pun masuk ke dalam ruang rawat Abel setelah mengetuk pintu, disana sudah ada Zio selaku Abang kandung Abel yang membawa Abel ke rumah sakit itu, dan ada Abel juga yang masih terbaring lemah dengan bantuan alat oksigen.

"Assalamualaikum" ucap mereka, lalu segera masuk ke ruangan tersebut.

"Waalaikumsalam" jawab Zio dengan menatap ke arah mereka.

"Nak gimana keadaan Abel sayang" tanya Mamah Abel dengan mata yang sudah berkaca-kaca dan raut wajah khawatirnya, tetapi Zio sedari tadi diam saja dengan tatapan kosongnya.

"Jawab bang gimana keadaan Abel" tanya Valeno dengan menahan tangisnya.

"Abel..." Ucap Zio dengan menggantungkan ucapannya.

"JAWAB BANG gimana keadaannya" desak Mamah Abel yang kini sudah menangis.

"Abel koma Mah, awalnya Abel tidak bisa di selamatkan, tapi Zio ngga percaya alhasil dokter kembali memeriksakannya lagi, setelah beberapa menit kata dokter jantung Abel kembali berdetak, terus Abel dinyatakan koma Mah" ucap Zio dengan meneteskan air matanya.

"Ya Allah sayang, cepet bangun nak, mamah disini bangun sayang" ucap Mamah Abel dengan segera menghampiri Abel lalu memeluk tubuhnya.

"Sayang heii aku disini, bangun yah tidurnya jangan lama-lama, bangun sayang" ucap Valeno dengan menangis di lengan Abel.

"Zio makasih udah bawa Adek kamu kesini, coba kalau kamu tidak membawanya pasti Abel sudah meninggal disana" ucap Papah Abel dengan memeluk tubuh Anak laki-lakinya.

5 JAGOAN AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang