Haii semuanya👋
Happy Reading yah🥰
______________________________________Tanpa di sadari oleh mereka, di balik pintu ada sepasang mata yang melihatnya dari celah pintu yang tidak tertutup rapat, dia melihat semuanya, tanpa di sadari olehnya air matanya berlinang di pipinya saat melihat betapa rapuhnya mereka.
"Lihatlah tuhan begitu rapuhnya mereka yang saat ini masih membutuhkan sosok peran kedua orangtua disampingnya, bahkan engkau memberi cobaan di usianya yang masih kecil dengan mengambil kedua orangtuanya, entah aku akan selamanya menjaga mereka atau tidak, tetapi aku berharap akan selamanya menjaga kelima pangeran ini yang telah engkau pertemukan denganku saat itu" batinnya dengan memandang mereka yang sudah terlelap.
Yah yang selama mengintip tadi itu adalah Winda, niatnya dia ingin ke dapur untuk mengambil minum karna minum di kamarnya habis, alhasil dia mengambil minum di dapur, tetapi pada saat melewati kamar Ethan dan Aziel dia mendengar suara tangisan dan teriakan, dia pun dengan perlahan membuka pintunya dan terlihatlah tubuh gemetar Aziel yang sedang menangis di balkon kamarnya, dia mendengar semua keluhan kedua anaknya itu.
Winda pun pergi dari depan kamar mereka menuju kamarnya dengan tangisnya, dia berjalan dengan terisak pelan, entah kenapa akhir-akhir ini dia merasa sensitif menurutnya, terkadang marah-marah ngga jelas, tiba-tiba pengen nangis.
"Kenapa air matanya ngga mau berhenti sih, kan jadi pengen nangis terus" ujarnya dengan terisak, saat memasuki kamarnya dia melihat suaminya yang berada di balkon kamarnya, dia pun menghampiri suaminya dengan menangis kencang, Valerio yang melihat itupun kaget.
"Heh kenapa nangis? Katanya tadi mau ke dapur" tanya Valerio dengan menghampiri istrinya yang sedang menangis kencang.
"Huhu ta-tadi pas mau ke da-dapur Winda liat Aziel sama Ethan nangis, te-terus Winda denger ucapan ka-kata hati mereka, Winda se-sedih huaaaa" ujarnya dengan terisak dan menangis kencang.
"Cup cup cup udah yah, yang penting nanti kita harus sayangi mereka dan jaga mereka, anggap aja kita peran pengganti kedua orangtua kandung mereka oke" ujar Valerio menenangkan istrinya.
"I-iya tapi Winda sedih huhu" ujar Winda yang masih menangis di pelukan suaminya.
"Kok jadi cengeng gini hm? Udah yah jangan nangis" ujar Valerio mengelus punggung istrinya.
"Ngga tau rasanya pengen nangis aja huhu" ujar Winda dengan bahu bergetar dan masih terisak.
"Air matanya ngga mau berhenti ihh" lanjutnya dengan menghapus air matanya kasar.
"Haha udah udah jangan nangis nanti di liat anak-anak malu loh" ujar Valerio terkekeh melihat tingkah istrinya.
"tapi Winda pengen Afan jadi bayi seharian boleh ngga mas?" tanya Winda dengan permintaan anehnya.
"Hah? a-apa?" tanya Valerio dengan kaget.
"ihhh Winda mau Afan jadi bayi seharian, nanti Winda mandiin, terus Winda kasih pempers, intinya jadi bayi seharian!" Ujar Winda dengan cemberut.
"Buset istri gue kenapa minta yang aneh-aneh sih, mana nyuruh si kutub jadi bayi lagi mana mau dia, tapi kok istri gue akhir-akhir ini minta yang aneh-aneh terus yah, ngga bisa dibiarin nih gue harus periksa ke dokter " batin Valerio.
"Mas ihh kok diem sih! Pokoknya harus mau, titik ngga pake koma!" Kukuh Winda dengan melipat tangannya.
"Emmm sa-sayang kamu beneran mau si kutub jadi bayi? kalau dia ngga mau gimana?" tanya Valerio dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 JAGOAN AYAH
Teen FictionWarning⚠️ Siapkan tisu dan hati kalian sebelum membaca cerita ini oke👌🏻 "Kebahagiaan memang telah di ganti, namun berakhir menyakitkan terulang kembali." *** Cerita ini menceritakan tentang 5 cowo yang hidup di jalanan tanpa ada kedua orangtua nya...