Calisha 2: Calisha dkk.

2.5K 65 0
                                    

Selamat membaca~

Calisha kini sedang berjalan di koridor sekolah untuk menuju ke kelasnya. Banyak yang menyambut kedatangannya, Calisha membalasnya dengan senyuman. Ia bukan cewek yang dingin ataupun itu, dia adalah sosok perempuan yang ceria dan rendah hati terhadap semua orang. Akan tetapi jika ada seseorang yang berani-berani mengganggunya, ia akan berubah seratus persen dari Calisha yang biasanya.

"Hai."

"Calisha!!" Semua teman-temannya memeluk Calisha dengan tiba-tiba. Calisha hanya mengernyit heran.

"Kenapa sih?"

"Hehe...nggak kenapa-kenapa." Kompak semuanya, sedangkan Calisha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kekonyolan teman-temannya.

Flora Farzana Carries, biasa dipanggil Flora atau panggilan dari teman-temannya adalah Flo. Flora merupakan anak dari Farzan Adikyasa Carries dengan Faranisa Sanjita. (Yang udah baca cerita sebelumnya pasti udah tau siapa Farzan dan Fara) Flora tidak seperti Farzan yang suka bertingkah konyol, ia lebih seperti Fara. Namun sama saja, dia juga terkadang bertingkah konyol.

Akari Nara, seorang gadis dengan kelahiran Jepang. Nara blasteran Jepang dan juga Indonesia. Dia sudah tinggal di Indonesia sejak dia duduk di kelas empat SD. Wajahnya yang dominan Jepang membuatnya menonjol di sekolah, jarang-jarang ada siswi dari Jepang.

Nazla Fairuz Rasendriya, dia adalah anak dari pasangan yang bernama Arsen Kyah Rasendriya dan Naydan Ibnatu Adiksa. Namanya hanya sebuah tameng untuknya, namun Nazla suka bertingkah konyol seperti kedua orang tuanya dulu. Arsen yang konyol dan Nay yang juga sama konyolnya menghasilkan Nazla yang bobrok.

"Naz, abang lo katanya mau pindah kesini?" Nazla menoleh menatap Nara, Nazla adalah anak kedua dari dua bersaudara.

"Iya...lusa dia udah masuk."

Nara hanya manggut-manggut saja, mereka semua lumayan dekat dengan kakaknya Nazla. Tapi, sejak kakaknya Nazla pindah ke Austria mereka jarang komunitas satu sama lain.

"Nanti habis sekolah nongkrong yuk!!" Celetuk Nazla, jika dilihat-lihat mereka sudah tidak nongkrong dari satu minggu yang lalu.

"Gue sibuk."

Nazla menatap melas Calisha, kenapa selalu saja Calisha? Sibuk ngapain coba dia? Padahal Calisha tinggal duduk menikmati kekayaan keluarga Danendra.

"Cal....alasan lo dari kemarin itu mulu."

Calisha menghembuskan napasnya pelan, sebenarnya ia tidak apa-apa jika hari ini tidak latihan dulu. Bahkan, Calansha setiap hari menawarinya tapi Calisha sendiri yang kadang terlalu keras pada dirinya sendiri.

"Oke, nanti kita nongkrong." Dengan semangat empat lima, Nazla loncat dari tempat duduknya dan memeluk Calisha.

"Lephass," Nazla tidak tau saja pelukannya dapat membunuh Calisha.

"Gue terlalu bersemangat nih! Sorry-sorry."

🌹🌹

Calisha dkk. sedang berada di kantin. Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu dan Nara pun sudah memesan makanan untuk mereka berempat.

Semua sibuk dengan urusannya masing-masing, Calisha yang sedari tadi mengotak-atik benda pipih itu dan Flora serta Nazla sibuk membuat video untuk mereka upload ke tiktok.

"Flo, nggak kayak gitu gerakannya. Ngajarin flora fauna emang sulit ya."

Pletak

"Njirr, sakit tau." Nazla mengelus-elus jidatnya yang baru saja disentil oleh Flora dengan keras.

"Lebay." Flora memutar bola matanya dengan malas, kenapa ia harus mempunyai teman seperti Nazla?

"Lebay pala lo. Gue sentil baru tau rasa tuh jidat." Nazla mendengus sebal, biasanya ia akan adu bacot dengan Nara tapi karena Nara sedang memesan makanan jadilah dengan Flora saja, kalau dengan Calisha yang ada Nazla kalah omong.

"Kalian tau nggak? Dulu papa sama mama gue sekolah disini tau." Calisha dan Flora menatap Nazla dengan tatapan datar. Bahkan, tanpa Nazla beritahu mereka sudah tau sejak dulu.

"Naz?"

Nazla menoleh menatap Calisha dengan tatapan tanpa berdosa sedikitpun.

"Mending gue temenan sama tembok daripada lo." Flora yang tidak bisa menahan tawanya pun ia langsung tertawa terbahak-bahak.

"Jahat banget. Apasih kesalahan gue? Sampe kalian segitunya sama gue." Ucapnya sambil mengusap pipinya seakan-akan ia tengah menangis.

"Halah, dasar buaya betina."

"Hubungannya apaan sama buaya betina?" Tanya Nazla pada Flora, Flora yang mendapat pertanyaan seperti itu pun berpikir. Kenapa jadi buaya betina ya?

Flora mengedikan bahunya, Nazla yang melihat itu menonyor kepala sang pelaku.

"Astaga, temen-temen gue..."

"YUHU!! Nara bin Akari telah datang membawa pesanan kalian. Mohon sambutannya..." Nara bersama dengan salah satu ibu-ibu kantin sambil membawa nampan yang berisikan pesanan mereka.

"Silahkan dinikmati!! Itadakimasu." Nara mulai makan-makanannya tanpa memperdulikan berbagai tatapan dari teman-temannya. Ia sungguh kelaparan karena menunggu lumayan lama makanan yang ia pesan.

"Nar, lo nggak kesambet setan kantin kan?" Nara hanya menggeleng dan melanjutkan kegiatan makannya.

"Udah, ayo makan!!"

🌹🌹

Jam sudah menunjukkan pukul satu siang, sesuai rencana mereka berempat. Mereka tengah dalam perjalanan menuju suatu tempat, yaitu kafe favorit mereka berempat.

"Semuanya, mari kita bernyanyi!!"

A-B-C-D-E, F-U
And your mom and your sister and your job
And your broke-ass car and that shit you call art
Fuck you and your friends that I'll never see again
Everybody but your dog, you can all fuck off

abcdefu-Gayle

Semuanya kompak bernyanyi dengan Flora yang menyetir mobilnya. Mereka semua bersenang-senang melupakan segala yang terjadi pada mereka. Seakan-akan itu semua hilang begitu saja dengan tiba-tiba.

_
_
_
_
_
_
_
_

Calisha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang