Selamat membaca~
Kekalahan pertama dalam hidup dan itupun karena diri gue sendiri
Indonesia, 21.30 WIB
Calisha baru saja mendaratkan kakinya di tanah air. Iya, Calisha akhirnya kembali ke Indonesia setelah seminggu di Paris. Ia disana karena ada misi yang harus dia selesaikan.
Bandara malam ini sangat sepi, ia sedang menghampiri Daffa yang tidak jauh berdiri disana. Ia malam ini tidak akan pulang ke rumahnya, ia akan menginap di markas. Calansha akan memarahinya karena ia menyuruh Calisha untuk kembali ke Indonesia besok saja tapi Calisha sudah rindu terhadap tanah air.
"Selamat malam, Calisha." Calisha mengangguk, ia langsung masuk ke dalam mobil tidak menghiraukan sapaan dari Daffa. Daffa menatap Calisha dengan bingung, gue salah?
Tidak, Calisha hanya lelah saja. Calansha melarangnya pulang hari ini karena ia tau Calisha pasti sangat capek. Tapi Calisha tetaplah Calisha yang keras kepala.
Suasana di dalam mobil sangat canggung, Calisha yang tidak berbicara sedikitpun membuat Daffa tidak enak. Biasanya Calisha akan berceloteh tentang dirinya saat disana, tapi kali ini tidak.
"Ekhem, lo marah sama gue?" Dengan keberanian, Daffa bertanya kepada Calisha.
"Nggak."
Kali ini Daffa tidak berani lagi, jawaban singkat yang dilontarkan Calisha membuatnya tau bahwa Calisha sedang tidak baik-baik saja.
Selama di perjalanan mereka hanya diam dan tidak ada satupun yang berbicara. Hanya suara keheningan malam yang menyertai mereka.
"Stop!" Daffa memberhentikan mobilnya tiba-tiba, ia mengernyit heran.
Calisha turun dari mobil, dan diikuti oleh Daffa. "Kenapa?"
"Jarum jam tiga." Daffa menoleh ke samping, matanya melebar melihat penampakan itu.
"Cal, itu siapa?" Daffa meringkuk ke belakang Calisha, menjadikannya sebagai tameng.
Di depannya terhadap siluet dua orang yang sepertinya mereka sedang berkelahi. Namun, Calisha tidak tau siap mereka.
Calisha perlahan maju, menghampiri orang yang jauh di depannya. Denta?
Sejauh ini Calisha hanya melihat Denta, namun satunya ia tidak tau siapa karena tertutup semak-semak.
Calisha semakin mendekatkan dirinya terhadap kedua orang itu. Ia semakin jelas mendengar sumpah serapah yang dikeluarkan oleh orang yang sedang memukuli Denta tanpa ampun sedikitpun.
"Bangsat!!"
"Mati lo!"
Calisha sepertinya tau siapa suara itu. Calisha berjalan dengan perlahan agar tidak didengar oleh mereka. Daffa, lelaki itu Calisha menyuruhnya agar dia menjaga disana sendirian.
"Arghh!!"
"Ethan?!" Lirih Calisha pelan saat ia melihat dengan jelas di depannya, keadaan Ethan sudah tidak baik-baik saja. Wajahnya penuh babak belur, sayatan di lengannya. Calisha menoleh menatap Denta yang akan menusukkan pisau di perut Ethan saat Ethan sudah lemah.
Bugh
Krek
"Kesalahan terbesar lo karena udah nyakitin orang yang gue sayang." Bisik Calisha kepada Denta yang sudah berada dikekangannya.
"DAFFA!!" Pekik Calisha.
"Ethan, lo gapapa?"
"Calisha, lo kemana aja?" Calisha tidak menggubris pertanyaan Ethan, ia harus mengobatinya karena luka di lengannya cukup dalam.
🌹🌹
"Diem." Calisha kesal, karena sedari tadi Ethan berceloteh apa saja saat dirinya tengah mengobati.
"Calisha." Ucap Ethan dengan berbeda, kali ini Calisha yang membeku. Jantung mereka berdetak sangat kencang. Calisha menatap wajah Ethan yang sangat dekat dengannya.
Mata elang itu menatap wajah cantik Calisha yang tanpa dilapisi make up sama sekali. Akhirnya setelah sekian lama, Ethan melihat sosok gadis yang ia cintai. Ethan sudah menyadari tentang perasaan yang sebenarnya kepada Calisha.
Calisha yang menyadari hal itu pun menghentikan kegiatannya. Calisha membereskan kotak P3K-nya. Jantung Calisha sudah tidak karuan lagi.
"Gue antar pulang."
"Dan nggak terima penolakan."
🌹🌹
Pagi-pagi sekali Calisha pulang ke rumahnya. Ia harus bersekolah hari ini meskipun dirinya masih sedikit lelah.
"Kapan kamu pulang?"
"Tadi pagi, mama kemana?" Calisha baru menyadarinya kalau sedari tadi ia tidak nampak ibunya sama sekali.
"Mama ke luar kota." Calisha manggut-manggut, ia lalu melanjutkan sarapannya bersama dengan Arshan dan Aaran.
"Non, ada yang nyariin." Calisha mengerutkan keningnya, siapa?
"Ekhem, pacar kamu?" Calisha menatap wajah tengil kakaknya yaitu Aaran dengan sebal. Kenapa Aaran selalu saja menggodanya?
"Samperin tuh. Udah nungguin lama loh." Sebuah ide muncul di otak Calisha, ia harus membalas Aaran sekarang juga. Ia mengambil sesuatu dari tasnya dan memakainya.
Calisha melihat Aaran yang kini sedang sibuk dengan handphonenya di tangannya. Ia mendekati Aaran dan...
Cup
Bibir Calisha tercetak jelas di pipi Aaran. Calisha terbahak-bahak melihatnya sedangkan Aaran lelaki itu sudah menatap garang Calisha.
"BANG ARSHAN!! TOLONGIN CALISHA!!" Calisha berlari menuju gerbang rumahnya agar terhindar dari amukan Aaran.
Sesampainya di depan gerbang, Calisha masih belum menyadari jika ada seseorang di sana. Ia masih tertawa kecil dan menghapus lipstik merah di bibirnya.
"Sejak kapan lo disini?!" Ethan tidak menjawab pertanyaan Calisha, ia menyodorkan helm kepadanya. Calisha menatap helm itu dengan bingung.
Ethan yang gemas dengan sikap lemot Calisha pun memakaikan helm-nya. Calisha terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Ethan. Bahkan, ia sekarang terdiam kaku.
"Naik!" Teriakan Ethan membuatnya kelimpungan, Calisha langsung naik ke atas motor sport Ethan.
_
_
_
_
_
_
_
_Calisha Rayana Danendra
KAMU SEDANG MEMBACA
Calisha (END)
Mystère / Thriller-SEQUEL OF WHO IS SHE?- Calisha Rayana Danendra, seorang gadis cantik yang kehidupannya mempunyai banyak rahasia. Hanya orang terdekatnya yang tau. Memang dia terlihat seperti gadis lainnya tapi dia bukan gadis biasanya. Calisha harus memenuhi semua...