Selamat membaca~
Tomorrow!!
Empat bulan telah berlalu, dan hari ini juga adalah hari kepulangan Calisha ke Indonesia. Memang dia sudah berencana di Austria hanya tiga bulan, namun ada tugas dadakan yang harus ia urus. Jadilah sekarang ia baru bisa pulang.
Calisha kini sedang berada di apartemennya yang di Austria. Ia sedang bersiap-siap untuk pulang ke Indonesia lagi. Rasanya seperti sudah bertahun-tahun ia meninggalkan tanah air, meskipun kehidupan disini juga tidak kalah enaknya. Namun, tanah kelahirannya lah yang tetap nomor satu.
Akan banyak perubahan yang akan dialami Calisha di sana, teman-temannya dan Ethan. Calisha juga sudah mengetahui kalau Ethan sudah menjalin hubungan lebih dari pacar dengan Nara. Yup, mereka sudah bertunangan tiga minggu yang lalu.
"Indonesia, aku datang."
🌹🌹
Indonesia, 09.30 WIB
Calisha baru saja keluar dari pesawat pribadinya, kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya. Dia terlihat sangat anggun, kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya. Semua orang menatap takjub Calisha, bukan hal biasa jika orang-orang akan takjub melihatnya.
"Lama nggak ketemu, bro." Daffa memeluk Calisha.
"Cepetan!!" Ia sebenarnya sangat risih jika menjadi pusat perhatian, rasanya tidak enak saja.
"Yaelah, sabar napa."
Daffa dari dulu memang seperti itu, sangat lambat kayak kuda. Tapi boong.
"Udah, let's go!! Oh iya...bu bos mau kemana?"
"Rumah."
Calisha memandangi gedung-gedung pencakar langit di luar. Ia sungguh rindu dengan suasana Indonesia. Lama di Austria membuatnya lupa dengan suasana di Indonesia.
Dia harus menghubungi teman-temannya untuk datang ke rumahnya. Mumpung hari ini adalah hari Minggu, ia juga sudah membeli banyak oleh-oleh untuk temannya. Nara, mungkin gadis itu masih membencinya. Apalagi setelah Calisha menghilangkan sekian lamanya, Nara pasti berpikiran yang tidak-tidak.
"Calisha!!"
Calisha menjauhkan handphonenya dari telinganya. Dia menelpon orang yang salah, seharusnya ia menghubungi Alfana atau Flora saja. Tapi tidak apa, Calisha merindukan teriakan dari Nazla.
"Lo kemana aja, njirr? Lo nggak kangen apa sama gue yang bohay gini?! Lo kapan pulangnya? Besok sekolah kan?? Huaa!! Kangen banget tau sama lo. Lo tau? Si tengik-"
"Nazla....lo bisa diem dulu nggak? Gue nggak akan ngomong kalo lo nyerocos kayak gitu." Calisha memutar bolanya malas, kenapa ia harus memiliki teman seperti dia. Padahal bapak sama ibunya nggak gini amat.
"Hehe.... sorry-sorry."
"Sekarang lo siap-siap, ke rumah gue sekarang. Jangan lupa kabarin Flo sama Alfa." Memang mereka berlima termasuk Nara tidak memiliki grup chat yang biasanya orang-orang punya.
"What?!! Akhirnya...gue ketemu sama babang ganteng gue, bang Arshan!! Aku datang!!"
Tut
Calisha menghela napasnya kasar, sungguh temannya yang satu ini sangat berbeda.
🌹🌹
"ASSALAMUALAIKUM TANTE CALANSHA!!"
Flora menutup kedua kupingnya mendengar teriakan kencang dari Nazla. Bukannya ketok-ketok dulu, main nyelonong aja. Untung temen...
Calansha menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir. Inilah hasil dari Arsen dan Naydan yang sama-sama somplak tapi tidak se-somplak Farzan.
"Waalaikumsalam, tante lagi nggak masak. Kamu masak sendiri aja gih!!" Calansha sangat mengenal dengan Nazla, jika ia berada di rumahnya maka sudah dipasang waktu datang langsung makan.
"Yahh...nggak bisa makan dong." Ujarnya dengan sedih, Calansha terkekeh kecil.
"Tante bercanda, makan aja gih!!" Nazla menegakkan tubuhnya lagi, lalu ia menyeret Flora menuju dapur. Sedangkan Alfana, ia tidak mau karena sudah kenyang katanya.
"Mana Calisha, tan?"
"Calisha lagi di kamar, kamu kesana aja."
Ceklek
Alfana sedikit berlari kecil menuju Calisha yang sedang duduk di atas ranjang. Ia memeluk Calisha menyalurkan kerinduan mereka.
"Gimana kabar lo?"
Calisha mengangguk-angguk kepalanya, ia menengok ke arah belakang Alfana. Tidak ada orang....
"Nazla masih makan?"
Calisha bukan seorang cenayang, memang seperti itulah Nazla. Setiap orang di rumah ini pasti mengenalnya baik Arshan maupun Aaran. Mereka sudah tau kebiasaan Nazla saat datang ke rumah ini, meminta makan.
"Lo besok sekolah?"
"Hm." Calisha hanya berdehem sebagai jawaban, matanya terfokus pada layar di depannya. Calisha sedang menonton film kesukaannya yaitu barbie.
"Cal, gue mau kasih tau sesuatu sama lo. Gue nggak mau nyembunyiin ini dari lo. Sebenarnya Ethan udah tunangan sama-"
"Nara." Alfana terkejut mendengarnya, bagaimana Calisha tau?
"Lo tau?" Calisha mengangguk dan ia tersenyum tipis ke arah Alfana yang dibalas juga dengan senyuman.
"Gue tau, Calisha itu orangnya kuat. Masih ada banyak cowok yang lebih baik dari Ethan."
Calisha mengangguk sambil tersenyum kecil. Memang sakit jika harus melihat seseorang yang dicintai sudah memiliki pasangan yang baru bahkan lebih dari pacar. Tapi... Calisha tidak bisa berbuat apapun, hati Ethan yang menentukan segalanya kemana ia bersinggah.
Mengikhlaskan bukanlah suatu hal yang baik, bukan?
"Oh My God!! Calisha!! Lo tambah cakep aja." Nazla tiba-tiba datang bersama dengan Flora, gadis itu sudah mencubit kedua pipi Calisha karena gemas.
"Shh.." Calisha menyingkirkan tangan Nazla yang masih saja betah mencubit pipinya.
"Gemes deh gue."
_
_
_
_
_
_
_
_
_
KAMU SEDANG MEMBACA
Calisha (END)
Mystery / Thriller-SEQUEL OF WHO IS SHE?- Calisha Rayana Danendra, seorang gadis cantik yang kehidupannya mempunyai banyak rahasia. Hanya orang terdekatnya yang tau. Memang dia terlihat seperti gadis lainnya tapi dia bukan gadis biasanya. Calisha harus memenuhi semua...