Calisha 23: Bit*h?

857 26 0
                                    

Selamat membaca~

Kamu percaya?

"Mas Ethan, ada paket untuk mas." Ethan menatap kotak yang dihiasi dengan kertas kado berwarna putih dan bermotif bunga. Ia heran siapa yang mengirimkan ini kepadanya? Padahal dirinya juga tidak merasa membeli sebuah barang.

Ethan membawa kotak itu ke kamar karena ia sangat penasaran dengan isi kotaknya.

Ethan membuka kotak itu, ia berharap semoga ada nama pengirimnya namun nihil. Ia menemukan sebuah album dan berjudul 'Double C' dan terdapat satu flashdisk.

Deg

"Calisha?"

Hati Ethan bergemuruh melihat foto yang berada di album-album itu. Matanya memerah menahan marah. Urat-uratnya tercetak jelas di leher dan tangannya.

Foto itu menampilkan sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang bercumbu mesra. Yang tak lain tak bukan adalah Calisha dan Chandra. Banyak sekali foto mereka yang sangat romantis, bahkan ada satu foto yang membuat Ethan sangat marah.

"Bit*h."

Ia melempar album itu ke sembarang tempat, ia lalu beralih pada flashdisknya. Ia mengambil laptopnya dan menyalakannya. Tidak lupa memasukkan flashdisk itu ke dalamnya.

Terdapat sebuah file yang lagi-lagi dengan judul 'Double C'. Ethan membukanya, disana terdapat dua video yang Ethan menebaknya adalah isi Calisha dan Chandra.

Video pertama berisikan Calisha dan Chandra yang sedang berjalan-jalan di mall dan tempat lainnya lagi dan diakhiri dengan ciuman dari Chandra.

Beralih ke video kedua, disana terdapat sepasang sejoli yaitu Chandra dan Calisha yang sedang bersenang-senang di sebuah kamar. Entah itu kamar hotel atau kamar salah satu dari mereka.

Ethan melempar laptopnya hingga pecah. Bahkan keringat dingin sudah membasahi wajahnya. Ia teringat dengan adiknya, ia tidak boleh membiarkan adiknya tau. Ethan tidak ingin jika Cassia akan sedih.

Ethan menyambar jaketnya dan kunci motornya untuk menuju suatu tempat. Selepas Ethan pergi, Cassia masuk ke dalam kamar kakaknya dan melihat kamar itu sangat berantakan. Cassia berniat membersihkannya.

Ia mengambil sebuah album yang tergeletak, perasaan Kak Ethan nggak punya album?

Cassia membukanya dan betapa ia terkejutnya kalau di dalam album itu terdapat banyak sekali foto kekasihnya yaitu Chandra sedang bersama kekasih kakaknya yaitu Calisha. Air matanya luruh, ia langsung berlari ke kamarnya.

🌹🌹

"ANJING!! PENGKHIANAT!!" Ethan memukul-mukuli dinding di markasnya. Disana hanya ada beberapa orang, dan mereka semua dibuat bingung dengan tingkah laku Ethan. Mereka semua juga sudah menghubungi teman-teman Ethan.

"Than, lo ngapain sih?" Ethan menghentikan pukulannya, ini adalah suara seseorang yang ia sangat benci mulai detik ini.

Ethan berjalan menuju Chandra dan ia melayangkan satu pukulan di perutnya.

Bugh

"Anj, lo kenapa hah?!" Baron mendorong bahu Ethan cukup keras. Alih-alih Ethan menatap Baron, ia masih menatap tajam kepada Chandra yang masih tersungkur.

Bugh

"BANGSAT!!" Umpat Ethan terhadap Chandra. Semuanya semakin bingung dengan sikap Ethan yang tiba-tiba seperti ini.

"Woi balok es, lo kenapa? Kalo ada masalah diomongin baik-baik." Ujar Janu dengan sebal.

"Pengkhianat." Ucapan yang barusan Ethan lontarkan membuat semuanya bingung, siapa?

"ANJING!! MATI LO!" Ethan kali ini memukuli Chandra dengan membabi buta, ia tidak peduli dengan teriakan-teriakan yang dilontarkan oleh temannya untuk berhenti. Matanya seakan-akan tertutup oleh kain hitam, yang hanya ia ingin lakukan sekarang adalah membunuh manusia di depannya ini yaitu Chandra.

Chandra tidak bisa melawan apapun, ia hanya diam menerima berbagai pukulan dari Ethan. Kekuatan Ethan tidak sebanding dengan Chandra. Bahkan dia juga tidak tau apa yang terjadi.

"Telfon Calisha!" Dengan gerak cepat Arkan menelpon Calisha, mungkin dengan Calisha, Ethan bisa menghentikan kegiatannya. Meskipun nyawa Chandra taruhannya.

Tidak sampai lima menit, Calisha sudah berada disana. Ia melihat Ethan yang masih saja memukuli Chandra.

"STOP!!" Ethan menghentikan kegiatannya, semuanya bernapas lega. Baron memerintahkan kepada anggota yang lain agar membawa Chandra ke rumah sakit.

Ethan berjalan ke arah Calisha masih dengan tatapan dingin dan tajamnya. Calisha juga tidak mau kalah.

Kini Ethan sudah berada di depan Calisha. Mereka berdua menatap dengan tajam satu sama lain.

Plak

Baron dan yang lain terkejut melihat itu. Calisha tersenyum kecil, pipinya memerah karena mendapat tamparan keras dari Ethan. Ini tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.

"Ethan!!" Bentak Baron.

Ethan tersenyum miring, lalu ia mencengkram kuat kedua rahang Calisha.

"Lihat!! Berapa banyak yang udah jadi korban lo? Temen-temen gue lo jadiin pemuas nafsu lo."

Plak

Plak

Kedua mata Calisha memerah. Kata-kata yang diucapkan Ethan barusan sangatlah menyakiti hatinya. Pemuas nafsu?

Calisha tersenyum manis melihat wajah Ethan. Calisha lalu bertepuk tangan dan tertawa kecil. "Ingat!! Suatu saat semuanya akan terjawab."

Calisha pergi meninggalkan Ethan yang masih terdiam kaku. Apakah dirinya salah mengatakan seperti itu?

_
_
_
_
_
_
_
_
_

Flora Arzana Carries

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flora Arzana Carries

Calisha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang