Selamat membaca~
Sebentar lagi
Indonesia, 20.00 WIB
"Hallo, baby."
"Halo, gimana kabar daddy?" Terdengar kekehan kecil dari telepon.
"If you are good, daddy will be good too." (Jika kamu baik, daddy akan baik juga). Ia tersenyum manis mendengar ucapan dari ayahnya.
"Everything went well??" (Semuanya berjalan baik?)
"Iya dong." Ujarnya dengan bangga.
"Nice baby."
🌹🌹
Satu bulan telah berlalu, banyak perubahan yang terjadi. Mulai dari Nara yang sudah tidak bersama lagi dengan Flora, Nazla dan Alfana. Entah kenapa gadis itu menjauh. Ethan yang masih saja membenci Chandra namun Slangwolf masih tetap berjalan seperti biasanya.
Kini para anggota inti Slangwolf sedang nongkrong di kantin, padahal ini sudah jam pelajaran. Namun mereka malah asik nongkrong.
"Ethan kemana?"
Arkan menggeleng kecil, ia sedari istirahat pertama belum bertemu dengan Ethan sama sekali. Entah kemana dia berada dan sedang apa.
Ethan juga akhir-akhir ini lebih sensitif, bahkan jika ada yang mengganggunya sedikit saja maka sudah dipastikan orang itu tidak akan baik-baik saja. Ia juga lebih banyak diam meskipun sebenarnya ya memang seperti itu tapi kali ini berbeda.
Chandra juga tidak marah sama sekali dengan Ethan, karena ia tau yang terjadi padanya dan Ethan adalah sebuah kesalahpahaman. Namun sampai sekarang ia tidak tau siapa yang membuat pertemanan Calisha maupun Ethan hancur.
"Duduk!!" Semuanya menatap Ethan dengan tatapan yang sangat membingungkan.
"Makasih." Ujarnya sambil tersenyum manis, Ethan membalasnya dengan senyum tipis dan dia ikut duduk di samping orang itu.
"Than!!" Alih-alih menjawab Baron, Ethan malah tidak menggubrisnya sapaan Baron sama sekali. Ia asik dengan seseorang di sampingnya.
"Tuli kali."
"Kamu mau makan apa?" Tanya Ethan kepada gadis dengan blasteran Jepang itu.
"Nasi goreng aja." Ethan mengangguk dan ia menyuruh seseorang untuk memesankannya, kenapa tidak menyuruh Janu atau Chandra atau Baron atau Arkan? Jawabannya karena ia gengsi.
"Than, lo apa-apaan sih?!" Arkan sudah tidak kuat lagi dengan sikap Ethan yang seperti itu.
"Ethan, aku cari tempat duduk yang lain aja ya? Kayaknya teman-teman kamu nggak nyaman." Janu berpura-pura seperti orang mau muntah, caper.
Ethan menatap tajam Arkan, Arkan juga tidak mau kalah. Bahkan ia tidak takut sedikitpun dengan orang di depannya, ia masih sangat ingat apa yang telah diperbuat bajingan di depannya ini kepada Calisha.
"Kalian diem atau pergi?!" Janu menatap nyalang Ethan, lalu ia pergi dari sana dan mencari tempat duduk yang lebih jauh dari Ethan. Baron dan yang lainnya menyusul menyisakan mereka berdua.
Ethan tersenyum pada gadis cantik di depannya, "Makan gih!!" Gadis itu mengangguk patuh dan makan makanannya.
Yup, dia adalah Akari Nara. Nara sudah menjalin hubungan dengan Ethan dua minggu yang lalu. Namun Ethan belum memberi tau siapapun, baru hari ini teman-temannya mengetahuinya.
🌹🌹
Austria, 15.00
"Huft." Helaan napas keluar dari Calisha, gadis cantik itu masih berurusan dengan beberapa berkas mengenai misi dari berbagai negara yang harus ia selesaikan hari ini juga.
"Excuse me."
Calisha mendongak menatap asistennya, ia sebenarnya sudah muak melihat tumpukan berkas yang berisikan sebuah tulisan yang menurutnya ya....sangat membosankan. Tapi, bagaimanapun ini adalah tugasnya yang harus ia selesaikan.
Hari ini ibunya juga akan datang, akan tetapi ia disini hanya untuk satu hari saja. Calansha terdapat misi lain yang harus ia selesaikan juga, sebenarnya Calisha ingin menggantikan ibunya tapi kemampuannya masih tidak seberapa. Calansha juga melarangnya untuk melakukan hal itu, karena sangat berbahaya.
Drrt
Dito
Dito
📽️VideoMe
Thanks."Waktunya akan datang." Calisha tersenyum miring melihat seseorang yang terdapat salam video itu.
Lalu Calisha melanjutkan kegiatannya yang tertunda, berkas-berkas yang harus ia check masih banyak sekali. Bayangkan saja, sedari tadi pagi ia mengerjakan ini semua namun masih tersisa setengah dan ditambah lagi oleh berkas yang dibawa asistennya.
Meskipun Calisha sudah terbiasa mengerjakan ini semua, namun manusia tetaplah manusia.
Kenyataan yang ia dapat dua minggu yang lalu juga masih saja terlintas di pikirannya. Entahlah.....bahkan orang terdekat kita bisa saja musuh.
"I'm dead here and there will be no more Calisha." (Aku sudah mati disini dan tidak akan ada lagi Calisha)
Itulah yang akan selalu menjadi pedoman Calisha, tidak akan ada lagi Calisha yang dulu. Calisha yang dulu sudah mati, kini telah hadir Calisha yang baru. Siapapun tidak akan menyangka bahwa ini adalah Calisha, tidak ada. Bahkan, jiwanya sendiri.
Ia menatap foto seseorang yang ia selalu pasang di mejanya. Bukan untuk mengatasi rasa rindunya melainkan untuk selalu mengingat bahwa orang itu sudah benar-benar kelewat batasan yang ia berikan.
"Tuhan menciptakan ku untuk membunuh kejahatan."
_
_
_
_
_
_
_
_
_Baron Cavero Storm
KAMU SEDANG MEMBACA
Calisha (END)
Mystery / Thriller-SEQUEL OF WHO IS SHE?- Calisha Rayana Danendra, seorang gadis cantik yang kehidupannya mempunyai banyak rahasia. Hanya orang terdekatnya yang tau. Memang dia terlihat seperti gadis lainnya tapi dia bukan gadis biasanya. Calisha harus memenuhi semua...