Calisha 34: Mati?

907 27 0
                                    

Selamat membaca~

Akan ada perubahan besar dalam kehidupan kalian

Seorang gadis cantik yang masih berstatus sebagai Princess of Golden dan Black Death kini masih terbaring lemah di brankas rumah sakit. Sudah lima bulan yang berlalu sejak kejadian itu, namun gadis cantik itu enggan membuka matanya. Banyak orang yang menantikannya untuk membuka matanya.

Ethan, lelaki itu juga sudah lulus sekolah beberapa hari yang lalu dan dia juga masih bertunangan dengan Nara. Banyak sekali perubahan yang terjadi sejak Calisha tertidur.

Teman-teman Calisha kecuali Nara juga selalu berkunjung dua minggu sekali ke Eropa untuk bertemu Calisha tak terkecuali Chandra dan yang lain. Tapi Ethan sekalipun tidak pernah bertanya mengenai Calisha atau berkunjung ke Calisha.

Dalang dibalik kejadian yang dialami Calisha bukanlah berasal dari Sphink melainkan Azac. Saat Calisha keluar dari markas Azac, ia tiba-tiba di tembak dari arah belakang tepat di perutnya. Bukan hanya ditembak satu kali melainkan berkali-kali.

Seorang lelaki yang selalu bersama Calisha untuk menemani gadis itu kapanpun itu. Bahkan dia tidak pernah meninggalkan Calisha sedikitpun. Saat acara perpisahannya, dia merelakan momen itu untuk menemani Calisha disampingnya. Lelaki itu adalah Baron Cavero Storm.

"Cal, kapan lo bangun? Gue udah tunggu lama banget lo disini." Lelaki itu membelai kepala gadis itu dengan lembut.

Ceklek

"Bar, lebih baik lo makan dulu. Calisha biar gue jagain." Baron mengangguk, Arshan mendekati adiknya itu.

"Dek, kamu lagi sama papa ya? Nyaman banget kayaknya kalo tidur. Udah ya kangen-kangenannya sama papa, kita juga kangen sama kamu. Kamu nggak kasian sama mama? Mama tiap malem nangis." Arshan mengelap air matanya yang menetes, sungguh ia merindukan Calisha. Sudah lama sekali ia tidak bercanda gurau dengan Calisha karena kesibukan kuliahnya selama ini.

🌹🌹

"Calisha...cepatlah kembali, semuanya rindu sama kamu. Kamu dilahirkan di dunia ini untuk menerangi kegelapan, ingatlah siapa dirimu sekarang. Tanggung jawabmu masih belum terselesaikan, wujudkan balas dendam mama kamu dan papa. Semuanya menanti kedatangan kamu kembali, buktikan semuanya kamu adalah perempuan yang kuat."

"Calisha lebih nyaman disini."

"Hah.....hah...hah..." Calisha tiba-tiba kejang-kejang, napasnya tidak beraturan. Arshan langsung memanggil dokter untuk memeriksa adiknya itu.

"Bang, Calisha kenapa?"

"Gue nggak tau, dia tiba-tiba kejang-kejang."

Arshan dan Baron menatap ruangan di depannya dengan khawatir, mereka takut jika terjadi apa-apa dengan Calisha. Mereka merapalkan doa agar Calisha baik-baik saja.

Beberapa menit berlalu

"What about Calisha?" (Bagaimana dengan Calisha?) Tanya Arshan kepada dokter itu.

"Sorry, the patient's condition is very bad. We can't continue this all, make a decision for the patient!!" (Maaf, kondisi pasien sangat buruk. Kami tidak bisa melanjutkan ini semua, buatlah keputusan untuk pasien!)

Deg

"Nggak, nggak boleh. Bang Arshan, Calisha nggak boleh pergi. Dia cewek yang kuat." Baron menerobos masuk ke dalam ruangan itu, ia harus membangunkan Calisha bagaimanapun caranya. Kehidupannya akan hancur jika gadis itu pergi.

"Calisha...lo nggak boleh pergi. Hei, bangun! Lo tega sama gue hah?! CALISHA!!" Baron menggoyang-goyangkan Calisha untuk membangunnya, namun nihil.

"Calisha..."

Baron menyingkir masih dengan air matanya yang mengalir. Calansha tiba-tiba datang sambil menangis, sepertinya Arshan memberi tau wanita itu.

"Hey, bangun!! Calisha, mama disini nak. Kamu harus kembali, masih banyak yang harus kamu tumbangkan!"

Keajaiban datang, Calisha membuka matanya perlahan membuat Calansha tersenyum lebar. Ia tau putrinya tidak akan bisa dengan mudah pergi begitu saja, darahnya mengalir di tubuh Calisha. Darah kebangkitan, gadis ini tidak akan bisa pergi jika semuanya yang di dunia belum selesai.

"Mama..."

"Iya, ini mama. Makasih banyak karena kamu mau kembali."

"I will examine the patient." (Saya akan memeriksa pasien)

🌹🌹

Indonesia, 10.00 WIB

"Indonesia." Calisha melihat sekelilingnya, ia tersenyum tipis. Ia harus segera mengakhiri ini semua.

Calisha membuka mobil di depannya, ia masuk ke dalam.

"Rumah Danendra."

Akhirnya, Calisha sampai di rumah Danendra. Banyak orang yang sudah menunggunya, teman-temannya dan yang lain juga hadir disana menanti kembali kehadiran Calisha.

"Calisha!!" Teman-temannya berlari ke arah Calisha dan memeluknya.

"Huaaa....gue kangen sama lo." Ujar Nazla sambil menangis tapi tidak menangis.

"Gimana kabar kalian?"

"Baik dong. Lo tau? Ada kabar mengejutkan tau!" Heboh Nazla, sedangkan Flora sudah menyuruhnya agar diam. Nazla malah memeletkan lidahnya pada Flora.

"Lo diem!!" Flora membungkam mulut Nazla, Calisha yang melihat sikap aneh Flora pun heran. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Halo, my honey sweetie." Arkan tiba-tiba datang dan memeluk Flora membuat Flora membelalakkan matanya. Ia melepaskan bekapannya pada Nazla.

"Ini-ini, LO TAU? FLORA PACARAN SAMA ARKAN TAU!"

Calisha sedikit terkejut mendengarnya, seorang Flora pacaran dengan Arkan yang sifatnya sebelas dua belas sama Janu? Sedikit tidak mungkin, tapi inilah kenyataannya.

"Selamat, Flo. Lo udah nggak jomblo lagi." Calisha menepuk pundak Flora dan tersenyum mengejek, membuat Flora sedikit kesal tapi ia juga sedikit malu.

_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

Arkan Sakya Rasendriya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arkan Sakya Rasendriya

Calisha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang