Hai semuaa👋🏻👋🏻
Apa kabar?
Terima kasih banyak buat semua yang udah dukung author dengan vote sama baca cerita author
Thank You so much🥰🥰
Ini akan jadi last extra part cerita Calisha
Semoga kalian sukaa🤗
.
.
.Selamat membaca~
Seorang lelaki berjalan menyusuri makam sambil membawa satu tangkai mawar merah. Bibirnya tersenyum saat menemukan nama yang ia cari.
Calisha Rayana Danendra
Lelaki itu meletakkan bunganya di atas kuburan Calisha. Ia mencium dengan sayang batu nisan itu.
"Hai, ibu."
"Lama udah nggak ketemu, umur aku sekarang udah tujuh belas tahun. Terakhir kali aku kesini waktu masih kecil."
"Aku denger banyak cerita dari papa sama mama waktu dulu. Ibu hebat ya, Cashel bangga jadi anaknya ibu."
Tanpa disadarinya, terdapat seorang gadis yang tengah memperhatikannya dengan mata indahnya itu. Pancaran matanya tidak akan pernah berubah sedikitpun jika mengingat tentang ibunya.
"Cashel Verona Storm, hidup lo nggak akan tenang setelah ini."
***
"Rayn!!"
Seseorang yang dipanggil dengan sebutan 'Rayn' itu berlari lalu memeluk lelaki itu dan menciumi seluruh wajahnya.
"Rayn kangen sama uncle, kok sendiri? Mana aunty?"
"Aunty kamu sibuk sama temennya."
Rayn tertawa kecil, sudah biasa melihat pamannya sendiri jika ke rumahnya. Jika tidak bersama kembarannya ya sendiri saja.
Dia adalah Arshan dan kembarannya Aaran, pamannya Rayn.
"Udah bertemu dengan adikmu?"
Rayn memukul lengan Arshan dengan keras, dia sangat tidak suka jika dirinya disebut memiliki seorang adik. Tidak, dia adalah anak tunggal dan tidak memiliki saudara laki-laki atau perempuan siapapun.
"Males banget kalo udah nyebut tuh orang, kenapa dia nggak mati aja gitu? Mama itu terlalu baik, sangat baik."
Aurora Rayna Danendra, dia adalah putri dari Calisha Rayana Danendra. Tidak ada satupun orang yang mengetahuinya kecuali orang terdekatnya termasuk Arshan dan Aaran. Panggil saja dia Rayn. Jika ditanya siapa ayah Rayn? Maka Rayn akan menjawab, "Calisha."
Tentunya Rayn memiliki seorang ayah kandung, dia adalah Baron Cavero Storm. Memang kebenarannya seperti ini, orang tua Rayn adalah Calisha dan Baron. Namun, Baron pun tidak tau jika ia memiliki seorang anak dari Calisha sebelum bersama Alfana.
Kenapa bisa terjadi? Mungkin author akan spill di next story
"Uncle udah bilang berapa kali? Bukan salah Cashel, Rayn. Mama kamu nggak pernah membalaskan dendam pada orang yang nggak bersalah."
"Aku nggak bakal bunuh dia kok, cuma main-main doang. Kalo udah puas ya udah, cari mangsa yang lain." Arshan menggelengkan kepalanya tidak percaya, ia bahkan sangat tidak berekspektasi anak Calisha akan menjadi seperti ini, lebih iblis daripada ibunya.
Mungkin Rayn tidak terlihat menonjol seperti Calisha, siapapun yang melihat Calisha akan menciut, Rayn lebih suka bermain secara diam-diam dan ia akan berubah seratus delapan puluh derajat jika sudah bertindak. Bukan anak Calisha dan cucu Calansha jika tidak seperti itu.
"Kamu nggak ada bedanya sama mama kamu, cuma kamu agak bego aja." Rayn menatap tidak terima pada pamannya itu, lagi dan lagi Arshan menerima pukulan yang menurutnya itu sangat sakit.
"Enak aja, gini-gini Rayn udah lulus S3 tau di umur delapan belas tahun. Bangga nggak?"
Arshan melongo mendengarnya, selama ini Rayn tidak tinggal di Indonesia melainkan di luar negeri dan besar disana. Arshan dan Aaran jarang menjenguknya karena mereka pasti tau Rayn tidak akan tinggal diam di rumah, ia pasti berkelana kemana-mana bahkan pernah tinggal di hutan selama satu minggu hanya untuk merasakan bagaimana rasanya berburu.
"Udah ah, ngomong sama uncle tuh jadi tambah bego nanti. Aku mau urus yang dibawah dulu. Kalo pulang, pulang aja nggak usah pamit ke Rayn. Rayn lagi mau main-main sama bapaknya bajingan."
"Yang kamu bilang bajingan itu ayah kamu, Rayn."
Rayn mengedikkan bahu nya acuh, ia tidak peduli. Yang penting semua orang yang menyakiti ibunya pasti akan menderita.
***
"Gibran Barry Storm, andai semua orang tau kalo lo masih hidup sampe sekarang."
"Ka-kamu siapa?!"
Tangan Rayn bergerak untuk mengelus pipi Gibran dengan lembut. Ia tersenyum manis pada Gibran, orang di depannya ini sangatlah persis dengan Baron.
"Lephaskan sayah..." Rayn mengangguk mengiyakan, ia membuka gembok jeruji besi itu. Lalu ia masuk dan mendekap Gibran.
"Kakek, maafin Rayn karena udah ngurung kakek disini."
Gibran adalah ayah Baron, tentunya Gibran juga adalah kakek Rayn.
"Sayah b-bhukan kakek kamuh," ucapnya sambil lirih dan terbata-bata. Keadaan fisik Gibran memang terlihat baik-baik saja, tapi tidak tidak bagian dalamnya. Inilah Rayn, bermain dengan halus.
"Oh ya?" Rayn mencengkram erat kedua lengan Gibran.
"Lephaskan..."
"Kakek pasti tau Calisha kan?"
Gibran melebarkan matanya, kedua tangannya mengepal ketika mendengar nama Calisha. Matanya juga memerah menyiratkan dendam yang masih membara.
"Dia membunuh istri saya."
"Coba liat ke depan!!" Rayn tersenyum lebar saat kedua sejoli itu bertemu, lega sekali... Pasangan gila!!
"ALUNA!! Kamu masih hidup, lepaskan saya! Biarkan saya memeluk istri saya!"
Aluna tidak bergerak sedikitnya, bahkan ia tidak bereaksi sedikitpun. Aluna seperti mayat hidup, Rayn memang sengaja membuatnya seperti itu. Tidak, Aluna belum mati. Meskipun keadaannya jauh dari kata baik, Rayn tidak akan membiarkannya mati begitu saja. Sudah lebih dari delapan belas tahun, Aluna dikurung dan tidak ada satupun orang yang mencarinya bahkan Baron.
"Kakek tau? Benalu akan tetap menjadi benalu, semua keluarga kakek pasti akan mendekap disini termasuk anak kakek, Baron."
"Jangan apa-apakan Baron!! Biarkan dia hidup bahagia!"
Rayn menendang jeruji besi itu membuat Gibran terlonjak kaget, "Bagaimana dengan saya dan ibu saya hah?!! Saya besar tanpa sosok ayah, kakek mau mereka hidup bahagia sedangkan saya tidak?"
"Kamu tidak ada hubungannya dengan Baron!!"
"Baron adalah ayah saya, saya anak pertama Baron dan ibu saya adalah Calisha. Saya adalah Aurora Rayna Danendra, putri Calisha Rayana Danendra."
"Tidak mungkin!! Kamu sama kejamnya dengan ibu kamu! Dasar pembunuh!"
Rayn tersenyum tipis, ia menempelkan jarinya pada leher Gibran membuat lelaki tua itu kejang-kejang dan tidak sadarkan diri. Rayn menyuruh anak buahnya untuk membawa Aluna pergi, ia masih harus bertemu dengan satu orang lagi.
_
_
_
_Gimana?
Mau ada ceritanya Rayn nggak guys?
Jangan lupa komen yaa
Kalo banyak yang setuju, author bakal buat cerita untuk Rayn
🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Calisha (END)
Mystère / Thriller-SEQUEL OF WHO IS SHE?- Calisha Rayana Danendra, seorang gadis cantik yang kehidupannya mempunyai banyak rahasia. Hanya orang terdekatnya yang tau. Memang dia terlihat seperti gadis lainnya tapi dia bukan gadis biasanya. Calisha harus memenuhi semua...