𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟏𝟖

443 96 10
                                    

- ᴍᴇ ᴠꜱ ᴍᴀᴍɪ -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- ᴍᴇ ᴠꜱ ᴍᴀᴍɪ -

Dua garis itu menjadi sebuah tanda, bahwa kini dia tidak sendirian. Kim Sowon akhirnya mendapatkan kabar baik, ada janin yang hadir di rahimnya. Bukan hanya dua garis yang menjadi bukti tentang kehamilannya, tetapi keputusan dari dokter kandungan pun makin meyakinkan akan hadir janin itu.

"Soo yya!"

"Sowon, selamat!"

Orang pertama yang Sowon peluk adalah Kim Jisoo, yang kebetulan bekerja di rumah sakit ini. Meski dia bukan dokter kandungan, tetapi berkat dia, Sowon bisa bertemu dengan dokter kandungan dalam waktu yang cepat dan hasilnya pun disegerakan.

"Aku akan mengandung sendirian, aku akan merawatnya sendiri, jadi ... bisakah kamu merahasiakan ini dari pria itu?"

Jisoo mengangguk. "Aku setuju, dia sudah keterlaluan."

"Terima kasih, Soo yya!"

"Kabar baik ini akan aku umumkan di grup khusus kita, yang lain harus tahu dan sama-sama merahasiakan ini."

"Ya."

Sowon terbangun, sekujur tubuhnya terasa remuk karena mungkin semalam benar-benar sudah minum terlalu banyak. Melihat di mana dirinya sekarang, itu jelas membuatnya panik, apalagi saat mengetahui jam berapa sekarang.

"Ya ampun!"

Kepanikan Sowon direda oleh secarik kertas yang tersimpan di nakas terhimpit oleh sebuah jam. Sowon mengambil itu, memeriksa isi tulisannya.

- Setelah bangun, Mami harus langsung makan sup pereda mabuk. Sinb beli dari resto terdekat, maaf tidak membangunkan Mami. -

Hanya itu, tetapi membuat Sowon tersenyum haru setelah membacanya. Rasanya dia memiliki belahan jiwa yang begitu melengkapi dirinya, memeluk secarik kertas itu dan menempelkannya pada dada. Sowon mendongak, begitu matanya terpejam buliran kristal jatuh dengan bebas.

Sowon membuka matanya, membalik kertas itu dan menemukan kalimat lainnya. Seperti :

- Sinb sekolah, mau mainin hati para brondong, hehe. Canda, mau belajar supaya Mami bangga. -

Dan Sowon pun tak bisa menahan tawa setelah membacanya. Jadilah dia yang seperti orang tidak waras, menangis tapi juga tertawa. Sinb tahu saja, bagaimana membuat orang lain menangis dan tertawa dalam waktu yang bersamaan.

- ᴍᴇ ᴠꜱ ᴍᴀᴍɪ -

"Jeno."

"Hm?"

"Buat masalah lagi, yuk!"

Ryujin menyemburkan minuman yang sedang ia nikmati, sementara Haewon melemparkan tatapan tak habis pikir mendengar ajakan Sinb.

ME vs MAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang