- ᴍᴇ ᴠꜱ ᴍᴀᴍɪ -
Ruangan ini terasa hampa, padahal tidak ada yang berubah di sini. Tak satu pun menghilang atau bertambah, ruangan ini dibiarkan tetap seperti sebelum kehilangan pemiliknya. Seorang wanita membuka pintu dengan perlahan, begitu masuk ia melihat kerapian yang masih terjaga. Menutup pintu terlebih dahulu, melangkah lebih dalam dan mengambil sebuah buku di atas meja belajar.
Ia memandang pilu ke arah kursi yang menjadi tempat putrinya belajar, membaca komik, bermain game, juga berakhir. Tersenyum pedih, kemudian kakinya melangkah menuju ke ranjang yang letaknya tidak jauh dari jendela dengan korden putih bersih.
Kim Sowon, ia mencari posisi duduk terbaik untuk membaca isi buku tersebut. Entah kenapa dia suka sekali, membuka lembaran buku yang hanya diisi oleh beberapa kalimat. Buku ini cukup tebal, tetapi isinya hanya kalimat-kalimat sederhana namun penuh makna.
Sebelah tangannya membelai sprei yang begitu halus, biasanya dia datang ke sini untuk membuka korden lalu membangunkan putrinya. Tetapi, hal itu sudah lama tidak menjadi kebiasaannya.
Dan buku itu ia buka, sudah beberapa kali membacanya, dan akhirnya pun akan sama. Sekali lagi, buku tersebut hanya diisi oleh tulisan sederhana dengan makna yang mendalam bagi Sowon. Yang berisi :
Untuk Mami
Mami ...
Entah kenapa Sinb ingin menuliskan hal seperti ini. Konyol memang, tapi Sinb ini sedang diam-diam menyempurnakan bahasa perpisahan. Bercanda, Mi.Mami ...
Kalau boleh jujur, Sinb sayang banget sama Mami. Dan kalau bisa, Sinb ingin berada di samping Mami selamanya. Tapi serius, Sinb menulis ini untuk iseng saja, Mi. Bukunya akan Sinb simpan sebagai kenangan, siapa tahu nanti Sinb menikah dan tinggal dengan keluarga Sinb, hehe. Mau jadi ibu, seperti Mami, yang hebat!Mami ...
Maaf. Sinb ini suka berbohong sama Mami. Mulai dari perundungan di sekolah, tentang candaan menyukai Bu Jennie, juga tentang amnesia. Kebohongan-kebohongan yang tidak bisa dimaafkan, karena sudah keterlaluan, benar? Tapi ... Sinb melakukan itu supaya Mami tidak khawatir, Mami itukan bekerja keras untuk Sinb, jadi Sinb harus kelihatan fine.Mami ...
Sinb tahu, siapa Ayahnya Sinb. Sinb juga sudah cukup merasakan bagaimana kehadiran seorang ayah itu. Karena dari kecil pun, Sinb tidak pernah kekurangan kasih sayang. Mami terhebat, Mami terbaik, Mami sangat cantik, hehe.Bukan Mami yang tidak bisa tanpa Sinb, tetapi Sinb yang tidak bisa tanpa Mami.
Jika besok atau lusa Sinb tidak lagi di samping Mami, tolong ikhaskan. Ikhlas Mami adalah ketenangan Sinb.
Tertanda,
Kim Sinb Si Anak MamiSudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME vs MAMI
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Sowon berharap seorang anak yang baik dan mudah diatur, lalu Sinb dilahirkan sebagai anak yang sering mencari gara-gara.