𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟏𝟐

471 105 25
                                    

- ᴍᴇ ᴠꜱ ᴍᴀᴍɪ -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- ᴍᴇ ᴠꜱ ᴍᴀᴍɪ -

"Beruntung Joshua baik-baik saja."

Sinb menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, melampiaskan rasa canggung setelah membuat pria Hong jatuh terkulai hingga kejang. Berkat pertolongan pertama yang dilakukan oleh Kim Jisoo, pria Hong selamat dari mautnya. Yah, namanya juga seorang dokter, Jisoo mengetahui bagaimana pertolongan pertama diberikan.

"Mami," panggil Sinb.

"Apa? Mami tidak akan membelikan kamu motor, titik."

Sinb merenggut. "Ih, kenapa tahu?"

"Enak saja, punya mobil mintanya motor, punya Mami maunya nyetir sendiri!"

"Tapikan itu bisa membuat Mami lebih ringan, tidak perlu mampir ke sekolah Sinb terlebih dahulu," oceh Sinb. "Nih—"

"Tidak!" Sowon menolak telak. "Mami tidak akan pernah membelikan kamu motor, tidak akan pernah mengizinkan kamu belajar motor!"

Sinb mendudukan dirinya di sofa, menghempas asal tas ranselnya karena marah dengan keputusan Sang mami.

"Mandi dulu, Sinb!"

"Mau motor."

"Sinb, kamu mau mandi atau Mami yang nyuruh air nyamperin kamu, hah?"

Sinb menyengir. "Oke itu, Mi. Air nyamperin Sinb enak juga."

"Serius? Mami bisa, nih."

"Oke, coba kalo bisa."

"Serius?"

Sinb mengangguk mantap. "Iyalah!"

"Ya sudah, kamu tunggu sebentar, Mami panggil dulu airnya, ya."

"Hmmm."

Sowon benar-benar pergi dari hadapan Sinb, meninggalkan gadis Kim yang sedang tertawa sambil geleng-geleng kepala. Mana bisa air datang sendiri, lagipula memangnya Mami Sowon itu dewa air? Bukanlah.

Merebahkan tubuhnya di sofa, bersantai guna mencari ketenangan diri setelah harus panik melihat kondisi pria Hong. Perlahan matanya terpejam, karena dia tipikal gadis yang mudah tidur ketika bertemu dengan hal-hal empuk.

Byur!

"MAMI!" jerit Sinb yang spontan beranjak berdiri. "Aaaaaa! Mami, Sinb jadi basah ini, ah!" kesalnya sambil menghentak.

Sowon berkacak pinggang, di sebelah tangannya ada sebuah wadah yang dapat dipastikan sebagai sumber dari jatuhnya air di kepala Sinb.

"Mau dipanggilin airnya lagi, tidak?" tanya Sowon.

Sinb mendengkus. "Ya sudah, iya! Ini Sinb bakalan mandi, kok!"

"Anak pinter~" ungkap Sowon, sebelah tangannya terangkat dan mengusap pucuk kepala Sinb. "Anak Mami ini memang pintar sekali."

ME vs MAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang