bab 6

1.3K 100 1
                                    

"hemm baiklah" ucap Che

Aku berjalan ke arah pintu luar untuk membukaan pintu itu

Cklek

Aku sangat terkejut melihat ada lelaki yang di bar kemarin yang tidak lain adalah kinn anakin

"Halo tuan"sapaku lembut

"Hai"ucapan kin sangat dingin

"Silakan masuk tuan"

Dia tidak menjawab dan dia langsung berjalan ke arah ruang tamu di dalam perjalanan aku melihat lelaki itu melihat sekeliling rumahku

"Mohon tun duduklah dulu"

" Baiklah"

"Phii phi phi Porsche!?"suara Che menangis di dapur

Aku langsung berjalan sedikit cepat dan berkata

"Mohan maaf tuan tapi bisakah anda menunggu sebentar?"

"Oh baiklah "

Aku sekarang tidak lagi berjalan sakarang aku sudah berlari ke dapur karena aku tidak mendengar suara Che lagi
Sesampainya di dapur aku sangat terkejut minta ampun karena ku milihat tangan Che yang berdarah , darah itupun tidaklah dikit namun banyak

"Chee!!"ucapku sambil berteriak

Terlihat jelas alasan knp tangan Che terluka, yaitu bekas piring pecah ,mungkin tadi saat Che selesai makan dia ingin mencuci piringnya tapi tidak sengaja terjatuh masih banyak bekas pecahan piring dimana mana

Saat ku berlari Che berbicara

"Phi hati hati ada pecahan piring!"

Aku terus berlari tidak menghiraukan kaki ku yang tertusuk olah pecahan piring

"Are you ok?"ucapku

"I'm ok tapi bagaimana dengan kakimu phi?" Jawab Che

.
.
.
.
[Mohon mangap kalo isi cerita yg ini singkat :')])

Kinvepors (Kinnvegasporsche)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang